isyarat mata

65 3 1
                                    

Semenjak kejadian hari itu, Kevin dan Farida semakin sering bertemu atau hanya sekedar berpapasan.

Tentu saja, mengingat bahwa Farida adalah gurunya Xiaolin, sementara Kevin, dia selalu mengantar jemput Xiaolin kesekeloh dan tentu disanalah mereka bertemu.

Pertemuan setiap hari mereka itu semakin membawa keduanya pada perasaan yang sama-sama aneh.

Tatapan Kevin kepada Farida setiap kali bertemu atau sekedar berpapasan dengan Farida benar-benar tersirat akan suatu perasaan yang begitu dalam dari hatinya.

Begitu pula Farida, tatapannya saat bertemu Kevin yang selalu tertunduk diam namun tak jarang juga tatapan dirinya dan Kevin bertemu untuk beberapa saat, menyisakan tanya. Farida bukanlah tipe orang yang suka menatap diam-diam atau menunduk terus jika diajak bicara. Farida adalah tipe orang yang suka menatap terang-terangan dan berani. Tapi sepertinya diri Farida yang seperti itu telah hilang sejak pertama bertemu dengan Kevin.

Kevin pun tak jauh berbeda. Kevin tak pernah menyimpan perasaannya kepada wanita manapun. Jika Kevin merasa suka dan tertarik saat melihat mereka, Kevin akan mengatakannya saat itu juga. Yah, Kevin memang dikenal sebagai playboy kelas kakap disekolah SMA nya dulu bahkan sampai terakhir kali sebelum bertemu Farida. Dan saat Kevin tertarik dengan Farida, Kevin justru tak berkutik.

Meskipun mereka hampir setiap hari bertemu, tapi baik Kevin atau Farida mereka sama-sama tidak tahu menahu tentang kehidupan pribadi masing-masing. Tentu saja, ada sebuah tembok besar yang mereka sadari ada tepat diantara mereka yang membuat mereka sedikit berfikir apakah mereka akan menyimpan perasaan itu atau menguburnya dalam-dalam.

Hingga suatu ketika....


Mereka tak sengaja bertemu di suatu tempat yang sebenarnya masing-masing dari mereka sering mengunjungi tempat itu disaat yang berbeda.

Saat itu, Farida yang memakai gamis polos berwarna hitam dengan sedikit variasi warna putih dibagian bawah gamis, dan jilbab pashmina panjang berwarna hitam juga, serta sepatu kets putih polos dan tas selempang berwarna abu-abu, tak lupa kacamata hitam yang bertengger manis dihidungnya itu membuat Farida sedikit terlihat keren dan stylish tapi tetap anggun. Perlahan Farida melangkah kakinya melewati anak tangga menuju kelantai 7.

"Apa apaan sih ini! Bisa-bisanya liftnya mati gituh. Astaghfirullah... Ribet banget dah!" Umpat Farida kesal. Tentu saja dirinya kesal, bagaimana tidak. Dia harus menaiki anak tangga yang jumlahnya hampir 200 itu untuk menuju ke apartemen sahabatnya dilantai 7, dan kini dirinya baru sampai dilantai 4. Sungguh masih sangat jauh.


Suara umpatan seorang wanita dibawah sana sedikit mengusik seorang pria yang juga sedang berjalan menaiki anak tangga yang menuju kelantai 7. Pria berkacamata hitam pekat, berkemeja  hitam, memakai celana jeans panjang berwarna hitam dan sepatu kets putih polos itu terlihat berhenti sejenak dan menengok kebelakang lalu mantap kearah tangga dibawahnya. Tapi dia tak melihat seorangpun dibawah sana. Mungkin orang itu masih dilantai 4 atau 5, sementara dirinya sekarang berada di lantai 6. Jadi pria itupun hanya menghela nafas kasar dan kembali menaiki anak tangga.

Sesekali Farida berhenti sambil mengelap keringat yang bercucuran membasahi wajahnya yang polos tanpa olesan makeup sedikitpun. Memang, Farida bukanlah tipe orang yang suka memakai makeup kemanapun ia pergi. Farida hanya mengoleskan makeup ketika dirinya pergi kesekeloh untuk mengajar atau ketika dirinya menghadiri acara tertentu, itupun hanya sapuan makeup yang tipis dan natural. Dan alasan kenapa hari ini Farida memakai kacamata hitam adalah untuk menutupi kedua mata Farida yang bengkak karena habis menangis sepanjang siang tadi saat menonton drama Korea terbaru yang endingnya berakhir tragis.

Farida terus berjalan perlahan menaiki tangga-tangga itu. Kini Farida sudah sampai dilantai 7 dan Farida pun langsung berjalan ke pintu darurat dan membukanya. Tapi, entahlah pintu darurat itu sepertinya macet. Farida berusaha keras membukanya.


Antara Kamu dan Malaikat Izrail (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang