CEROBOH

13.9K 1.7K 455
                                    


Yang gabut mending baca A.M aja ya~

Happy Reading

💍💍💍

Pagi hari pertama di London mereka sudah berada di Oxford University. Hari ini Arkan akan menyerahkan tugas kuliah selama masa cutinya pada dosen yang mengurusnya setelah itu pergi ke kantor cabang untuk rapat dan mengurus masalah disana lalu pergi ke Thames River sesuai keinginan Maura.

Sepanjang lorong, Maura terus melemparkan tatapan tajamnya pada beberapa gadis yang secara terang-terangan menatap Arkan dengan tatapan memuja. Ingin sekali rasanya Maura mencolok mata mereka yang tidak tahu malunya menatap Arkan-suaminya seperti itu.

Seolah-olah kehadirannya tidak terlihat, padahal Arkan terus menggandeng tangannya sejak mereka turun dari mobil.

Ya Tuhan, masih pagi begini tapi moodnya sudah hancur karena gadis-gadis nakal seperti mereka.

Seharusnya Arkan tidak kuliah di tempat yang ada banyak perempuannya.

"Ups, I'm sorry"

Maura mendengus saat salah seorang gadis pirang sengaja menjatuhkan dirinya ke tubuh Arkan, benar-benar sangat sengaja untuk mendapatkan perhatian.

Untungnya Arkan langsung tidak merespon dan terus melangkah menggandeng tangannya tanpa sedikitpun niat untuk menolong gadis yang terjatuh itu. Haha, mampus!

Tapi tetap saja pandangan mereka tidak lepas dari Arkan.

Maura mendongak menatap Arkan cemberut. "Gak heran sih kamu gak pindah dari sini, banyak cewek cantik"

Arkan terkekeh. "Kamu cemburu?"

"Menurut kamu?"

"Cemburu"

Maura mendengus. "Kalo udah tau kenapa nanya?!"

"Seneng liat kamu cemburu" kata Arkan seraya mengacak puncak kepala Maura.

Maura mendelik. "Kenapa malah seneng sih, nyebelin banget!"

"Cemburu itu tanda cinta" Arkan mencubit kecil hidung mungil Maura.

"Bilang aja seneng di deketin cewek cantik, ngaku aja mereka cantik-cantik kan?"

"Nggak, mereka kalah jauh" Arkan mendekatkan bibirnya ke telinga Maura. "Di mata aku kamu yang tercantik"

Maura berdecak. "Dasar gombal!"

Arkan tergelak lalu melepas gandengannya dan berganti merangkul pinggang Maura posesif.

"Jangan cemberut lagi, aku milik kamu dan gak ada seorang pun yang bisa ngerebut aku dari kamu, paham?" Maura mengangguk.

Arkan mengecup pelipis Maura. "Sekarang puas?" Maura pun tersenyum dan mengangguk lagi.

"Boo, sebelum ke kantor beli waffle dulu ya, pengin makan waffle"

Arkan tersenyum membelai kepala Maura lembut.

"As you wish, My Wife"

☃☃☃

Maura kini duduk di kursi empuk di hadapan Arkan dengan meja sebagai pembatas mereka. Menikmati waffle yang sempat Arkan belikan di jalan sebelum mereka ke kantor.

Dua waffle sudah ia habiskan dari lima waffle dengan berbagai rasa yang Arkan belikan sembari mengamati Arkan yang tengah mengecek beberapa dokumen yang di bawakan oleh skretaris wanita yang berdiri di ujung meja mereka.

AFTER MARRIED || (T A M A T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang