Chapter Xl

32 12 0
                                    

Setelah kepulangannya dari makam Ririn tersadar bahwa ia tak melihat Noval ada  di sekolah tadi.

Entah bagaimana apakah noval tak masuk atau ia sengaja menghindar dari Ririn.

Keesokan harinya Ririn membawa bekal nasi goreng nya bukan untuk dia sendiri. Itu untuk seseorang yang ia suka katanya. Siapa lagi kalo bukan Noval.

Noval mampu membuat hati Ririn sangat terpikat. Ririn yang dulunya tak suka dengan lelaki mana pun karna di SMA dia yang dulu ia suka di bully dan di tindas.

Saat pintah ke sekolah yang baru dan melihat Noval di bully Ririn tak terima. Dari situ dia mulai memberanikan dirinya.

Secara tidak langsung Noval membangkitkan dirinya untuk melawan orang banyak.Ririn sangat tidak suka kalo orang yang ia cintai di tindas.

Maka dari itu Ririn mulai memberanikan dirinya untuk membela Noval. Padahal Noval saja biasa saja menanggapinya namun berbeda dengan Ririn.

"Bun Ririn berangkat ya."

"Iya hati hati."

Ririn berangkat sekolah dengan angkutan umum. Memang semenjak kepergian ayahnya ia dan ibunya hidup lebih susah dari biasanya karna tidak ada yang mencari nafkah

Ibu Ririn menjadi tulang meluarga. Ia berjualan kue subuh di pasar terdekat untuk membiayai sekolah putrinya.

Setelah Ririn sampai ke sekolah ririn tak menemui gina langsung tapi Ririn menemui Noval dulu.

Ririn sudah pasti tau dimana Noval berada dan pergi menuju tempat yang ada Noval Noval nya gitu. Yang ada manis manis nya gitu.

"Val" ucap Ririn.

"Val jawab dong. Gue tau lo masih marah sama gue gue mau minta maaf sama lo ya." ucap Ririn penuh harap ia tersenyum ke arah Noval dan Noval memalingkan wajahnya untuk menatap buku yang sedang ia baca.

"Val sebagai permintaan maaf gue gimana kalo gue kasih bekal ini buat lo." ucap Ririn yang memejamkan matanya. Ia mengira bahwa Noval akan membuang nya lagi.

Noval yang melihat ekspresi wajah Ririn pun tersenyum tipis. Tak di sangka noval mengambil kotak makan yang ada di tangan Ririn dan mencoba  memakannya.

Ririn pun terkejut ada yang menarik kotak itu dari tangannya dan membuka perlahan matanya dan sungguh terkejutnya Noval memakan makanan yang Ririn beri.

"Val. Lo ko makan? Ngga lo buang lagi." tanya Ririn sepontan.

Noval menaikan satu alisnya.

"Kenapa?"

Ririn pun tersadar akan hal itu dan menutup mulutnya sendiri dengan tangan mungilnya.

"Eh bukan gitu maksud gue. Gue cuman kaget makanan yang gue buat lo makan." ucap Ririn yang menundukan kepalanya menghindari tatapan Noval.

"Enak." satu kata yang membuat pipi Ririn memerah. Wajah Ririn terasa panas sekali.

"Ma-makasih." ucap Ririn menunduk.

Noval yang tahu muka Ririn sudah merah padam pun kembali melakukan aksi kejahilannya.

"Muka lo merah. Jangan baper sama gue." ucap Noval.

Ririn pun sontak memegang pipi dan sekitaran wajahnya. Ia sangat malu mukanya seperti ini di depan orang yang ia cintai.

Dengan kesempatan ini Ririn pun melancarkan aksinya.

"Gue udah baper sama lo dari lama. Bahkan gue cinta sama lo." ucap Ririn frontal dan mampu membuat jantung Noval berdetak kencang.

"Jangan cinta sama gue nanti lo nyesel." ucap Noval yang kembali ke sifat dinginnya.

Ririnoval [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang