Bab 16

81.7K 4.1K 41
                                    

Setelah ibu dan anak itu keluar, Riko masih bingung dengan hubungan antara ibunya dengan Aldero.

"Mama kenal dengan suaminya Ran? " Tanya Riko akhirnya membuka suara, ia menatap mata ibunya dengan rasa tak sabar.

Diana diam sejenak dan menghentikan jalan nya.

"Dia suami mama dulu" Jawab Diana singkat. Riko masih tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh ibunya.

"Itu artinya dia papa ku? "

Pertanyaan itu mampu membuat Diana tercekat, ia menelan ludah nya dengan susah payah. Matanya terpejam mengenang kejadian di masa lalu saat ia masih menjadi istri Aldero.

"Bukan" Diana akhirnya berkata jujur di depan anak nya, Riko yang baru saja ingin menjawab terhenti karena Diana melanjutkan ucapan nya.

"Kamu anak selingkuhan mama yang tak lain kakak kandung suami Ran sendiri, mama ingin bersama nya karena dia kaya beda dengan Aldero yang miskin dan hidup nya melarat. Selama 1 tahun mama selingkuh dan akhirnya mama hamil dan bayi itu adalah kamu, hasil perbuatan mama dan Trevor kakak Aldero. Tapi sayang sekarang ayahmu itu telah meninggal, perusahaan yang selama ini kamu pegang juga sebenarnya perusahaan milik ayah mu" Lanjut Diana menjelaskan panjang lebar. Air matanya mengalir dengan deras, ia sadar kalau ia itu seperti jalang yang demi uang menyerahkan tubuh nya.

"Apa suami Ran tau? " Riko merasa sulit untuk berucap padahal hanya kata itu yang ingin dia keluarkan.

"Sampai sekarang pun dia tidak tau karena syukurnya wajah mu mirip dengan nya" Jawab Diana dengan suara pelan, ia takut jika ucapan nya itu akan terdengar oleh orang lain.

Tanpa mereka sadari jika selama ini mereka selalu diawasi dan seperti sekarang ada seorang lelaki sedang merekam pembicaraan mereka.

"Bos, sudah kukirim barang bukti nya" Ucap lelaki itu menelpon atasan nya.

"Sudah kuduga hari ini akan terjadi" Ujar seorang pria dengan suara bariton nya, ia duduk dengan santai sembari mengetuk jari-jari nya di meja kerja nya. Tangan nya menggapai sebuah cerutu dan menghisapnya lalu menghembuskan nya ke udara.

***

Di tempat rawat Ran, Aldero selalu menghibur istri tersayang nya itu. Tanpa mengenal lelah, ia selalu menguatkan wanita nya itu.

"Ran, aku tidak ingin kamu selalu bersedih karena dekat dengan Riko" Aldero berujar sembari menatap mata hazel milik Ran, tangan nya turut mengusap lembut jari-jari itu.

"Jadi? "

"Aku ingin kita pindah ke Belanda" Ucap Aldero menghembuskan napas nya kasar.

"Tapi... bagaimana dengan ibu? "

"Kamu tenang saja, kita semua akan pindah ke Belanda. Dan aku rasa dengan kita pindah, kamu tidak akan memikirkan kalau Riko akan mengganggu mu lagi"

"Kapan kita berangkat? "

"Setelah kamu dan anak kita boleh pulang" Jawab Aldero lembut, kini tangan nya beralih untuk mengusap kepala Ran. Lalu ia dekatkan wajah nya dengan wajah Ran.

"Aku sudah menyediakan facilitas lengkap untuk kita nanti dan tentu nya kita semua akan menetap di negara kincir angin itu"

Ran hanya mengangguk lagi dan lagi, dari awal menikah ia memang sudah patuh terhadap Aldero. Ia selalu mengingat nasehat ibunya, tidak pernah sekali pun ia lupakan.

"Terima kasih sayang" Ucap Ran sambil tersenyum manis.

Menikah Dengan Calon Mertua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang