sama-sama menghindar

42 3 0
                                    


Malam ini adalah perayaan ulang tahun Xiaolin yang ke 7. Semua teman sekelas Xiaolin, para guru dan teman, juga kerabat dekat keluarga besar Xiaolin diundang ke acara itu. Tak terkecuali Alen dan Alyssa yang juga adalah sahabat karibnya Kevin, yang tak lain adalah sang paman dari Xiaolin.

Dan tentu saja, Farida. Jangan tanya apakah Farida datang atau tidak. Farida bahkan sudah ada ditempat acara sebelum tamu undangan lain datang. Yah.. semuanya karena Xiaolin, gadis kecil itu memaksa Farida untuk datang lebih awal menemaninya bersiap-siap. Entahlah, sepertinya Xiaolin begitu suka dengan Farida hingga tak mau lepas dari perempuan berjilbab itu.

Dari kejauhan tampak Kevin mendekat kearah Xiaolin dan Farida yang duduk disebuah kursi diujung ruangan itu.

"Ayo Xiaolin! Oma sama opa udah menunggu. Ayo!" Kata Kevin sambil menarik tangan Xiaolin tanpa menatap Farida sedikitpun.

Xiaolin menggeleng cepat sembari memeluk Farida erat.

Farida masih terdiam menatap Kevin yang masih setia dengan ekspresi wajah yang dingin dan acuhnya itu. Tatapan Farida pada Kevin adalah tatapan mata yang marah dan kesal. Melihat sikap acuh Kevin benar-benar membuat Farida muak. Apa salah dirinya sampai Kevin bersikap begitu padanya?

"Kamu ikut juga" kata Kevin sambil melirik sekilas ke Farida lalu mengalihkan tatapannya dan berjalan mendekat ke arah keluarga besarnya disebrang sana.

Farida menghela nafas kasar. Lalu mengajak Xiaolin berdiri dan berjalan mengikuti Kevin dari belakang.

Kevin memperkenalkan Farida kepada keluarga besarnya dengan nada bicara yang tenang, meskipun masih dengan ekspresi wajah yang sama, tapi tatapan mata Kevin sedari tadi menatap Farida lekat. Sepertinya Kevin ingin melihat bagaimana reaksi Farida saat Kevin memperkenalkan Farida ke keluarga besarnya.

"Ma, Pa, kenalin ini Farida" kata Kevin memperkenalkan Farida dengan tatapan mata yang masih menatap Farida lekat.

Saat keluarga Kevin melihat kehadiran seorang gadis muslim berjilbab diantara mereka, terlebih lagi Kevin yang memperkenalkan gadis itu dengan sendirinya, seketika itu mereka  menatap gadis itu yang tak lain adalah Farida dengan tatapan sinis dan dingin.

Tapi ketika Alen dan Alyssa datang lalu menghampiri mereka. Tatapan keluarga Kevin terlihat tak sedingin sebelumnya.

"Eh ada Alyssa.. apa kabar sayang? Bagaimana kehamilanmu sayang? Sehat?" Sapa ibunda Kevin sambil tersenyum lebar dan menatap Alyssa dengan tatapan mata berbinar-binar.

"Alhamdulillah sehat Tante.. oh ya tan, gak nyangka ya, temen Alyssa sekarang jadi Bu gurunya Xiaolin.. hehehe semoga aja Xiaolin suka ya sama temen Alyssa ini ya tan.." kata Alyssa sambil tersenyum dan menatap ibundanya Kevin lalu beralih menatap ke Farida yang berdiri tepat disebelah kanan Alyssa.

"Temen Alyssa?? Bu gurunya Xiaolin?? (Menatap Farida lekat) emangnya nak Farida Bu gurunya Xiaolin yah?" Tanya ibunda Kevin bingung.

"Iya tan, lho bukannya tadi udah dikenalin sama Kevin yah?" Tanya Alyssa balik tak kalah bingung.

"Iya udah. Tapi tadi Kevin gak bilang kalo nak Farida itu ibu gurunya Xiaolin. Jadi tante sama om fikir nak Farida itu pacarnya Kevin. Ah..maaf ya nak Farida,  tante gak tahu.. maaf ya sayang" kata bundanya Kevin meminta maaf diikuti beberapa anggota keluarga yang lain.

Farida hanya mengangguk dan tersenyum kikuk. Sungguh sebenarnya Farida sangat terkejut, bagaimana mungkin ibunya Kevin mengira dirinya adalah kekasih anaknya?
Apa sebelumnya Kevin tak pernah mengenalkan seorang gadis sampai-sampai ketika Kevin memperkenalkan Farida, keluarga Kevin mengira Farida adalah pacarnya Kevin?

Antara Kamu dan Malaikat Izrail (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang