Chapter V

36 15 0
                                    

Pagi pagi sekali Ririn sudah ada di kelasnya dan menunggu seseorang yang lewat depan kelasnya. Namun sudah lama menunggu tidak ada seseorang yang ia tunggu lewat.

Akhrinya Ririn memutuskan untuk menghapiri pujaan hatinya. Siapa lagi kalo bukan Noval yang mampu membuat pikiran Ririn bebal karna  hanya ada  ia di pikirannya.

Ririn berjalan ke arah kelasnya namun ta ada lalu Ririn pergi ke perpustakaan alhasil ia menemukan sosok Noval yang sedang baca buku.

Tanpa berfikir panjang Ririn menghampirinya.

"Hay Val. Lagi baca apa?" Tanya Ririn.

Tidak ada jawaban dari Noval. Namun Ririn tak mau berhenti nyerocos pada Noval hingga membuat Noval jengah.

"Mau lo apa?" Tanya Noval dingin.

"Hmm gue mau kasih ini buat lo." Ririn menyodorkan bekal yang berisi bolu panggang yang sengaja ia bikin dengan ibunya buat Noval.

"Gue udah makan."

"Yaudah simpen aja buat nanti." ucap Ririn.

"Gue ga mau. Mending lo buang aja." ucapan Noval membuat hati Ririn seperti tersamabar petir. Ia menolak begitu keras pemberian noval, namun ia teringat kata ibunya  bahwa 'ia akan gagal di awal tapi jangan selalu patah semangat. Coba lagi pasti bisa'

"Oh yaudah kalo lo ga  mau gue ke kelas dulu." ucap Ririn yang sudah menunduk.

Saat di kelasnya Ririn hanya menidurkan kepalanya di atas meja.

"Rin ni apaan?" Tanya Gina yang membuka kotak makan Ririn yang di tolak dengan Noval.

"Kalo lo mau makan aja." ucap Ririn lesuh.

"Lwo kenwapwa swi Rin?" Tanya Gina yang sedang memakan bolu panggang Ririn.

Ririn pun menceritakan kejadian tadi kepada sahabatnya Gina.

"Gini ya Rin. Dia semenjak kejadian itu dia berubah jadi cuek karna ngga ada satu pun orang yang ngedeketin dia lagi." ucap Gina.

"Gue mau berusaha biar rasa suka atau cinta gue di bales sama dia."

"HAH GILA LO." Teriak Gina.

"Berisik banget si lo." ucap Ririn yang sudah menutup mulut Gina.

"Ih awass" ucap Gina yang menyingkirkan tangan Ririn.

"Yah tangan gue bau jigong dah." ucap Ririn.

"Sialan lo."

Setelah pelajaran selesai Gina dan Ririn pergi ke arah kantin yang ingin mengisi perutnya yang sudah keroncongan.

"Aduh Gin gue mau ke kamar mandi dulu ya."

"Yaudah gue tunggu di kantin"

Ririn pun pergi ke arah kamar mandi perempuan. Lumayan jauh tepatnya di ujung ruangan setelah tangga sekolah.

Sebenarnya Ririn hanya ingin membenarkan rambutnya yang sudah berantakan namun saat ia masuk ke kamar mandi ia merasakan jantungnya berhenti sejenak. Karna melihat tulisan banyak di tembok yang menjelek jelekan namanya.

Baru saja dua bulan sekolah di sini tapi sudah ada yang membullynya.

'Ririn bi*th'

'Ririn pacaran dengan anak mafia'

'Ririn anjing'

'So soan deketin anak mafia. Biar bisa terkenal'

'Gob*ok. Ririn monyet'

Masih banyak lagi kata kata kasar yang ia baca. Ririn merasakan sesak dii dadanya karna melihat tulisan yang ga sepantasnya di sebut dengan itu.

Ririn keluar kamar mandi dan langsung pergi menemui gina. Ririn menceritakan apa yang terjadi di kamar mandi membuat Gina naik pitam.

"Siapa si njir yang ngatain lo gitu." ucap Gina marah.

"Udah gin gue gapapa." ucap Ririn yang melerai emosi Gina.

Mereka pun lanjut makan. Gina yang masih tersulut dengan emosi. Berbeda dengan Ririn yang memikirkan  hati Noval jika setiap harinya ia mendapat kan teror seperti itu.

Saat Noval datang ke kantin dengan sendirian tiba tiba semua siswa membisik bisikan keburukan tentang Noval. Noval biasa saja karna ia sudah terbiasa dalam hal itu namun tidak dengan Ririn dan Gina.

Brakk

"BIASA GA SI LO SEMUA GA NGOMONGIN KEBURUKAN ORANG. LO PIKIR LO SEMUA BENER? SEMUA ORANG PUNYA KESALAHAN TERSENDIRI. NOVAL EMANG ANAK DARI SEORANG MAFIA TAPI BUKAN BERATI DIA ITU SEORANG MAFIA" Ucap Ririn lantang di semua hadapan murid murid yang ada di kantin.

Ririn pun menghampiri Noval yang membeku.

"GUE TAU AYAHNYA SALAH TAPI BUKAN BERATI DIA JUGA SALAH. DI SINI DI KORBAN BULLY AKIBAT AYAHNYA SENDIRI. BUAT KALIAN YANG DULUNYA TEMEN TEMEN DARI NOVAL KALIAN GA MIKIR APA? TEMEN LO LAGI TERPURUK KARNA DI BULLY. TAPI LO SEMUA MALAH IKUTAN NINGGALIN DIA DAN MALAH IKUT IKUTAN NGEBULLY. TEMEN BRENGSEK KALO KAYA GITU. GA BERHAK LO DI SEBUT TEMEN" Ucap Ririn yang sudah geram atas perlakuan teman temannya yang sudah membully Noval. Noval bukannya ga berani tapi dua hanya malas menghadapi orang orang yang ga beretika.

Di segerombolan anak laki laki di pojokan melihat Noval di bela dengan seorang gadis pun membuat mereka tertegun.

Segerombolan anak laki laki itu adalah mantan teman dari noval yang ikut menjauhinya. Brengsek bukan.

Semua  murid terdiam mendengar perkataan dari Ririn dan mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian sedari tadi.

Ririn pun menarik tangan Noval untuk menjauh dari gerombolan kantin dan di ikutin dengan Gina di belakangnya.

Setelah sampai di lorong sekolah Ririn menghentikan langkahnya dan menghadap Noval.

"Kenapa?" Tanya Noval santai dengan menaikan satu alisnya.














Yey sampai part ini kalian ada  yang mau di sampaikan sesuatu?

Maaf banget kalo masih banyak typonya selama ini

Spam komen

Spam vote


Ririnoval [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang