Setelah Noval dan Bianca siap siap untuk mengunjungi ayah dari Noval di sebuah kantor polisi di daerah jakarta.
"Udah siap mih?" Tanya Noval.
"Udah. Yu, kamu yang bawa mobil?" Tanya Bianca.
"Iya mih."
Setelah mereka sampai mereka sudah di sambut oleh beberapa polisi di sana.
"Dengan tahanan siapa?" Tanya seorang perempuan yang bertugas sebagai seperti pendaftaran. Aku ga tau namanya apa dong hiks.
"Orlandorusta." jawab Bianca.
Mendengar kata 'orlandorusta' semua petugas menoleh ke arah Bianca dan putranya.
Bianca dan Noval hanya bersikap biasa saja karna sudah biasa di tatap orang banyak seperti itu setelah kejadian suami bianca membunuh seseorang.
Setelah kejadian itu mereka berdua mulai beradaptasi dengan tatapan orang banyak bianca mengatakan pada Noval'anggap aja itu tatapan kagum sama kita' Noval masih memegang teguh kata itu begitu pun dengan Bianca.
"Mari bu saya antar." ucap petugas itu.
Mereka berjalan hingga ke sebuah meja yang sudah ada Aril-- suami Bianca.
"Hay pih." Sapa Noval. Noval memang tak punya rasa benci pada ayahnya karna ia sudah membuat nama baik Noval jadi tak bagus lagi. Tapi bagi Noval ayahnya pasti sudah merencanakan sesuatu. Tak mungkin Aril mencoba membunuh seseorang begitu saja.
Ia mencoba ikhlas dengan keadaan nya yang sekaramg begitupun dengan Nianca.
"Noval. Kamu ng.."
"Ngga pih Noval mencoba ikhlas demi papih." ucap Noval dengan senyumannya.
"Maafin papih." ucap Aril.
"Ini udah terjadi. Jangan salahkan diri sendiri." ucap Bianca.
Mereka berbincang Bincang hingga waktu menunjukan pukul 12.35. Waktu 45 menit pun telah usai dan harus kembalinya Aril ke dalam sel penjara.
Bianca dan Noval yang melihat Aril di bawa kembali ada rasa tak rela namun mereka tak bisa apa apa dan hanya bisa menunggu waktu yang lumayan lama untuk keluarnya Aril dari sel tahanan.
Mereka berjalan ke arah keluar dan tentu saja banyak yang metapan mereka dengan tatapan yang berbeda beda.
Namun mereka hanya mengabaikan saja dan memegang teguh kata dari Bianca.Setelah di rumah. Noval memasuki kamarnya lagi dan saat ingin menaruh ponselnya di nakas tapi ponselnya malah berdering.
Noval mengkerutkan darinya dan membaca siapa yang menelfonnya.
Noval melihat nama Ririn yang tertera di ponselnya namun Noval hanya mematikannya dan menaruhnya di nakas.
Berdering ponsel Noval membuat Noval terganggu dalam tidur nya.
Akhirnya ia memgangkat telfon dari Ririn.
Sebelum Noval Bicara, ia sudah mendengar suara isak tangis perempuan di sana.
"Halo lo kenapa?" tanya Noval.
"Hiks to-tolongin gue. Gue ga tau ini di mana di sini gelap hiks hiks."
"Kenapa lo bisa di sana?"
"Gue tadi lagi jalan mau ke Indomart tapi ada orang yang narik gue. Gue ga punya nomor orang lain selain lo Gina dan ibu gue. Gue ga mau ibu gue khawatir, tolongin gue hiks." ucap nya dengan isak tangis.
"Lo shere lock"
"Iya cepetan gue takut."
Akhirnya Ririn mematikan sambungan dan memberikan lokasi dimana ia berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ririnoval [On Going]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] [KOMEN SELAGI BACA] [VOTE SESUDAH BACA] [CERITA INI SEDANG DI REVISI] Noval orlandorusta seorang anak dari mafia yang mampu membuat hidupnya sengsara. Jika ia mengatakan atau meyebut bahwa nama marga nya adalah Orlandorusta i...