cinta beda agama tuh gimana? (2)

83 4 5
                                    

Disaat yang sama, disebuah ruangan diapartemen yang sama, terlihat 3 pria muda namun terlihat dewasa sedang asyik menikmati cemilan sambil mengobrol santai.

"Bli (kakak) sampai kapan disini?" Tanya salah satu pria berumur sekitar 26 tahunan yang mengenakan kaos putih polos dan celana jeans panjang berwarna hitam dengan mata yang sedikit sipit, hidung mancung dan kulit putih bersih bak aktor K-drama.

"Lusa kita pulang, soalnya aku sama istriku Zakiyah udah ke rumah Ustadz Abu Ilyas. Lagian gak bisa lama-lama ninggalin kantor." Jawab seorang pria berkaos abu-abu dan celana selutut berwarna hitam, pria itu terlihat lebih dewasa berusia sekitar 30 tahun  dengan tatapan mata yang tajam, garis hidung yang mancung dan tegas semakin membuatnya terlihat gagah.

"Oh.. kalo elo Le?" Tanya pria bermata sipit itu sambil mengalihkan pandangannya ke arah pria berkacamata yang memakai kaos dan celana pendek berwarna hitam yang terlihat seumuran dengannya itu.

Pria berkacamata itu menoleh, "Mmm gak tau sih.. soalnya gue sama Alyssa belum kerumah ustadz. Dan juga kayaknya Alyssa masih pengen jalan-jalan disini, jadi ya gak tau kapan balik ke Bali." Jawab pria itu sambil menaikkan pundaknya. Pria berkacamata itu seumuran dengan bermata sipit.

"Emang Alyssa masih ngidam yah?" Tanya sipria bermata sipit mulai kepo.

"Iya, parahnya dia ngidam pengen makanan Bandung yang dijual di Bandung dan langsung makan di Bandung gituh, gak mau makanan Bandung yang dijual di Bali. Astaghfirullah.. tiap bulan bolak-balik sini terus. Hem.. ada-ada aja deh.. emang orang hamil gituh kali ya.. dulu kaka ipar gituh juga gak bli?" jawab pria berkacamata itu terlihat pasrah sambil bertanya ke pria berkaos abu-abu yang dia panggil bli (kakak) itu.

"Iya namanya juga orang hamil Him.. Zakiyah juga dulu gituh.. dia ngidam minta kurma hijau yang baru dipetik dari pohonnya. Astaghfirullah, bayangin coba, itu dulu aku nyampe kebingungan gak tau harus nyari dimana. Lah kalo tinggal di Arab masih mending, nah kita dulu di Amerika kan. Mana ada tuh pohon kurma. Sungguh kesabaran seorang suami diuji saat istri lagi ngidam." Jawab pria berkaos abu-abu.

"Terus gimana bli? Jadinya diturutin apa gak?" Tanya pria bermata sipit semakin kepo.

"Ya enggak, lah gimana gak tau nyari dimana pohon kurma di Amerika. Jadinya kita kasih kurma biasa dan tuh Zakiyah nangis 3 hari 3 malem cuma gara-gara itu.. tapi Alhamdulillah pas ayah sama ibu mertuaku dateng, Zakiyah langsung baikkan.. huft.. harus sabar pokoknya." Jawab pria itu lagi.

"Astaga.. Segitunya ya??" Gumam pria bermata sipit itu sambil geleng-geleng kepala.

"Iya. Makannya elo nikah Vin, biar tau rasanya gimana pas istri lagi ngidam." Kata sipria berkacamata yang bernama Ibrahim itu.

"Ck. Mulai deh ngomongin nikah. Iya gue juga pengen nikah. Elo kira gue gak mau nikah hah Le?? gue juga mau nikah tapi masalahnya kan elo tau sendiri. Gak ada yang mau sama gue." Kata pria bermata sipit dengan ekspresi wajah putus asa.

"Bohong banget! gak mungkin gak ada yang mau sama elo Vin.. gue nih temenan sama elo dari jaman kita masih SMA  sampe sekarang. Gue tau kali, cewek-cewek tuh berbaris dibelakang elo bak barisan PBB. Mereka antri demi dapetin seorang Kevin Hafier. Pewaris satu-satunya dari James Soong, pengusaha Resto ternama di Asia Tenggara ini. Mana mungkin putra dari seorang James Soong gak laku sih.. mustahil Vin.." kata Ibrahim sambil menatap pria bermata sipit yang bernama Kevin itu.

"Iya sih banyak, tapi mereka tuh mau nikah sama gue ya cuma mau harta gue, bukan karena tulus ikhlas mencintai gue." Kevin menghela nafas panjang.

"Terus cara berpakaian mereka tuh, gimana ya.. gue sih gak munafik. Gue juga cowo biasa yang suka kalo ngeliat cewek cantik pake baju yang seksi kek mereka, tapi kalo buat dijadiin isti?? Gue gak mau Le." Lanjut Kevin sambil menatap pria berkacamata yang sedari tadi dirinya panggil dengan sebutan Le itu.

Antara Kamu dan Malaikat Izrail (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang