Ada target vote yg aku pengen dapat untuk chapter ini. I won't tell you guys so please if you're a silent reader, click the star! Vote. It's as simple as that to make me continue writing this story 🥺
.
Cinta muncul tanpa sengaja, dan bisa jadi karena melihat orang yang secara fisik menarik. Cinta karena keindahan fisik adalah cinta seksual, cinta tingkat paling rendah. Tapi ia dapat terus meningkat semakin tinggi, karena ia merupakan benih dari cinta ideal, cinta luhur. Keindahan adalah gerbang cinta, tinggal bagaimana merawat dan meningkatkannya - Plato
Setelah yang terjadi, apa sang mawar Juliet putus asa? Tidak! Bahkan setelah apa yang terjadi ada satu hal yang dibanggakannya. Dia setangkai mawar Juliet dengan pesona yang luar biasa disertai label harga menakjubkan.
"Kapan kau tiba?"
Seulgi dikejutkan dengan suara berat disertai sebuah pelukan hangat. Tubuhnya yang berada di bawah guyuran air shower perlahan menghangat karena Jimin memeluk dari belakang. Begitu erat menggiring tubuh Seulgi bergoyang beberapa kali. Pria itu menyusupkan wajahnya di sela rambut Seulgi yang basah. Menjulurkan lidah menyentuh leher jenjang Seulgi. Satu kecupan dengan bunyi kecipak berubah menjadi sebuah gigitan kecil lalu ciuman dalam yang meninggalkan tanda kepemilikan di sana.
Kejantanan Jimin yang terasa menegang di balik celana setengah basah itu menyentuh bokong Seulgi. Sebuah bukti betapa bergairahnya pria itu saat ini.
Seulgi baru tiba beberapa jam yang lalu. Harusnya dia punya banyak waktu sendirian di kamar hotel tempat Jimin menginap. Tapi entah kenapa masih sore hari namun pria itu sudah kembali dengan cepat tanpa sebuah pemberitahuan terlebih dahulu.
"Hnghh," Seulgi mulai mendesah saat pria tampan itu meremas kedua payudara Seulgi yang masih kencang. Selama berbulan bulan tubuh ini menjadi lebih terawat, Jimin memberinya fasilitas yang menyenangkan. Bukankah dia sangat beruntung.
Pria itu, dengan teliti menciumi leher Seulgi hampir pada semua bagian. Beranjak naik ke rahang hingga mendapatkan bibir tipis itu. Melumatnya dengan begitu penuh gairah. Membelit lidah Seulgi dengan posisi masih memeluk dari belakang. Mengabaikan betapa kuat Seulgi harus bertahan pada kaca pembatas shower.
Seulgi harus mendongak untuk menuntaskan hasratnya sendiri. Jemarinya mencoba meremas rambut Jimin yang telah basah karena mereka masih di bawah guyuran air.
"Sekarang kau cepat merespon hm?"
"Hmmphhhh," wanita itu tak bisa menjawab dengan benar karena Jimin kembali melumat bibirnya. Menghimpit tubuh Seulgi ke dinding kamar mandi. Benar-benar tidak ada jarak apapun di antara mereka, tidak ada penghalang dan mereka menikmati saat-saat seperti ini. Bahkan mengabaikan perban yang masih membungkus lengan Jimin.
Demi apapun perempuan itu tak yakin kapan Jimin melepas pakaiannya yang kini hanya menyisahkan boxer gelap menutupi kejantanannya.
Jimin merubah posisi Seulgi menghadapnya. Menarik tubuh yang tak terlalu tinggi itu dalam sebuah pelukan dalam. Sungguh dia merindukan Seulgi, berulang kali mengusap punggung belakang wanita itu. "Hnghhh," perempuan itu kembali mendesah merasakan jari-jari Jimin menyentuh kemaluannya melalui cela bokong Seulgi. Menarik secuil daging kecil di bawah sana hingga membuat tubuhnya bergetar.
"Ahhhh."
Bersyukurlah karena dengan sigap Jimin menopang tubuh Seulgi. Orgasme pertama Seulgi. Pria itu selalu memberinya kenikmatan terlebih dahulu setelah menahan diri sebelumnya. Cairan kental dan hangat itu mengalir bersamaan air. Ia membelai wajah Seulgi dan menahannya agar mereka bertatapan.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝘼𝘿𝙔 𝙍𝙊𝙎𝙀 [𝙈] ✔
Fiksyen PeminatSeorang bos ambisius yang memaksa sang sekretaris untuk menikah dengannya guna menghindari deportasi dan memenuhi hasratnya yang terpendam. Di samping itu, masalah mulai berdatangan setelah memori masa lalu sang sekretaris muncul perlahan-lahan ke...