Kuda besi itu melaju kencang membelah kepadatan lalu lintas Seoul. Jimin yang duduk dikursi samping kemudi mengeratkan genggamannya pada sabuk pengaman sambil melantunkan doa agar selamat dari marabahaya akibat sahabat sintingnya ini.
Sedangkan Taehyung yang duduk didepan kemudi hanya terfokus melajukan mobil dengan kecepatan tinggi menuju salah satu tempat yang tadi disebutkan oleh sang istri.
Flashback On
Saat akan membalas, dering ponsel Taehyung mengalihkan atensi kedua orang itu. Hingga nama Lisa muncul di dering berikutnya.
"Halo, sayang-ku. Ada apa?"
"Taehyung-a, tadi ibu berkunjung kemari. Lalu beliau mengajakku dan Ryuga untuk kekediaman utama. Katanya seluruh keluarga Kim sedang berkumpul, dan ibu menyuruhku untuk mengabarimu agar menyusul kesana."
"......"
Mendengar jika sang ibu mengajak sang istri dan anaknya untuk datang kekediaman utama, air muka Taehyung pun berubah keruh. Perasaannya mulai tak enak, mengingat jika sang ibu sangat tak menyukai kehadiran Lisa ditengah-tengah keluarga Kim.
Dan Taehyung sesuatu yang buruk akan terjadi.
"Halo, Taehyung-a? Apa kau masih disana?", tanya Lisa khawatir karena tak kunjung terdengar suara sang suami
Mendengar jika sang istri terlihat khawatir, Taehyung pun menghela napas sejenak sebelum menjawab.
"Ehm. Aku disini. Baiklah nanti aku akan menyusul. Tunggu aku"
Setelahnya Taehyung bergegas pergi dari restoran disusul Jimin dibelakangnya.
Flashback End
Mobil itu berhenti di depan pagar tinggi kediaman keluarga Kim. Tanpa perlu keluar, gerbang tinggi itu pun terbuka dengan sendirinya akibat adanya sensor didepan gerbang yang dapat mendeteksi plat mobil dan pemiliknya.
Canggih sekali bukan?!
Setelah gerbang tertutup, Taehyung pun memarkirkan mobilnya di depan pintu masuk kediaman keluarga Kim yang disana juga sudah terdapat berbagai jenis mobil yang Teahyung tebak milik keluarga besarnya.
Dengan tergesa-gesa, Taehyung pun memasuki kediaman utama yang lebih dari tiga tahun ini tak pernah ia tinggali lagi.
Dapat Taehyung lihat, di sana tepatnya diruang keluarga sosok sang istri tengah berdiri di hadapan para tetua dan keluarganya yang lain. Dan sang anak yang tengah menyembunyikan wajahnya diperut sang ibu sambil sesekali terisak kecil.
Melihat itu Taehyung pun berjalan menghampiri sang istri yang ternyata tengah menangis dengan tangan yang selalu membelai surai anaknya bermaksud menenangkan.
"Sayang-ku, apa yang terjadi?", tanya Taehyung khawatir saat melihat air mata sang istri yang tak kunjung berhenti setelah kedatangannya.
"Taehyung-a?!"
Mendengar namanya dipanggil, Taehyung membalikkan tubuhnya menghadap sang ibu yang sudah berdiri menghampirinya.
"Kau pulang, nak?"
Tak menjawab, Taehyung hanya melihat sang ibu yang sudah berdiri dihadapannya beberapa jengkal. Sedangkan Lisa yang melihat ibu mertuanya mendekat, dengan spontan memundurkan langkah kebelakang. Dan itu semua tak luput dari lirikan Taehyung yang dengan cepat memeluk pinggang ramping sang istri.
"Tidak. Aku tidak datang untuk kembali kemari. Tapi aku datang untuk menjemput keluargaku untuk pergi dari sini", ucap Taehyung tenang
Meskipun ia tahu bahwa sudah terjadi hal buruk pada sang istri dan anaknya tetapi Taehyung juga masih menghormati sang ibu yang notabenya adalah orang tuanya dan orang yang sudah melahirkannya.
"Pergi?! Kau akan pergi kemana, nak? Ini rumahmu. RUMAHMU!", balas Nyonya Kim tak kalah keras
"Aniya. Ini bukan lagi rumahku. Rumahku yang sesungguhnya adalah bersama istri dan anakku"
Merasa suasana semakin tegang, Tuan Kim berinisiatif melerai perdebatan antara ibu dan anak itu.
"Yeobo, sudahlah."
"Apanya yang sudah?! Ini tidak bisa dibiarkan."
"Karena wanita ini, Taehyung semakin berani padaku dan karena perempuan ini juga aku kehilangan putra semata wayangku!", cerca Nyonya Kim sembari menunjuk Lisa dengan amarah.
Taehyung yang merasa jika amarah ibunya semakin menjadi dengan sigap menyembunyikan Lisa dan Ryuga dibalik punggung tegapnya hingga Nyonya Kim tak bisa menjangkau Lisa.
"IBU CUKUP!!!", teriak Taehyung keras
Mendengar itu nyonya Kim hanya bisa termangu di tempat.
"Aku tak ingin menjadi lebih kurang ajar dari ini. Maka dari itu, cukup. Cukup sampai sini ibu mempermalukan istriku.", imbuh Taehyung setelah menghela napas untuk meredam amarahnya yang hampir lepas.
Taehyung yang melihat ibunya seperti itu sedikit merasa keterlaluan telah membentak sang ibu dengan kerasnya.
Lisa yang juga menyadari bahwa sang suami telah kehilangan kesabarannya hanya mengusap lembut lengan kekar itu agar sedikit tenang. Lisa tak mau hubungan antara Taehyung dan ibunya kian merenggang karenanya.
"Jika tidak ada yang akan ibu katakan lagi, maka aku beserta istri dan anakku pamit untuk pergi."
Setelah menyelesaikan perkataannya dan tanpa berniat menunggu balasan sang ibu, Taehyung pun membawa istri dan anaknya untuk pergi meninggalkan kediaman utama.
Jimin yang sedari tadi berada tak jauh dari pintu masuk segera menyusul keluarga kecil yang baru saja keluar melewatinya itu.
"Masuklah, sayang", ucap Taehyung setelah membukaan pintu penumpang belakang untuk Lisa dan Ryuga yang masih menangis.
Mungkin jagoannya itu masih kaget karena teriakan Taehyung di dalam tadi.
"Jimin, kau yang menyetir"
Jimin yang masih berada dibelakang mengerutkan keningnya tanda tak setuju. Tapi melayangkan protes pun dirasa percuma saat emosi Taehyung masih berada dibatas. Jadi dengan berat hati, ia pun mengangguk menyetujui. Mengantarkan keluarga itu pulang ke rumah.
Sabar Jimin, sabar. Suatu saat akan ada balasan atas kebaikanmu ini.
¤¤¤¤¤
Only You
Alee, 14.51
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [On Hold]
Fiksi PenggemarPerjuangan, pengorbanan, cinta dan kesetiaan. Empat hal yang mendasari kisah mereka . . . -Regards, Alee with love❤