EIGHT

687 101 5
                                    

Helaan napas lelah terdengar memenuhi penjuru kamar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Helaan napas lelah terdengar memenuhi penjuru kamar itu. Lisa yang terduduk disebelah Ryuga yang tertidur kini hanya dapat memandang kosong kedepan.

Mata bulatnya hanya memancarkan kekosongan tak ada pancaran binar seperti sebelumnya. Raut wajahnya juga nampak letih. Tapi itu semua tak ada apa-apanya daripada hatinya.

Lisa lelah. Lisa juga sakit.

Bahkan ketukan di daun pintu tak membuatnya berpaling untuk melihat siapa yang datang.

"Sayangku, bisa kita bicara sebentar?", tanya Taehyung pelan seraya menghampiri sang istri

Berlutut disisi tempat tidur dengan tangan yang meraih tangan mungil sang istri untuk ia genggam.

Hangat, pikirnya.

Memperhatikan pahatan wajah sang istri yang begitu sempurna dari posisinya, dan ia menyadari bahwa kini manik bambi favorite-nya itu tak lagi bersinar seperti sebelumnya.

"Hei, look at me! Apa sayangku tega mengacuhkanku seperti ini?", pinta Taehyung seraya memohon pada sang istri

Sekesal dan semarah apa pun seorang Lalisa, ia akan luluh saat melihat mata lawan bicaranya. Dan saat ini yang memohon padanya adalah suaminya sendiri.

Setelah menghembuskan napas untuk meredam rasa kecewanya, Lisa pun memberanikan diri untuk menatap emerald indah itu.

Keduanya seakan menghentikan waktu saat sepasang amethyst dan emerald itu saling menatap. Seakan mencari tahu apa yang sekarang ini dirasakan oleh sang pemilik.

"Aku tahu saat ini sayangku pasti kecewa, sayangku pasti sedih. Tapi yang harus sayangku tahu bahwa sayangku tak sendiri. Ada aku disini. Ada Kim Taehyung yang akan selalu berdiri disisi Aleesa Arasely Bruschweiler.

Karena saat ini kau sudah menjadi bagian dari hartaku yang paling berharga, bersama putra kita. Jadi dengarkan aku sayang, jangan ragukan ketulusan cintaku dan kesetianku pada kalian. Karena jika kau mulai meragukanku, maka saat itu aku akan hancur. Aku akan mati sayang."

Lelehan krystal bening tak dapat terbendung lagi dari kedua pasang manik itu. Sejak kata pertama Taehyung ucapkan, manik bambi Lisa sudah berkaca-kaca. Melihat betapa tulus dan cintanya sang suami kepadanya dan putra mereka.

"Ta-tapi oppa...bagaimana de-dengan berita itu?", ujar Lisa lirih sesenggukan. Ia tak mau mengganggu mimpi indah sang buah hati.

"Sst! Jangan sayangku pikirkan tentang itu. Semuanya sudah kubereskan. Tenang saja.", balas Taehyung tak kalah lirih.

¤¤¤

Sang rembulan telah beranjak dari tahtanya digantikan dengan sang surya yang mulai menyinari bumi. Mengusik tidur sang pangeran yang terlelap.

Manik bambi sang menurun dari sang ibu itu perlahan mengerjap mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk dari celah gorden yang terbuka.

Bangkit dari ranjang nyamannya untuk meregangkan tubuh. Menoleh ke samping saat merasakan sentuhan lembut di surainya.

"Morning, mom.", sapa Ryuga serak khas bangun tidur

Mendapati presensi sang ibu yang berdiri disampingnya yang sudah rapih pagi ini.

"Morning, Ryu."

"Where is daddy?", tanya Ryuga sembari beranjak dari tempat tidur untuk mandi dibantu oleh Lisa

"Hey, jagoan. Daddy dengar ada yang mencari daddy."

Ryuga menoleh saat tiba-tiba suara berat sang ayah menyapa pendengarannya. Menatap sosok sang ayah yang bersender di kusen pintu.

Taehyung berjalan menuju sang anak, berjongkok menyamakan tingginya. "Kenapa Ryu mencari daddy?". "Hanya ingin." Setelahnya sosok mungil itu melangkah memasuki kamar mandi, meninggalkan kedua orang tuanya yang menatapnya dengan raut bingung.

Tak ingin ambil pusing dengan tingkah sang buah hati, Lisa pun beranjak keluar dari kamar sang anak. Bergegas menyiapkan sarapan untuk mereka. Diikuti Taehyung yang membuntutinya dari belakang sambil sesekali merengek untuk dibuatkan sup ayam kesukaannya.

Setelah selesai sarapan, ketiganya bercengkrama diruang keluarga dengan Taehyung dan Ryuga yang asyik memainkan Lego dan Lisa yang tengah membaca majalah.

Hingga dering ponsel Taehyung mengalihkan fokus ketiganya. Beranjak pergi sebentar untuk mengangkat panggilan tersebut.

Ting!

Tong!

Ting!

Tong!

Suara bel yang terus berbunyi membuat Lisa beranjak untuk melihat siapa yang bertamu pagi ini tanpa melihat terlebih dahulu di intercom.

"Iya, sedang mencari—siapa?"

Ucapan Lisa semoat terhenti saat presensi Nyonya Kim lah yang berdiri dihadapannya lengkap dengan gayanya yang terkesan modis dan terhormat.

Oh! Dan jangan lupakan juga sosok gadis yang berada dibalik punggung Nyonya Kim. Yang Lisa perkirakan merupakan gadis yang akan dijodohkan dengan sang suami.

"Ada yang bisa saya bantu?", ucap Lisa tenang dengan senyum simpulnya, menyembunyikan rasa terkejutnya.

"Dimana anakku?"

"Taehyung ada di dalam. Apa perlu saya panggilkan?"

"Tak perlu. Aku bisa memanggilnya sendiri."

Setelah berkata seperti itu, Nyonya Kim menerobos masuk melewati menantunya diikuti Kang Seo Yeong yang sedari tadi diam sambil sesekali melemparkan tatapan remeh pada Lisa.

Melihat sikap sang mertua, Lisa pun menyusul keduanya kedalam dan mengabaikan keterkejutannya beberapa saat lalu.

Semoga semuanya baik-baik saja Tuhan.

¤¤¤¤¤

Only You
Alee, 23.32

Only You [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang