卂匚Ҝ乇尺爪卂几

893 65 7
                                    

22 Juli. saat Levi sedang ditenda sendirian, Mikasa mengunjunginya dengan membawakan teh hitam hangat kesukaannya.

"Ini untukmu Kaichou"

"Tidak usah memanggilku Kaichou, kita sedang berdua disini, kemarilah kau sedang butuh pelukan!" Mikasa pun menghampiri Levi yang sedang tiduran.

"Kenapa kau tahu itu?, eh-" Levi menarik Mikasa dan menidurkan dirinya.

"Wajahmu mudah terbaca Mikasa" Levi memeluk Mikasa, dan tidak sadar mereka ketiduran.

Esoknya, Mikasa terbangun dan mendapati Levi yang tertidur disebelahnya, wajahnya memerah seketika. saat dia hendak keluar, tangannya dipeluk oleh Levi.

"Eh??" Mikasa menatap wajah Levi yang masih tidur. "Dia tampan sekali" Mikasa mengelus rambut Levi.

"Ada apa, aku memang tampan, Brat!" Ujar Levi yang tiba tiba bangun.

"Aaa maafkan aku Levi" Mikasa memalingkan wajahnya.

"Hey, kau yang telah membangunkanku, jadi kau harus membayarnya!" Levi mendorong tubuh Mikasa hingga tertidur, kini posisi mereka Mikasa dibawah dan Levi diatas.

"Apa yang kau lakukan Levi?" Tanya Mikasa, namun Levi menghiraukannya.

Mereka saling bertatap wajah.

"Tidak ada aku hanya bercanda" Levi bangun dan keluar dari tenda.

2 Minggu kemudian, Levi dan Mikasa selalu bersama, seperti ada ikatan antara mereka. Mereka saling perhatian satu sama lain seperti sekarang ini, Levi sedang terduduk dibawah pohon besar.

"Minum teh hijau, ini akan membantumu untuk relax Levi" Mikasa memberikan teh hijau pada Levi.

"Maaf aku tidak tertarik dengan teh hijau" Levi menolaknya.

"Kau harus meminum ini Levi, atau aku akan-" ancam Mikasa terpotong karena Levi membungkam mulutnya dengan satu jari telunjuknya.

"Akan apa? Jangan bilang bunuh diri lagi! " Tebak Levi dia pun meminum teh hijaunya.

"Itu tau hhe" Mikasa duduk disamping Levi.

Levi meminum teh buatan Mikasa, dan menaruhnya direrumputan.

"Bagaimana, apa rasanya enak?" Tanya Mikasa.

"Menurutku si begitu,,, eh?" Levi kaget karena Mikasa mendorong kepalanya kepangkuannya.

"Tidurlah, kau selalu menyiksa tubuhmu itu, kau benar benar psikopat yaa" Mikasa mengelus rambut Levi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidurlah, kau selalu menyiksa tubuhmu itu, kau benar benar psikopat yaa" Mikasa mengelus rambut Levi.

"Sudahku bilang, aku memang psikopat"

"Kenapa kau mendapat panggilan seperti itu dari yang lain?" Tanya Mikasa.

"Karena dari kecil aku selalu membunuh orang yang menurutku salah, aku dibesarkan oleh pembunuh Maniak di kota Rose, sampai sekarang aku selalu menyiksa mereka yang menurutku salah"

"Hahaha kau ini terlalu berlebihan Levi, tidak semua orang yang menurutmu salah itu salah, bisa jadi orang yang menurutmu salah malah benar dan orang kau bela itu salah"

"Yayaya nona Ackerman" ujar Levi. "Kemana syalmu?" Tanyanya.

"Syalku? Aku juga tidak tahu, mungkin hilang ditelan bumi hahaha"

"Tetaplah tersenyum seperti ini Mikasa" ujar Levi dalam hatinya.

3Minggu kemudian. Mikasa terluka parah akibat serangan dari Marley, dia mendapatkan tembakan dari temannya Falco yang bernama Gabi.

"Bertahanlah Mikasa" Levi menggenggam tangan Mikasa yang kesakitan

"Levi,,, ini sakit sekali" Mikasa menahan nyeri pada kakinya.

"Levi tunggu diluar saja" usir Hanji.

"Tidak aku akan menemaninya Hanji, jangan melarangku" bentak Levi.

"Baiklah baik, tapi janji ya jangan mengatur ngatur ini pekerjaanku"

"Baik Hanji"

Levi terus menggenggam tangan Mikasa yang tidak sadarkan diri, dirinya khawatir dengan kondisi Mikasa. Setengah jam kemudian, Hanji berhasil mengeluarkan peluru dari kaki Mikasa, dan Mikasa sadar dengan cepat.

"Bodoh sekalii, kenapa kau tidak berlindung dibalik dinding?" Levi memeluk Mikasa.

"Eh, yaa,, emm anu.. maaf aku memang salah".

"Ya kau salah besar, aku panggil Hanji dulu" Levi pergi memanggil Hanji, dijalan dia mendengar semua gosipan tentangnya.

"Hey, dia kaichou yang terkenal sadis dan Psyco itu kan, siapapun wanita itu hebat sekali dia bisa menaklukan pria ganas sepertinya... Dia kaichou psyco kan??... Aku dengar dengar dia berpacaran dengan Mikasa Ackerman..." gosip gosip mereka semua.

"Hanji, Mikasa sudah sadar"

"Iya baiklah aku akan segera kesana."

Mikasa menunggu kedatangan Levi, dia fikir dia mulai menyukai kaichounya itu, tapi dia juga masih ragu.

"Levi, kau baik sekali tapi aku tidak tahu setiap kau perhatian padaku, entah kenapa hati ini berdetak kencang" fikirnya.

Dan scene Mikasa dan Levi yang lain,,,, karena kebanyakan Scene-nya kita kembali ke Laptop.

~ F L A S H B A C K O F F ~

Psyco CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang