tatapan aneh

60 4 4
                                    

Hari ini suasana di kota Bandung tak bisa ditebak.. tadi pagi hujan gerimis mengguyur ibukota Jawa Barat itu, dan beranjak siang matahari menampakkan dirinya dengan begitu nyata sehingga langit yang tadinya mendung langsung cerah berawan.

Dan kini, sudah hampir senja, gerimis pun datang kembali dengan ditemani lengkungan warna-warni pelangi yang begitu indah hasil dari pembiasaan cahaya matahari oleh hujan.

"Allohumma shoyyibban nafi'an" doa saat hujan turun yang diucapkan seorang gadis berjilbab yang duduk sendirian sebuah halte busway di Bandung. Gadis itu memakai jilbab pashmina panjang berwarna coklat muda dan baju serta rok panjang berwarna merah maroon.

"Masyaallah.. sungguh indah ciptaan Engkau Ya Allah.." kata gadis itu lagi sambil menatap pelangi yang ada dilangit dengan mata berbinar dan wajah berseri.

Disaat bersamaan, didalam sebuah mobil BMW berwarna hitam yang sedang melaju dengan kecepatan sedang, terlihat seorang pria bermata sipit dan berkulit putih bersih sedang mengendarai mobil itu sambil ditemani seorang gadis kecil berusia sekitar 6 tahun.

"Pipi! Pipi!!! Liat itu! (Menujuk kearah pelangi yang terpampang jelas dilangit disamping jalan raya itu) ada pelangi.. OMG indah sekali pii...." Teriak gadis kecil itu sambil tersenyum lebar dengan mata berbinar-binar dan ekspresi wajah takjub.

"Wah iya.. (sambil menengok ke arah pelangi sebentar lalu fokus kedepan lagi) Xiaolin suka pelangi ya??" Tanya sipria bermata sipit itu sambil menengok ke arah gadis kecil yang memanggilnya pipi itu.

"Suka banget pii.. soalnya kata Bu guru cantik, pelangi itu rahmat dari Tuhan yang harus kita hargai. Karena pelangi hanya datang sebentar lalu pergi. Dan kita gak akan pernah tau kapan pelangi akan datang lagi, terus kita juga gak akan pernah tau apa kita bisa melihat pelangi lagi apa nggak." Kata gadis kecil itu dengan polosnya dengan tatapan mata yang masih tertuju pada 7 warna yang ada di langit itu.

Pria itu terdiam saat mendengar perkataan gadis kecil itu tentang Bu guru cantik.

"Bu guru cantik bilang gituh?? (Xiaolin mengangguk) emang Xiaolin ngerti apa maksudnya?" Tanya pria itu dengan sedikit menoleh ke gadis kecil bernama Xiaolin itu.

"Nggak" jawab Xiaolin dengan ekspresi polos dan sedikit menggelengkan kepalanya.

Mendengar jawaban dan ekspresi wajah Xiaolin itupun langsung membuat pria bermata sipit itu tertawa geli. Entahlah.. sepertinya Bu guru cantik salah memilih teman bicara. Seharusnya dia (Bu guru cantik) mengajak bicara dirinya (pria bermata sipit) bukan Xiaolin yang jelas-jelas tidak akan mengerti kalimat yang memiliki arti yang begitu dalam itu.

"Kok pipi ketawa sih? Emang kenapa?" Tanya Xiaolin bingung.

"Hehe gak gak papa hehehe" jawab pria bermata sipit itu sambil tersenyum lebar.

"Eh pipi.. itu ada Bu guru cantik Pi!! Berhenti dong pii... " Kata Xiaolin sambil menujuk kearah seorang gadis berjilbab coklat yang duduk sendirian di halte busway dekat jalan tempat mobil milik pipinya (papanya) itu melintas.

Si pria bermata sipit sedikit terkejut dan mulai memperhatikan baik-baik wajah gadis berjilbab itu. Ya memang dia adalah Bu guru cantik yang pernah hampir tertabrak mobilnya diparkiran sekolahnya Xiaolin.

"Pii.. ayo berhenti! Xiaolin pengen temenin Bu guru kasian Bu guru cantik sendirian.. atau Bu guru cantik boleh ikut naik mobilnya pipi gak?? Biar sekalian dianter pulang pii .. boleh kan pii?? Ayo dong pii.. boleh ya pii.. plis..." rengek Xiaolin sambil menggenggam dan menarik-narik lengan kaos pendek yang dikenakan pria bermata sipit itu.

"Aduh.. iya iya.. boleh.." jawab pria bermata sipit itu sambil melepaskan genggaman tangan gadis kecilnya itu tapi dengan mata terus menatap ke depan dan sesekali melirik kearah gurunya Xiaolin itu.

Antara Kamu dan Malaikat Izrail (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang