Jangan lupa vote guys 😄 Happy reading
.
.
.
"Kau tidak pernah cerita padaku?"Seulji menggaruk kepala belakangnya dengan bingung. Sekarang kakak kembarnya sedang merajuk. Seulgi yang bersedekap tangan memalingkan muka menghindari tatapan Seulji adalah situasi yang tidak pernah gadis kecil itu pikirkan sebelumnya. Kakak kembar yang sangatlah ceria, tidak pernah marah pada siapapun. Hanya saja, terkadang Seulgi terlalu cepat melayangkan protes, otaknya cukup cerdas untuk anak seusia itu. Katakan saja pekerjaan ibunya terdahulu membuat Seulgi memiliki pikiran yang begitu dewasa. Ibu mereka sebenarnya adalah seorang penulis beberapa buku terkenal. Dia juga telah bekerja menjadi editor, tapi kemudian semua dihapus dari kehidupan mereka ketika memutuskan kembali ke Korea.
"Maaf Gi," suara Seulji terdengar pelan. Memegang lengan Seulgi mencoba meraih perhatian kakaknya, wajah memelas itu bukanlah sesuatu yang bisa Seulgi abaikan. Dia sangat lemah pada bujukan. Pada akhirnya Seulgi segera menatap Seulji.
"Sudahlah Ji. Mau ceritakan dia padaku?"
Sekali lagi Seulji nampak ragu. "Sebenarnya dia sudah tahu tentang rahasia kita."
"Apa? Yak Seulji! Kenapa kau memberitahunya?" baru saja Seulgi menjadi begitu tenang namun kemudian emosinya melonjak naik begitu cepat mendengar pengakuan Seulji.
"A-aku tidak memberitahunya. Terjadi begitu saja," pelan dan Seulgi segera menghembuskan napas kesal mendengar jawaban Seulji barusan. Itu menyebalkan dan dimana Seulgi saat semua itu terjadi?
"Bagaimana kalau Ayah atau Ibu tahu rahasia kita?"
Ketika dia baru mengatakan itu handle pintu bergerak membuat keduanya terkejut.
"Seulgi? Seulji? Ibu bilang ada temanmu berkunjung? Apa dia sudah pulang?"
Ayah mereka berjalan mendekat. Mengambil posisi di antara kedua putrinya. Seulji menunduk. Ah harusnya pertanyaan itu untuknya. Tapi dia tidak mungkin menjawabnya. Sementara Seulgi enggan memberikan jawaban.
"Seulgi?" hanya saja pertanyaan sang ayah memaksa Seulgi bicara.
"Ya. Namanya Oh Sehun. Anak dari kelas bunga matahari"
Setidaknya Seulgi ingat apa yang dikatakan saudari kembarnya tadi membuat Seulji bernapas lega.
Lalu tragedi itu terjadi.
Ketika hari-hari terakhir kelas musim panas. Saat ujian akhir di kelas persiapan telah dimulai.
"Kau baik-baik saja?"
"Heum. Hanya perlu istirahat."
Seulgi mengayunkan kakinya di ranjang.
"Jadi kau akan melewatkan janji bersama temanmu?"
Seulji menggeleng pelan. "Bisa berikan surat ini pada Sehun?"
Seulgi membaca tulisan tangan Seulji yang begitu rapi. Sepertinya suster di rumah sakit lebih banyak mengajari Seulji daripada gurunya di kelas persiapan.
"Aku tidak bisa keluar. Malam ini dokter Bae akan ke rumah. Dia akan tahu jika itu Seulgi. Bagaimana jika besok?"
Mata bulat Seulgi melirik Seulji. "Akan aku sampaikan padanya. Kalau begitu aku akan bersiap-siap." Sore itu Seulgi sedikit tergesa-gesa. Dia pergi begitu saja ditemani supir keluarga menuju ke CIS. Saat akan memulai ujian kedua dia baru menyadari surat titipan Seulji tertinggal. Seulgi membolos kelas dan meminta sesuatu pada supir keluarganya. Jika terlambat dia tidak bisa menyerahkan surat untuk teman Seulji. Akan tidak menyenangkan ketika adik kembarnya telah meminta tolong namun dia tidak bisa membantu. Jadi ia putuskan membolos dan kembali ke rumah secepat mungkin agar bisa kembali sebelum ujian kedua berakhir.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝘼𝘿𝙔 𝙍𝙊𝙎𝙀 [𝙈] ✔
أدب الهواةSeorang bos ambisius yang memaksa sang sekretaris untuk menikah dengannya guna menghindari deportasi dan memenuhi hasratnya yang terpendam. Di samping itu, masalah mulai berdatangan setelah memori masa lalu sang sekretaris muncul perlahan-lahan ke...