3. New Place

3.4K 215 5
                                    

Part terakhir sebelum aku sibuk dengan ujian minggu depan. Vote sebelum membaca ya!

.

"Hai. Kau sudah bangun?"

Seulgi mengusap matanya dengan lembut. Ia merasakan tangan Jimin melingkar di pinggulnya sementara tangan lain menjadi bantalan yang hangat untuk Seulgi. Pria itu tersenyum, menghadap ke samping dengan kepala di atas telapak tangan yang bertumpu pada satu siku. Pria itu tersenyum manis. Tangannya yang di pinggul Seulgi perlahan merambat naik ke atas. Melewati lengan Seulgi menarik leher gadis itu membuat kepalanya maju. Mereka berciuman sebentar. Jimin memberi penyanjungan untuk gadisnya. Bersikap lembut, merapikan anak rambut Seulgi dan mencium pucuk kepalanya.

"Sepertinya aku ereksi lagi."

Deg

Tanpa sadar pandangan Seulgi mengarah ke bawah. Di balik selimut hangat itu, ia mulai merasakan milik Jimin menekan tubuh depannya.

Oh astaga! Pria ini benar-benar ereksi di pagi hari.

"Puaskan aku pagi ini sayang, maka kau tidak perlu pergi bekerja. Naiklah ke tubuhku."

Sejujurnya Seulgi masih lelah. Kewanitaannya masih perih namun tawaran Jimin terdengar tidak buruk jika dia punya sedikit kesadaran, dan Seulgi memilikinya saat ini.

Maka dia perlahan beringsut ke atas pria itu saat Jimin menarik diri untuk bersandar. Dia memang bosnya. Baik di kantor maupun di atas ranjang, perintah Jimin mutlak. Maka perlahan jemari hangat Seulgi dituntun meremas kejantanannya yang mengeras namun terasa begitu lembut.

"Nghhh kau benar-benar... " kepalanya mendongak dan pria itu kesulitan berkata-kata karena perbuatan Seulgi. Kewanitaan gadis itu menjadi panas seketika mendengar desahan Jimin. Ditambah tangan Jimin yang bermain di kedua pantatnya membuatnya berkedut-kedut.

"Aku sudah tidak tahan lagi. Hhhh" Jimin melepaskan tangan kanannya dari pinggul Seulgi. Mengambil pengaman lalu memasangkannya di hadapan Seulgi. Pria itu lantas meminta Seulgi mengangkat sedikit pinggulnya, nampak kewanitaan Seulgi yang selalu siap menerimanya. Maka perlahan gadis itu turun setelah memposisikan kejantanan Jimin di lubang vaginanya. Tangannya meremas pundak Jimin erat semakin menekan tubuh mereka untuk menyatu dalam.

"Ukhhhh" Seulgi mengeluh merasakan kejantanan Jimin terjepit miliknya.

"Kau sempithhh sayang" sudah tertanam disana. Seulgi mengais udara sebanyak-banyaknya.

"Yah! bergeraklah slut."

Deg

Sudah berapa kali Jimin menyebutnya seperti wanita murahan, tapi Seulgi memang seperti seorang jalang. Dia tidak bisa menolak perkataan Jimin walau hati kecilnya meringis menahan sakit.

Perlahan Seulgi mulai bergerak. Dengan tangan Jimin yang meremas kedua payudaranya. Pria itu juga mengecup, menggigit, menghembuskan nafas hangat di puting Seulgi yang mengeras.

Keringat membanjiri gadis itu, mereka mengalami orgasme pagi yang hebat.

Seulgi terlalu lelah, sangat malah. Dia benar-benar butuh istirahat. Bagian kewanitaannya benar-benar nyeri. Setelah itu Jimin meninggalkannya ke kamar mandi. Pria itu harus pergi ke kantor. Seperti janjinya, Jimin ingin membiarkan Seulgi di rumah, mengistirahatkan diri dan bersiap untuk nanti malam ketika Jimin telah kembali.

-

Pria bermata sipit itu benar-benar siap. Kemeja hitam dan celana dasar hitam dilapisi jas biru tua. Sejenak Jimin melirik Seulgi yang masih meringkuk di balik selimut. Dia mendesah keras, kejantanannya mengeras kembali melihat payudara Seulgi yang menyembul di sana.

𝙇𝘼𝘿𝙔 𝙍𝙊𝙎𝙀 [𝙈] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang