丂ㄖ爪乇ㄖ几乇 ᗪ丨丂卂卩卩乇卂尺乇ᗪ

870 82 5
                                    

"dia pergi karena dia akan menyelesaikan misinya, dia akan memanggil Founding Titan dari Umur Friz, jika itu terjadi, kita semua akan mati!!" Historia memegang kepalanya.

"Apa?? Bocah itu sudah gila kali yaa!!" Levi buru buru pergi mencari Eren.

"Eren.." Mikasa terjatuh karena tidak kuat menahan kakinya yang gemetaran.

"Mikasa, kau tidak apa apa?" Tanya Annie.

"Kenapa semua ini terjadi Annie? Apa aku yang salah disini?" Tanya Mikasa yang frustasi.

"Tidak, kau tidak salah Mikasa, bangunlah kau butuh istirahat!" Titah Sasha yang tiba tiba muncul di belakangnya.

"Sasha!!" Mikasa buru buru memeluknya.

"Sudah tidak apa, biar aku antar kau ke kamarmu, kau butuh istirahat" Sasha mengantar Mikasa kekamarnya.

"Kenapa dia seperti itu Annie?" Tanya Historia.

"Dia itu pacarnya Eren Historia, jadi sudah sewajarnya dia seperti itu dan sepertinya mereka sudah putus" jawab Annie.

"Mereka pacaran? Berarti aku pelakor?" Tanya Historia yang semakin frustasi.

"Tidak Historia, kau tidak tahu apa apa kan tentang mereka? Kau bukan pelakor, hanya saja pria itu yang bajingan!" Ujar Annie

"Annie, gawat Armin,,, Armin tidak sadarkan diri dan banyak mengeluarkan darah dikepala!!" Ujar Connie dengan nafas yang tidak beraturan.

Mereka bertiga berlari menuju Armin, disana dia tergeletak tidak berdaya bersama Erwin, Annie yang melihatnya sesak seperti pedang yang menusuk hatinya, entah kenapa dia pun tidak tahu.

"Armin, bangun Armin... Armiin" Annie memeluk tubuh Armin yang penuh dengan darah.

"Annie, tenangkan dirimu Annie" Historia memeluk Annie dari belakang.

"Bawa komandan dan Armin keruang medis" titah Hanji yang menahan tangisan.

Erwin dan Armin dibawa keruang medis oleh Connie, Jean, Oulo, dan lain lainnya. Setelah sampai Erwin dan Armin diobati oleh Hanji dan dibantu oleh Petra.

"Arminn,,, semoga tidak terjadi apa apa padanya" Annie memegang kepalanya.

"Annie, dimana Komandan dan Armin?" Tanya Mikasa yang tiba tiba muncul.

"Mikasa,,," Annie memeluk Mikasa.

"Apa yang terjadi Annie?" Tanya Mikasa.

"Armin dia terluka parah bersama dengan komandan, maafkan aku karena tidak menjaga sahabatmu" jawab Annie.

"Armin, didalam Ann?"

"Ya dia didalam" Annie melepaskan pelukannya.

Setengah jam mereka menunggu Armin dan Erwin. Hanji keluar dari ruangan dan memberitahu keadaan mereka berdua.

"Emm,, Komandan dan Armin sudah diobati, hanya terluka sedikit dibagikan kepala, tapi lukanya harus dijahit, makanya lama maafkan aku yaa" Hanji menepuk pundak Annie.

"Apa aku boleh kedalam?" Tanya Annie

"Silahkan" Hanji pergi dari sana.

"Erwin, maafkan aku tidak bisa mendampingimu disaat saat seperti ini" Fikirnya dalam hati.

"Hanji, dimana Erwin?" Tanya Levi yang tergesa-gesa

"Dia didalam, dampingi dia sana" titah Hanji.

"Kau harus ikut denganku" Levi menarik tangan Hanji.

"Kau mau bawa aku kemana Levi?"

"Dampingi dia, aku tahu kau ingin mendampinginya tapi kau terlalu gengsi untuk itu" mereka berdua masuk keruangan Erwin.

"Kaichou!!" Seru Annie, Historia, Oulo, dan yang lainnya.

"Oh kalian ada disini juga, Hanji dan Annie jaga komandan dan Armin, yang lainnya pulang!!" Titah Levi.

"Tapi kaichou-" perkataan Oulo terpotong oleh Levi.

"Tidak ada kata tapi tapi" tolak Levi."Mikasa bersiaplah esok kau, aku dan pasukan akan mencari Eren!"

"Baiklah kaichou" angguk Mikasa.

Malamnya, Mikasa menatap langit dijendelanya, dia sendirian sedangkan temannya Sasha sudah tidur duluan dan Annie ditugaskan menjaga Armin kekasihnya bersama Hanji, dia menikmati angin malam dan tiba tiba Levi muncul dari samping jendela Mikasa.

"Oy Brat, kenapa belum tidur jam segini?" Tanya Levi.

"Aku belum mengantuk" jawabnya.

"Apa yang kau tatap dilangit? Disana tidak ada bintang dan rembulan yang bercahaya"

"Ya aku tahu itu, meski tidak ada yang bercahaya dilangit, tapi masih ada angin yang berhembus" ujarnya sambil memejamkan mata menikmati angin malam. "Kau sendiri kenapa belum kekamarmu?" Tanyanya

"Aku tidak bisa tidur"

"Apa ada yang mengganggumu?" Tanya Mikasa.

"Masalalu.." singkat padat dan jelas.

"Hey aku heran, kenapa keluarga kita dibuang oleh masyarakat? Dan kenapa keluarga kita diberi tugas untuk melayani keluarga kerajaan?" Tanya Mikasa.

"Entahlah, hanya leluhur kita yang tahu" Levi memejamkan matanya dan melipat tangannya.

"Memang, kenapa kalau keluarga kita membunuh ayahnya Eren, toh ayah ibuku dibunuh oleh keluarga Jaeger juga, tapi aku bisa memaafkannya" Mikasa menundukkan kepalanya.

"Pada dasarnya mereka itu egois, mereka bertindak semaunya tanpa memikirkan penyebabnya, dan mereka juga tidak bisa menerima jika kejadian yang keluarga kita alami itu terjadi pada keluarga mereka, toh si paman bajingan Kenny itu masih ditahan oleh mereka!" Ujar Levi.

Kala itu, Sinar rembulan bersinar dan menyinari wajah Levi yang tampan, membuat jantung Mikasa berdegup kencang.

"Apa yang terjadi denganku?"

Vote and comment dong hihihi, biar ke akunya semangka eh semangatt

Psyco CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang