Ini Aneh - 14

98 19 10
                                    


Petugas keamanan sudah memeriksa soal rumah Zyliah yang porak poranda, bahkan mereka memanggil pemilik ruman, Silas, untuk melaporkan hal ini. Silas mengatakan bahwa akan memanggil akan orang untuk memperbaiki rumah, sementara Zyliah dan Desy menempati flat di sekitar apartemen. Desy tak masalah mau tinggal di mana asalkan bersama Zyliah, begitupun sebaliknya, manusia merupakan wujud alien itu juga sudah menganggap Desy adalah keluarga maka dari itu mereka selalu bersama.

Tak banyak barang yang mereka bawa selain barang-barang penting untuk usaha skotel. Orang-orang yang mengantar barang-barang baru saja pergi, tinggal Zyliah dan Desy menata  perlengkapan tempat tinggal sementara. Silas menelepon jika sudah membayarkan flat untuk tiga bulan ke depan selama apartemen diperbaiki. Desy menempati kamar kedua sebab dekat kamar mandi dan dapur, dua tempat yang sering dikunjunginya dengan mudah.

Flat itu tak begitu luas dan sempit, sedang dan pas untuk ditinggali berdua saja. Desy melempar tubuhnya di ranjang empuk yang memantul, menatap langit-langit sambil mendesah, kehidupannya jauh lebih baik sejak bersama Zyliah pun bertekad ke mana wanita cantik itu tinggal, dia akan ikut meski itu ke neraka. Pemikiran-pemikiran Desy yang panjang akhirnya membuatnya lelah dan mengantuk, sementara Zyliah memikirkan akan menaruh di mana benda-benda pribadinya di tempat baru?

'Aku terkejut mendapatkan tetangga baru sepertimu.'

'Apa sebegitu menariknya aku hingga masuk dalam pikiranku? Out!'

'Kukira Silas akan menyembunyikan wanita lain selain istrinya, rupanya alien cantik.'

'Terima kasih pujiannya, manusia sok tahu.'

Zyliah membuat lubang lewat jarinya dengan mudah menaruh benda pribadinya dan ditutupi oleh lukisan buah-buahan yang cantik. Benda pipih itu berbunyi sejenak, ada beberapa pesanan skotel setelah jam makan siang berjumlah delapan buah, Zyliah menengok ke kamar Desy, wanita berambut pendek itu mendengkur bisa ditebak dengan mudah jika kelelahan. Zyliah memanfaatkan kesempatan yang ada dengan menciptakan skotel hanya sekejab saja. Ia sengaja melebihkan skotel untuk dibagikan ke tetangga-tetangga barunya, siapa tahu tertarik dan memesan makanan buatannya.

Ia memasukkannya ke dalam tas penghangat dan mengetuk pintu pertama adalah pintu yang penghuninya mengenal Silas, meski Zyliah tak tahu namanya, sudah pasti bisa melihat rupa pria tersebut. Pintu terbuka, seorang pria berjambang tipis menatap lurus ke arahnya sembari bersandar di tepian pintu.

"Ada yang bisa kubantu Nona ...."

"Ini sebagai salam perkenalan. Zyliah."

"Thank you, Miss Zyliah," kata Elvern menerima skotel ukuran sedang sambil tersenyum penuh arti.

"Sama-sama. Aku harap kita jadi tetangga yang baik," harap Zyliah.

"Of course," sambut Elvern bersiap menutup pintu.

Zyliah mendatangi pintu nomor dua ratus sembilan, seorang gadis kecil muncul dan tak lama mamanya menyusul. Zyliah dipersilakan masuk, tetapi menolaknya karena harus mengantar pesana. Setelah terlibat percakapan singkat ia memberikan skotel dan memintanya memberikan ulasan pada sosial media Zyliah. Wanita bernama Shanon itu antusias mengiyakan setelah mencium aroma lezat makanan pemberian Zyliah. Wanita yang bukan manusia itu undur diri, obrolan mereka selesai karena Zyliah tak mau pelanggannya menunggu terlalu lama untuk mencicipi skotelnya.

Sebuah gedung bertingkat tampak di hadapan Zyliah, pun melangkah ke lobi dan ditanyai oleh petugas keamanan apa tujuannya datang? Namun, belum sempat dijelaskan wanita berblus merah marsala menghampiri dan mengklaim dirinya yang memesan skotel. Zyliah menatap wanita di depannya dari ujung rambut sampai kaki pun sedikit bergidik, bagi orang lain pasti menilai wanita itu sangat cantik bak sosialita, tetapi lain di mata Zyliah. Dia bak ubahnya seorang iblis merubah wujud jadi manusia seperti pada umumnya.

"Terima kasih telah memesan, selamat menikmati." Zyliah tersenyum sopan.

"Sama-sama, kata temanku ini enak, jadi aku mau mencobanya. Kalau enak bisa kujadikan langganan."

"Okey, sampai jumpa," kata Zyliah.

'Aku terkejut melihat bukan manusia di sini, cukup asing dan yeah,' Zyliah masih berdiri di tempat merapikan tas penghangat makanan.

'Sama, aku juga. Kau iblis berwujud manusia yang super cantik. Syukurlah mereka tak takut padamu.'

'Dan kau takut padaku, alien?'

'Yang benar saja.'

Zyliah meninggalkan lobi bersamaan dengan Pingkan. Wanita yang disebut iblis oleh Zyliah menaiki lift bersama satu orang pegawai perempuannya kembali ke ruang kerja, sementara Zyliah balik ke flat karena pesanan telah selesai diantar. Ia kira jika flat akan sepi seperti saat tinggal di apartemen, ternyata salah. Ada beberapa penghuni flat yang ternyata mempunyai anak, seperti tetangga sebelahnya, suara gadis kecil yang suka bermain dan mengobrol dengan mamanya.

Zyliah mendengarkan suatu benda digital yang berkedip pelan namum terus menerus. Ia merasa itu bukan berasal dari benda bumi, melainkan dari Saveta. Benar saja, jam tangan yang sebenarnya adalah alat komunikasi Zyliah dengan orang Saveta memunculkan layar hologram, wajah Esteban muncul di layar tampak baik-baik saja dan berada di rumahnya.

"Kau tahu aku baru saja dilepaskan anak buah Doktor Xylopz?Siapa dalang selanjutnya yang lebih mengejutkan lagi? Dale."

"Dale?" tanya Zyliah.

"Yeah, dia menemuiku dan melumpuhkanku hanya untuk mengetahui di mana keberadaanmu. Kau bertemu dengan Xylopz? Dale?"

"Tidak, mungkin belum."

"Kau masih menyembunyikannya kan?"

"Tentu saja. Nanti akan kuhubungi kembali," kata Zyliah memutus sambungan karena mendengar pergerakan Desy.

Zyliah menarik napas kemudian mengembuskannya, menatap ruang tamu mini flatnya kemudian menoleh pada keadaan di luar. Para manusia sedang sibuk di atas bumi bahkan sudah siang hari sekalipun. Ia menyadari satu hal, sejak kerusakan apartemen tak melihat anjing kecil bernama Cuko kembali ke rumah, pergi entah lewat mana dan ke mana. Zyliah menelepon resepsionis apartemen menanyakan apakah ada anjing kecil yang berkeliaran? Namun, wanita itu mengatakan jika tak ada satupun anjing kehilangan pemilik atau terkunci di luar.

Zyliah merasa aneh, bagaimana anjing kecil peliharaan barunya menghilang saat kejadian itu? Pun bangkit dari sofa dan terburu-buru pergi, ia perlu mendatangi klinik hewan di mana Rhys bekerja. Ia turun dari taksi dan langsung mendatangi klinik, tempat itu buka sudah disapa seorang wanita berpakaian warna merah muda dan putih.

"Ada yang bisa saya bantu, Nona?"

"Saya mau bertemu dengan Dokter Rhys."

"Dokter Rhys belum praktek, beliau meminta cuti lima hari terhitung mulai besok. Di dalam ada Dokter Ogh, mungkin Nona mau berkonsultasi dengannya?"

"Tidak, terima kasih."

"Sama-sama."

"Oh ya, aku mau tanya. Apakah ada anjing kecil kembali ke sini?"

"Tidak ada, Nona."

"Oh, okey."

Zyliah keluar dari klinik dan merasa aneh. Bagaimana anjing kecil itu menghilang dari rumah? Apakah dia dibawa oleh orang yang menyerang rumahnya? Rasanya tak mungkin binatang sekecil dan seimut itu bisa menyerang rumah sedemikian hebatnya? Ini aneh.


Tbc...







AbsquatulateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang