卂匚Ҝ乇尺爪卂几 匚L卂几

1K 97 5
                                    

1 bulan kemudian, hubungan antara Eren dan Mikasa baik baik saja, mereka senang bersama dan sedih bersama, namun akhir akhir ini Eren ditugaskan bersama Historia, Mikasa cemburu karena berkurangnya waktu Eren untuk Mikasa.

"Eren pasti sedang bersama Historia, hmm aku bosan sekali" Mikasa terdiam di jendela kamar asramanya.

"Nyonya Ackerman, I mean Mikasa Ackerman Right?" Tanya seorang pria.

"Iya itu aku ada apa?" Tanya Mikasa.

"Benar, Levi tolong kau ambilkan berkas diruanganku!" Titah pria itu.

"Baiklah" Levi pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"Bisa kau ikut denganku?" Tanya pria itu.

"Baiklah" Mikasa pun pergi bersama pria itu ketaman.

"Mikasa" teriak Eren yang melambaikan tangan bersama Historia.

"Erenn Historia" Mikasa tersenyum pada mereka berdua.

"Sedang apa kau disini? Dan siapa dia Mikasa ?" Tanya Eren

"Aku pamannya"

"Hoaa pamannya Mikasa, Kenalkan saya Eren Jaeger dan ini temanku Historia Reiss"

"Salam kenal tuan Ackerman"

Levi pun datang membawa berkas.

"Oh jadi ini tuan Jaeger, hmm baiklah"

"Nah Levi, Mikasa ikut aku ada yang perlu aku bahas dengan kalian" mereka meninggalkan Eren dan Historia.

"Wah para Ackerman itu hebat yaa Eren" Historia tersenyum pada Eren.

"Iya kau benar, aku ingin sekali seperti kapten Levi dan Mikasa mereka sangat kuat"

~A C K E R M A N~

"duduklah para Ackerman"

"Kau juga Ackerman Kenny"

"Aku lupa memperkenalkanku padamu Mikasa, aku Kenny Ackerman yang sekarang memimpin Ackerman"

"Oh begitu, lalu ada apa anda memanggil saya kemari?"

"Tidak usah terlalu kaku berbicara denganku nona Ackerman"

"Baiklah, jadi ada apa?"

"Tadi Eren Jaeger itu kekasihmu kan?" Tanya Kenny.

"Iya dia kekasihku, tapi aku tidak akan menikahinya dan setuju dengan tidak meneruskan Ackerman"

"Rupanya kau sudah tahu itu, Brat" ujar Levi.

"Diam kau cebol"

"Sudah sudah, dan kalian tahu tentang peraturan itu, aku dan para Ackerman yang lainnya masih bimbang dengan keputusan ini!"

"Kenapa?"

"Aku rasa, para Titan masih membutuhkan kekuatan kita" ujar Kenny

"Yang benar saja, Titan bajingan itu harus lenyap diangkatan kita, aku tidak setuju kalau ada lagi Ackerman ackerman yang lainnya"

"Aku juga setuju denganmu cebol, aku tidak mau hamil, karena itu sangat merepotkan, setelah melahirkan aku tidak mau diam dirumah dan mengurus anak anakku nanti"

"Kalian ini mirip sekali"

"Kami tidak mirip" bentak mereka berdua.

Kenny hanya menyengir saja.

"Baiklah, kalian harus saling bekerja sama okey, sudah hanya itu saja yang dapat aku sampaikan, sampai nanti Nona dan Tuan Ackerman " Kenny meninggalkan mereka berdua.

"Baiklah" Mikasa dan Levi pergi bersama.

Mereka berdua terdiam dan tidak ada yang membuka suara, lalu sampai akhirnya Levi bertanya pada Mikasa.

"Jika tentang tidak mewariskan Ackerman disetujui Kenny dan para Ackerman yang lainnya, kau akan menikahi pria itu?" Tanya Levi.

"Aku tidak tahu" jawab Mikasa yang dingin.

"Oy Cebol, aku pergi kesana kita berpisah disini dan kedepannya tolong bimbing saya, arigato"  Mikasa meninggalkan Levi.

Saat Mikasa pergi, dia mendengar nama Eren disebut oleh seorang wanita. awalnya dia cuek dan menghiraukannya, namun nama Eren terus disebut oleh wanita itu, Mikasa pun penasaran dan menghampiri asal suara itu. Dan suara itu berasal dari sebuah ruangan yang tertutup, Mikasa mencoba membuka ruangan itu dan dia sangat terkejut melihat Historia dan Eren sedang berciuman.

"Eren? Historia?" Mata Mikasa terbuka lebar.

"Mikasa?!" Panggil Eren.

"Is there another reason? Mr Jaeger Miss Reiss ,?" Tanya Mikasa.

"Ini hanya ke..kecelakaan Mikasa, kita tidak sengaja melakukannya"

"Okey, aku pergi dulu, silahkan lanjutkan" Mikasa meninggalkan mereka berdua.

"Eren, kurasa kita harus mengejar Mikasa" saat Historia hendak mengejar Mikasa, Eren mencegahnya.

"Tidak apa, biar aku saja yang menanganinya nanti" ujar Eren.

Mikasa pergi meninggalkan mereka berdua, dengan perasaan sakit didada, dia tidak bisa menahan rasa sakitnya sehingga keluarlah air dari matanya.

"Hiks hiks hikss, Eren.. kenapa? Kenapa??" Ujar Mikasa sembari berlari menuju kamarnya.

Dikamar Mikasa menangis sejadi jadinya, wajar saja pria yang dia sukai sejak lama dengan gampangnya menghianatinya.

"What should I do? Dan apa yang harus aku lakukan? Perbaiki hubungan ini? Atau mengakhirinya?"

.
.
.
.
.

Maafkan aku semuaa, telat update karena aku sibukk, aaa jangan Lupa Vote okey.

Psyco CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang