Who is She?
•••
Sasuke Uchiha baru saja pulang dari perjalanan bisnis. Terbang dari Washington D.C menuju Switzerland membutuhkan sekurang-kurangnya setangki tenaga juga guna terhindar dari mabuk turbulensi, dan sekarang tenaga Sasuke sudah benar-benar lindap hampir tak bersisa. Di kotanya, kini hujan tengah turun sangat deras. Lantas memarkirkan mobil, pria tersebut buru-buru masuk ke dalam rumah sembari menenteng koper dengan keadaan pakaian dan surai setengah basah.
Beruntung istrinya, yang barangkali sudah menunggu lama di ruang tengah begitu pintu depan terbuka lantas segera menghampiri tubuh sang suami dan segera memberikan selembar handuk kering takut-takut Sasuke mendadak terserang radang dingin.
Setelah membasuh diri dan berganti pakaian, Sasuke yang telah berubah lebih segar di ruang makan disuguhi sepiring risotto safron, asparagus dan jamur panggang, serta pemandangan baru perut istrinya yang kini sudah tampak lebih besar dari terakhir kali ia melihatnya waktu mau berangkat ke Amerika tempo bulan lalu. Kehamilan Sakura sudah mencapai bulan keenam dan Sasuke bersyukur waktu istrinya tersebut bilang kalau calon bayi pertama mereka tidak terlalu banyak merepotkan.
Selagi sang suami berada di luar negeri, Sakura juga sudah menyempatkan diri pergi ke dokter kandungan bersama ibu mertuanya guna melalui check-up sekaligus melakukan USG. Hasilnya, bayi mereka laki-laki. Dan Taka Uchiha; adalah nama yang telah jauh-jauh hari Sasuke siapkan kalau-kalau Sakura mengandung anak laki-laki. Sebenarnya Sasuke sendiri sama sekali tak mempermasalahkan apa pun gender anak pertama mereka nanti. Toh mau laki-laki atau perempuan, ia dan Sakura akan tetap mengasihi putra atau putri mereka dengan sepenuh hati hingga dewasa kelak.
"Aku mau mandi dulu sebentar."
"Selarut ini?"
Di ruang TV selepas Sasuke selesai menyantap makanan, Sakura yang baru saja memijat pundak Sasuke karena suaminya tersebut mengadu pegal-pegal lantas sejenak mengalihkan pandang melirik jam dinding. Masih pukul setengah lima sore. "Aku cuma menyempatkan diri mandi tadi pagi, suamiku. Tubuhku juga sudah mulai lengket lagi," jelas Sakura, tapi lelakinya masih menatap belum yakin. Ia sontak jadi terkekeh geli. "Kenapa? Mau ikut?"
Sontak mendengus pelan, mengelus surai serta punggung Sakura lembut saat istrinya tersebut hendak berdiri, Sasuke cuma menggeleng kecil. "Tidak. Hati-hati, awas terpeleset."
"Mhm."
Kiranya setelah konversasi tersebut berlangsung—kalau tak berendam—Sasuke pikir istrinya akan lekas kembali ke ruang TV setelah tiga puluh menit kemudian. Tetapi melirik jam dan menemukan jarum di sana malah sudah mau menyentuh angka delapan, Sasuke jelas mendadak merasa khawatir. Lantas ia segera berdiri lalu sedikit berteriak memanggil-manggil nama Sakura namun nihil tak ada satu sahutan pun panggilannya dijawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Knotted Chain of Letters
Fanfiction[short-collection] Taka menghitung sebanyak lebih dari satu malam sudah Liliene bertandang dan kerap berulah di rumahnya. • Kumpulan Fanfiksi Pendek SasuSaku • ⚠ - PG-18+ [potentially sensitive for some reasons.]