フ卂乇Ꮆ乇尺

1.3K 108 21
                                    

Masih dihari yang sama, Mikasa kembali membawa persiapan perang melawan Titan miliknya, tak lama kemudian dia bertemu dengan Eren.

"Eren?"

"Mikasa kau disini rupanya?"

"Apa kau mencariku?"

"Mikasa, sebelum berangkat, aku tidak tahu apa yang akan terjadi tapi aku akan mengatakannya"

"Ada apa Eren?"

"Terimakasih atas semua perhatianmu padaku, sebagai balas budiku padamu, will you be mine?" Tanya Eren yang membuat wajah Mikasa memerah.

"Eh.."

"Eh?" Tanya Eren lagi.

"E.. eh k..kau bercanda kan?"

"Aku serius Mikasa" wajah Eren memerah.

"Yes, i Will, Eren"

"Seriously?"

"Dua rius"

"Aa Mikasa aku menyukaimu, selanjutnya mari kita bersama sama" Eren memegang tangan Mikasa.

"Baik" mereka berdua pun pergi ke tempat dimana para pasukan berada.

"Oh jadi begitu"

Mikasa Eren dan yang lainnya pun berkumpul di tempat titik pertemuan pasukan pengintai, disana mereka menunggu atasan mereka yang sedang rapat dengan para ketua pasukan dan pergi melawan Titan. setelah selesai rapat, atasan dan para ketua pasukan muncul didepan mereka.

"Maaf menunggu lama, jika ada yang masih lupa saya Erwin dan saya pemimpin kalian, dan kali ini pun saya akan memimpin kalian dalam operasi ini dan merebut dinding Maria kembali, jadi bersiaplah mungkin kali ini akan ada yang mati, tapi jangan sampai kita mengecewakan mereka yang sudah mengorbankan nyawanya, perjuangan kita masih jauh, jadi berjuanglah dan terus maju, sekarang kalian boleh menaiki kuda yang sudah disediakan"

Mereka pun pergi menaiki kuda.

"Semuanya shinzou sasageyooo" teriak Erwin..

"Aaaaa" teriak semua pasukan.

Mereka pun pergi keluar dinding, disana mereka berperang melawan para Titan, ada beberapa pasukan yang tewas dimakan Titan. Mikasa terfokus melindungi Eren, namun Eren hanya fokus membantai Titan.

"Eren, jangan sampai kau mati" ujar Mikasa.

"Ya Mikasa arigato, jaga dirimu baik baik" Eren tersenyum pada Mikasa, mereka pun berpisah.

Selesai berperang, mereka masuk kedalam dinding, disambut oleh para warga.

"Eren kau baik baik saja ?" Tanya Mikasa.

"Iya aku baik, kamu?"

"Kau hanya terluka sedikit"

"Segera obati Eren"

"Jangan terlalu berlebihan Mikasa"

"Aku tidak berlebihan Eren Jaeger, aku rasa aku harus menjagamu"

"Terimakasih atas perhatianmu Mikasa" Eren mencium kening Mikasa

~ L E V I~

"Sepertinya mereka sudah menjadi sepasang kekasih" fikir Levi yang memperhatikan Mikasa sejak tadi.

"Hey, kau sedang melihat siapa sih?" Ujar Hanji yang tiba tiba muncul dibelakangnya.

"Bangsat kenapa dia disini!" Fikir Levi. "Aku tidak sedang melihat siapa siapa mata empat"

"Bohong"

"Ah ya sudah kalau kau tidak percaya"

"Kau sedang melihat gadis ackerman itu kan ?"

"So tau kau"

"Kau tahu si Ackerman dan si Jaeger itu baru saja menjadi sepasang kekasih"

"Oh iya? Dan kapan itu terjadi? Dan Apa kau melihat wajahku bertanya tanya? Sepertinya aku tidak peduli dengan mereka! Sudahlah jangan ganggu aku dan pergi temani Erwin"

"Setidaknya lihatlah Petra sebagai wanita, dia menyukaimu"

"Iya dia wanita memang siapa yang melihat dia pria? Dan satu hal lagi menyerahlah, aku tidak akan pernah menyukai seseorang"

"Kalau kau tidak akan menyukai seseorang, kau tidak akan menikah dan memiliki keturunan"

"Itu yang aku mau, aku tidak mau memiliki keturunan, dan kami para Ackerman juga setuju bahwa kami tidak akan mewariskan Ackerman lagi, termasuk gadis itu"

"Terserah kau, kalau begitu temui Erwin diruangannya"

"Ada apa ?"

"Menurutlah baby boyy" Hanji mencubit pipi Levi.

"Aku bilang aku bukan anak kalian, diamlah dan aku akan pergi" Levi pergi meninggalkan Hanji.

Levi pun pergi bertemu dengan Erwin.

"Levi, bisakah kau temani aku"

"Kemana?"

"Aku mau mengintrogasi tuan Jaeger diruang bawah tanah"

"Sepertinya akan terjadi penyiksaan disana" ujar Hanji yang tiba tiba muncul dibelakang Levi.

"Tidak, aku tidak akan membiarkan Levi menyiksanya"

"Oh si Monyet sialan itu."

"Iya, dia Zekke Jaeger" *bener gak sih tulisannya?

Mereka bertiga pun pergi keruang bawah tanah.

"Eh kalian datang? Aku harus menyambut kalian dengan apa? Darah?" Tanya seorang pria yang terikat didalam sel.

"Tidak usah Zekke, aku hanya ingin kau menjawab pertanyaanku, siapa Eren Jaeger?"

"Dia ada disini?" Tanya Zekke.

"Kau tidak perlu tahu"

"Dia akan menyelamatkanku, dia akan menghancurkan kalian semua terutama Ackerman, tunggu saja" teriak Zekke.

"Iya iya serterah apa katamu, yang aku inginkan hanyalah jawabanmu, siapa Eren Jaeger?" Levi menjambak rambut Zekke.

"Rahasiaaaa" Zekke tersenyum pada Levi.

"Tchhh bullshit, monkey bastard" Levi memasukkan sepatu yang dikenakannya kemulut Zekke.

"Hentikan Levi, biarkan dia berbuat semaunya, kita tidak perlu menghabiskan waktu kita untuknya"

"Kau mengganggu Erwin" Levi menurut pada Erwin, mereka pun pergi keluar dari ruang bawah tanah.

[ VOTEENYAA, SEE YAA ]

Psyco CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang