卂匚Ҝ乇尺爪卂几

2.7K 153 14
                                    

"kau lihat itu, orang itu iya dia" bisik seseorang.

"Dia adalah seorang kapten yang sangat Sadist" sambung orang itu.

"Darimana kau tahu itu?" Tanya seseorang yang disebelahnya.

"Aku bisa merasakannya dari auranya, dan orang orang sekitar sini menyebutnya kapten psikopat"

"He? Eren Jaeger dan Armin Arlert? Benar itu nama kalian? " Tanya seorang pria yang mendekati mereka.

"Levi Haichou, gomennasai" mereka berdua tertunduk pada kapten mereka.

"Eren bagaimana ini? Kapten Levi sekarang ada didepan kita!" Bisik Armin lewat telepati.

"Semuanya akan baik baik saja! Dia tidak akan berbuat macam macam pada ki-" belum selesai berbisik, Kapten mereka mengangkat dagu mereka, hingga mereka bisa melihat wajah kaptennya yang sedang ganas.

"Kalau kau mau membicarakanku, bicara saat kalian sedang istirahat jangan disaat rapat sedang dimulai, dan apanya yang baik baik saja" dia melepaskan dagu mereka dan pergi meninggalkan mereka.

"Hoy, ternyata dia bisa membaca fikiran kita!" Ujar Armin.

"Kau benar, kita harus berhati hati oh iya Mikasa kenapa kau diam saja dari tadi? Sepertinya kau- eh mika..sa?" Tanya Eren.

"Beraninya dia menyentuh Eren dan Armin" Mikasa mengepalkan tangannya.

"Eh mika..sa jangan begitu, bagaimana pun dia kan kapten kita!"

"Tidak bisa, dia membuat kalian takut" bantah Mikasa.

"Dia ini aneh, kenapa tidak pernah takut dengan hal hal yang mengerikan" keluh Eren.

"Entahlah, aku juga tidak tahu" sambung Armin.

~L E V I~

Setelah selesai rapat, Levi memeriksa daftar anggota timnya bersama seorang wanita, dia melihat nama Eren, Armin, dan Mikasa.

"Petra tolong bacakan folder ini untukku" Levi memberikan Folder pada Petra.

"Kenapa kau tida membacanya sendiri sih?" Tanya Petra namun Levi hanya menyengir saja sembari duduk dikursi dengan tangan yang memegang dagunya.

"Eren Jaeger, seorang pria berusia 18 tahun memiliki keteguhan hati yang tegas"

"hmm, teruskan sampai aku bilang berhenti"

"Armin Arlert pria eh dia pria ternyata, memiliki kecerdasan yang tinggi"

"boleh juga anak ini"

"Dan Mikasa Ackerman, dia me-"

"Tunggu sebentar Petra" Levi menghentikan perta setelah mendengar kata Ackerman.

"Siapa dia ? Aku tidak melihatnya tadi? Seorang wanita? Bermarga yang sama denganku?"fikirnya, "lanjutkan Petra"

"Memiliki kekuatan fisik yang kuat dan pemikiran yang matang serta kecerdasan yang tinggi" Petra menutup Foldernya dan menyimpannya dimeja.

"Hmm menarik sekali"

"Haichou, bisakah kau bersikap biasa saja? Kau membuat semua orang ketakutan, ubahlah sikap Psikopatmu itu"

"Aku tidak akan berubah, kecuali ada orang yang ingin merubah sikapku"

"Sampai kapan kau mau bicara seperti itu Levi?" Tanya seorang wanita berkacamata.

"Tch, si pengganggu datang" Levi menaruh kakinya dimeja.

"Kami sudah berusaha merubah dirimu, apalagi Petra dia sangat menginginkan kamu berubah seperti manusia biasa Levi, bukan sebagai Ackerman"

"E.. eh apa yang kau ka..takan Hanji San?" Wajah Petra memerah

"Sudah aku bilang, aku Levi Ackerman, kalian tidak bisa merubahku, dan kau Petra jika kau ingin merubah sikapku, menyerahlah karena itu tidak akan berhasil" Levi pergi meninggalkan mereka berdua.

"Sialan, kenapa hari hariku selalu seperti in-(dukk)" Levi menabrak seseorang.

"Hey kau, kalau jalan pake ma-" Levi menatap orang yang ditabraknya itu.

"Kau yang tadi menakut nakuti Eren dan Armin kan?" Tanya Gadis itu.

"Jadi kau nona Ackerman?" Tanya Levi.

"Darimana kau tahu margaku?"

"Aku tahu karena aku adalah kaptenmu, jadi wajar saja aku tahu namamu" Levi pergi meninggalkan Mikasa.

~M I K A S A~

"Oh jadi dia kaptenku? Sombong sekali dia!"  Decih Mikasa.

Mikasa berjalan menuju dapur, dia melihat diruangan kaptennya, terdapat 2 wanita, yang satu sedang menangis dan yang satu lagi sedang memeluknya.

"Apa yang terjadi?" Mikasa mendengarkan percakapan mereka itu.

"Hikss iya aku tidak mau membohongi diriku sendiri lagi, aku aku menyukai Levi, Hanji san" ujar wanita itu.

"Bersabarlah Petraa" Hanji mengelus rambut Petra.

"Eh wanita itu menyukai kapten yang cebol itu?" Fikir Mikasa. "Eh kenapa aku kepoo dengan percakapan mereka? Sudahlah itu tidak penting aku akan kembali ke dap-"

Saat Mikasa hendak pergi ke dapur, tida mendapati Levi yang sedang berdiri dibelakangnya, Mikasa terkejut.

"Oh Kapten" ujar Mikasa dengan wajah dinginnya.

"Kau mengata-ngataiku?" Tanya Levi

"Iya aku mengata ngataimu, bahwa kau psikopat yang bertubuh pendek" ujar Mikasa, dia pun meninggalkan Levi.

"Yang benar saja, kenapa dia tiba ada dibelakangku? Dia ini manusia apa hantu? Ah bukan sepertinya dia hantu Titan" fikirnya.

.
.
.
.
.

Hai gais, ini Cerita pertama aku, semoga kalian suka yaaa, pliss Vote and Comment ya plissss aku mohon hahaha.

Psyco CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang