DUGAAN

16.3K 1.9K 591
                                    


Happy Reading
.
.

💍💍💍

Helaan napas panjang terdengar dari mulut Arkan saat cowok itu memasuki ruangannya. Arkan baru saja selesai melakukan rapat dengan para pemegang saham yang bekerja sama dengannya. Seperti biasa, selalu terjadi perdebatan kecil oleh mereka yang hanya mementingkan keuntungan sepihak saja, membuat Arkan jadi pusing sendiri dengan tingkah mereka.

Untunglah Valdo mengerti dan segera mengambil alih rapat guna untuk mempercepat waktu.

Kedua sudut bibir Arkan terangkat membentuk sebuah senyuman ketika mendapati Maura kini duduk berselonjor di atas sofa panjang dengan laptop yang berada di pangkuannya.

Suara berisik yang berasal dari laptop itu seakan memenuhi ruangan, Maura tengah menonton film kesukaannya—Avengers.

Arkan dibuat geleng kepala. Entah sudah berapa kali istrinya itu menonton film-film Marvels seakan tak ada kata bosan untuknya. Arkan sendiri pun sudah bosan meski hanya melihat Maura menonton itu.

Arkan melangkah mendekati Maura dan mengusap lembut kepala gadis itu, membuat si empunya pun terkesiap lalu mendongak menatap Arkan dengan kedua matanya yang membulat lucu.

"Loh, Arkan? Kamu sejak kapan disini? Kok aku gak tau kamu masuk?"

"Baru aja" Arkan tersenyum lembut lalu membungkuk mencium kening Maura. "Kamunya yang terlalu fokus nonton"

"Maaf ya, aku malah cuekin kamu"

"Gapapa. Kamu laper? Mau makan sesuatu?"

Maura menggeleng.

"Haus? Biar aku ambilin minum"

"Aku gapapa, Ar. Mending kamu lanjutin kerjaan kamu, aku tunggu kamu sampe selesai"

Arkan mengangguk, di usapnya lagi kepala Maura penuh sayang dan kembali mendaratkan kecupan di pipinya. "Beritahu aku kalo kamu butuh sesuatu"

Maura mengangguk mengerti. Arkan pun berlalu menuju meja kerjanya sedangkan Maura kembali menonton.

❄❄❄

Waktu sudah hampir menunjukkan jam makan siang, namun Arkan masih duduk di kursi kebesarannya dengan laptop dan berkas-berkas yang berserak di meja kerjanya.

Arkan memijit pelipisnya yang berdenyut menatap beberapa tumpukan berkas yang masih belum ia selesaikan. Sepertinya ia harus lembur lagi malam ini untuk menyelesaikannya.

"Boo"

Arkan sontak mengangkat wajahnya, menatap Maura yang kini berjalan menghampirinya.

"Ada apa, Sayang?" tanya Arkan lembut seraya menyambut Maura dan membiarkan gadis itu duduk di pangkuannya.

"Laper ..." ujar Maura seraya melingkarkan kedua tangannya di leher Arkan.

"Mau makan apa?"

"Sushi" jawab Maura seraya menenggelamkan wajahnya di leher Arkan, menghirup dalam-dalam aroma tubuh Arkan yang selalu membuat Maura candu.

"Mau makan di luar?"

Gelengan kepala Maura membuat Arkan mengerutkan alisnya bingung.

"Katanya laper"

"Males jalan"

"Aku gendong"

"Nggak mau"

"Kalo gitu kamu tunggu sini biar aku yang beli"

AFTER MARRIED || (T A M A T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang