"Weh gila sih enak banget udaranya." Ucap Dimas yang merengangkan ototnya.
"Udah lama ga kepuncak nih, duh jadi kangen." Ucap Gina.
"Val di sini ada air terjunnya dimana?" Tanya Ririn.
"Deket ko. Jalan aja sedikit, mau sekarang emang?" Tanya Noval.
"Ayo ayo." Ucap Ferdi yang sudah semangat.
Mereka pun berjalan nanjak ke arah air terjun. Hingga saat sampai di sana mereka banyak mengambil spot foto karna pemandangannya yang begitu indah.
"Fotoin gue dong." Ucap Gina pada Ririn.
"Sini"
Setelah banyak mengambil foto mereka pun bermain air di air terjun. Banyak keseruan lainnya yang mereka lewati hari ini.
"Dingin njir." Ucap Ferdi yang sudah menggigil.
"Ujan lagi." Ucap Dewa yang sudah merasakan dinginnya air terjun dan air hujan yang bersatu.
"Ke v-vila y-yu... g-gue..u-dah... ga k-kuat." Ucap Dyo yang sudah menggigil.
"Ayo dingin banget." ucap Ririn yang juga merasakan kedinginan.
Mereka pun pulang ke vila dan bersiap untuk makan siang. Karna mereka perginya pagi tadi, maka dari itu sekarang masih siang.
"Yaampun gue masih ngerasain dingin." Ucap Dyo.
"Pake minyak kayu putih Yo." Saran Gina.
"Mana? Bagi." Ucap Dyo.
"Nih."
"Kalian mau makan apa?" Tanya Noval yang baru datang ke meja makan.
"Apa aja Pal. Cepetan gue laper banget, kalo ga makan gue mati ni." Ucap Dimas yang memegang perutnya.
"Lebay deh." Ledek Ririn.
Setelah menunggu beberapa menit makanan pun datang ke meja makan mereka. Mereka pun makan dengan lahap, terutama Dimas yang sudah menghabiskan 3 piring sekaligus.
"Anak gila gak kenyang kenyang." Ucap Ferdi yang melihat Dimas yang hendak mengambil nasi lagi.
"Iri? Bilang biss hahay, bal ba lebabale." Ucap Dimas dengan mengambil nasi lagi.
"Namanya juga perut gentong." Ledek Dyo.
"Malu maluin banget lo." Ucap Dewa yang menahan tawanya.
"Hmm" Gumam Dimas yang masih fokus terhadap makanannya.
"Nanti sore kita pulang?" Tanya Ririn.
"Yah padahal mau lama di sini." Keluh gina.
"Sekolah cuy."
"Kapan kapan ke sini lagi boleh kan val?" Tanya Gina.
"Iya gapapa." Ucap Noval yang masih memakan makanannya.
Saat mereka berada di ruang keluarga mereka sedang bermain Truth or Dare.
"Lo kena Dew"
"Milih truth apa dare?"
***
"Ada yang ketinggalan ga Gin?" Tanya Ririn.
"Ngga udah. Ayo."
"Woy. Lo berdua lama banget si." Ucap Ferdi kesal.
"Kenapa si lo?" Tanya Gina.
"Lama gue tinggal ni." Ucap Ferdi.
"Tinggal sono. Orang gue sama Dyo." Ucap Gina bangga
"Metang metang" Ucap Dimas
"Jomblo iri bos, hahay" Ledek Gina
"Gin lo nyolot ye" Ucap Noval sambil tertawa
"Iye" Ucap Gina
"Tarik sist" Ucap Ferdi yang menyanyikan lagu anak tiktok
"Semongko, hahay" Lanjut Dimas
"Beda server sama yang hahay Dim" Ucap Dewa
"Oh udah ganti"
"EMANG BEDA BAMBANG" Ucap mereka bersama
"Wesss santay akang gendang" Ucqp Dimas
"Udah ah ayo pulang"
"Yok"
***
Setelah kepulangan mereka ke rumah masing masing, Noval teringat sesuatu dan segera mengambil kotak kecil yang berada di lemari bagian bawah, tak lupa kunci kalung yang ia selalu pakai kemana pun dan tak pernah lepas dari lehernya.
Setelah membuka kotak tersebut demgan kalung kuncinya, Noval segera menuliskan sesuatu di kertas lembar yang berukuran kecil.
Dengan keringat panas dingin Noval berusaha untuk menuliskan sesuatu di kertas tersebut. Setelah selesai dengan kertas tersebut Noval segera mengambil silet kecil yang berada di kotak tersebut.
Dengan tangan bergetar Noval mencoba menyilet tangannya di bagian lengan atas dekat otot otot kekarnya.
Setelah melihat beberapa siletan di tangannya dan mengeluarkan darah yang begitu banyak, akibat Noval terlalu dalam menancapkan dan menggoreskan silet di lengan atasnya tersebut.
"SSHHH, ARGHHHH AARGGHHHHH." Teriak Noval tak karuan karena menahan rasa yang amat sakit dan perih.
Noval berusaha mengambil jeruk lemon yang berada di atas nakasnya.
Berhasil terambilnya buah lemon yang sudah berbentuk setegah, di perasnya ke lengan atas Noval yang sudah ada goresan silet tadi.
"ARRGHHH SIALAN."
"PERGIIIII." Racau Noval kesakitan.
"ARRGHHH." Noval yang teriak dengan kencang membuat orang tua Noval berlari ke arah kamar Noval.
"Noval apa yang kamu lakukan!" Pekik Bianca terkejut.
"Cukup Val cukup!" Bentak Bianca yang berusaha mengambil buah lemon tersebut.
"Mih." Racau Noval yang mengeluarkan keringat yang begitu banyak.
"Stop menyakiti diri kamu Val." Sergah Bianca.
Kotak yang berada di pangkuan Noval pun segera Bianca kunci kembali dan menaruhnya di nakas.
Hay guys kembali lagi sama All..
Jangan lupa untuk selalu vote cerita aku yaa.. kalian ga rugi kan ngevote dan kasih satu bintang untuk per chapter..
Tolong hargin All yang susah payah buat cerita inii..
All bakal cepet updatenya kalo kalian dukung All terus..
Jangan lupa komennya guys..
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ririnoval [On Going]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] [KOMEN SELAGI BACA] [VOTE SESUDAH BACA] [CERITA INI SEDANG DI REVISI] Noval orlandorusta seorang anak dari mafia yang mampu membuat hidupnya sengsara. Jika ia mengatakan atau meyebut bahwa nama marga nya adalah Orlandorusta i...