Setelah makan siang yang diselingi oleh adegan menggelikan Kim Taehyung, mereka berdua berpamitan untuk kembali ke kantor untuk meeting.
"Sayangku, hati-hati di rumah. Jika terjadi sesuatu langsung telpon aku. Arra-chi?"
"Hm, arra-seo"
Huh! Rasanya Taehyung tak rela melepas pelukan ini, ingin sekali membolos dan menghabiskan seharian ini dengan Lisa tapi panggilan pekerjaan sudah menunggu di depan. Jadi mau tak mau Taehyung harus melepas sebentar pelukan ini.
"Lisa, kami pergi dulu. Dan terima kasih atas makan siangnya. Masakanmu enak" pamit dan puji Jimin dengan senyum manisnya
Taehyung yang melihatnya berdecak tak suka. Apalagi Lisa juga membalasnya dengan gummy smilenya seraya menganggukkan kepalanya lucu.
"Sudah, sudah. Jim, hentikan senyummu itu. Terlihat menggelikan"
"Menggelikan mana dengan tingkahmu tadi?!"
"Kau berani menjawabku? Apa kau ingin ku pecat?"
"Pecat saja jika kau bisa"
Lisa yang merasa jika perdebatan ini akan semakin panjang jika dibiarkan, maka dengan sedikit dorongan di punggung kedua laki-laki itu Lisa menyuruh mereka untuk segera pergi ke kantor. Lisa tak mau ada perkelahian karena perdebatan tak bermutu keduanya.
"Sayangku, jangan mendorongku"
"Tidak, tidak. Jika aku biarkan kalian disini terlalu lama, maka yang akan membawa kalian pergi adalah aku. Dan itu ke rumah sakit bukannya ke kantor" jawab Lisa saat ia berhasil mendorong Taehyung masuk ke mobil dan menutup pintunya.
Jimin yang duduk di depan kemudi langsung melajukan mobilnya tanpa memberi Taehyung kesempatan untuk kembali berbicara dengan Lisa.
"Yak! Jimin. Kenapa kau melajukan mobilnya? Aku belum sempat berpamitan pada Lisa" ucap Taehyung keras.
Menengok kebelakang melihat sang istri tersenyum dengan melambaikan tangannya.
"Jika aku tidak cepat membawamu pergi maka akan semakin lama kau kembali ke kantor. Dan lihatlah sekarang pukul berapa. Kita akan terlambat, Taehyung" jawab Jimin tanpa menoleh dan fokus menyetir.
Sedangkan Taehyung yang duduk di samping kemudi hanya membuang napas kasar dan kembali memperbaiki posisi duduknya dengan punggung menyender.
"Oh ya, apa kau sudah tahu tempat meeting kita hari ini?"
Jimin menoleh sebentar ketika Taehyung bertanya mengenai meeting hari ini. "Sudah. Katanya kita akan meeting di restoran private"
"Baiklah. Nanti bangunkan aku saat kita sudah sampai" pesan Taehyung yang kemudian menyamankan diri untuk beristirahat sejenak
¤¤¤
Mobil yang dikemudikan oleh Jimin telah terparkir sempurna dipelataran restoran yang akan menjadi tempat meeting hari ini.
Keduanya turun memasuki restoran dan disambut oleh waiters dan mengarahkan mereka pada meja reservasi.
"Ne, eomma. Aku akan mengabarinya lagi nanti. Hm"
Waiters yang mengantar mereka berdua pamit undur diri setelah mereka sampai di meja reservasi. Kang Seo Yeong pun menyambut mereka dengan sopan dan menawarkan kudapan yang ada di meja.
"long time no see, Kang Seo Yoeng"
"Eoh, long time no see, Kim"
"Tadi kulihat kau sedang menelpon seseorang. Apa setelah ini kau ada janji?"
"Bukan. Itu ibuku, beliau katanya akan ke Seoul dan mungkin sekitar 3 jam lagi akan mendarat"
Jimin yang berada di tengah-tengah kedua merasa terasingkan. Keduanya seperti tak melihat kehadirannya disini.
"Ekhem! Permisi, bisa kita mulai meeting nya?" tanya Jimin dengan menekanankan suaranya disertai senyum paksa
"Ah, y-ya. Silahkan" jawab Seo Yeong kaku
Pembicaraan itu pun berlalu hampir dua jam lamanya. Kang Seo Yeong pun pamit undur diri untuk menjemput sang ibu di bandara.
"Taehyung-a, apa kau tak merasakan sesuatu hal aneh dari tingkah temanmu itu tadi?"
Mendengar tak ada sahutan dari sampingnya, Jimin pun menoleh dan mendapati jika si oknum yang ia ajak bicara ternyata sedang tersenyum layaknya orang gila dengan tatapan yang terfokus pada ponselnya.
"Taehyung-a?!"
"YAK! KIM TAEHYUNG!!!"
Taehyung yang semula terfokus, terlonjak kaget saat salah satu telinganya berdengung akibat teriakan tak manusiawi dari Jimin.
Masih dengan menepuk-nepuk telinganya agar tidak berdengung, Taehyung pun melayangkan tatapan tajamnya kearah Jimin yang diabaikan oleh lelaki itu.
"Apa?! Bisakah kau lebih manusiawi sedikit saat memanggilku?! Aku tidak tuli", protes Taehyung
"Tidak tuli katamu?! Jika kau tidak tuli sudah sedari tadi kau menjawab pertanyaan dan panggilanku", dengus Jimin tak terima disalahkan
Saat akan membalas, dering ponsel Taehyung mengalihkan atensi kedua orang itu. Hingga nama Lisa muncul di dering berikutnya.
Taehyung pun mengangkat panggilan dari sang istri. Sampai tiba-tiba air muka Taehyung berubah keruh dan itu tak luput dari pandangan Jimin yang memang sejak Lisa menelpon Taehyung ia sudah memperhatikan temannya itu.
Hingga tiba-tiba Taehyung pun bergegas pergi dari restoran dengan terburu-buru disusul oleh Jimin dibelakangnya yang masih belum mengerti keadaan sekarang ini.
¤¤¤¤¤
Only You
Alee, 08.59
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You [On Hold]
FanfictionPerjuangan, pengorbanan, cinta dan kesetiaan. Empat hal yang mendasari kisah mereka . . . -Regards, Alee with love❤