Chapter 02

155 30 10
                                        

Jangan lupa Vote and Komen. Gratis, kok, hehe.

Happy Reading.

****

Minggu pagi, Kiera tidak punya kegiatan apapun. Dia menyalakan televisi, walau fokusnya pada handphone. Sebenarnya, Kiera menyalakan televisi hanya untuk menemaninya memainkan Handphone saja.

"Bosen banget gue."

Kiera membanting Handphonenya begitu saja keatas kasur. Sangat membosankan. Akhir pekannya selalu seperti ini.

Ting ...

Suara Notif di Handphone mengalihkan perhatian Kiera kembali. Mata Kiera seketika berbinar. Clarissa mengirimi dia pesan.

Clarissa Hanggini:

Ra, hari ini main, yuk.

Tau aja lo kalo gue lagi boring.
Cepetan jemput, gue udah siap!

Lah? Emang lo gak mau mandi dulu?

Udah, tadi subuh. Jangan banyak cincong. Cepet jemput. Jangan ngaret!

Iya, bawel banget, sih, lo.

Terserah. Jangan di bales. Gue mau Pup.

Dan benar, Clarissa tidak membalas. Yah, jiwa barbar Kiera memang tidak hilang.

*****

Kiera menekuk wajahnya kesal. Dihadapannya Clarissa sudah berdiri dengan cantiknya. Tapi, bukan Clarissa yang membuatnya kesal, melainkan cowok yang berdiri di samping Clarissa.

"Lo mau jadiin gue kamcong?! Seenak jidat bawa pacar lo! Gue kira kita cuma berdua!"

Clarissa sedikit meringis. Dia lupa mengatakan bahwa mereka akan pergi bersama Arnold. Dan sekarang, Kiera memarahinya habis-habisan.

"Ya, sorry. Gue lupa mau bilang."

Kiera mencebik. Jika tau begini, Kiera lebih memilih diam di rumah dan menguras isi kulkasnya dari pada pergi dan menjadi seakan-akan orang ketiga dalam hubungan Clarissa dan Arnold.

"Cukup di sekolah aja ya, gue dijadiin kamcong kalian! Jangan hari ini juga dong!"

Kiera berkata dengan merengek dan kesal. Dia menghentak-hentakan kakinya. Clarissa dan Arnold hanya terkekeh. Kekehan yang terlihat menyebalkan di mata Kiera.

"Udah sih, ngikut aja. Claris dah baik ngajak lo! Dari pada lo mati gara-gara boring di rumah. Mending ikut kita."

Lagi lagi Kiera mencebik kesal. Menjadi kamcong memang sudah kebiasaannya, tapi tolong ini hari minggu. Hari ini saja dia tidak mau menjadi orang ketiga. Tapi, sepertinya tidak bisa.

"Iya deh. Tapi, awas aja lo berdua pacaran di depan gue!"

Clarissa dan Arnold mengangguk, daripada mendengar cerocosan Kiera.

*****

Dufan. Tempat ini adalah pilihan mereka untuk bersenang-senang. Tapi, beda dengan Kiera. Bukannya senang, Kiera malah cemberut. Dihadapannya sekarang, Clarissa dan Arnold malah berpegangan tangan. Dalam hati Kiera, dia sudah melempar berbagai umpatan untuk mereka berdua. Bisa-bisanya pacaran dihadapan Kiera.

"Kayaknya kita gak mau nyebrang deh. Gak usah pegangan tangan!"

Clarissa dan Arnold berbalik. Clarissa berusaha mati-matian agar tidak tertawa melihat ekspresi kesal Kiera saat ini.

SENIOR JUTEK (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang