Extra part 3

64.8K 3.1K 49
                                    

"Hm... mommy kumohon ijinkan aku. Aku tidak ingin kehilangan mama, aku harus berbakti pada nya. Aku sangat menyayangi beliau" Jelas Lian dengan wajah memelas, ia hampir menangis lagi. Mata nya sudah berkaca-kaca, tak bisa ia bayangkan jika ia hidup tanpa sang ibu.

Ran tak tega melihat wajah Lian, akhirnya ia mengangguk.

"Boleh mommy ikut? " Tanya Ran meminta persetujuan Lian dan giliran anak laki-laki itu sekarang yang mengangguk.

"Pak, biar Lian ikut dengan saya saja" Ujar Ran kepada supir pribadi Lian.

"Baik bu"

Anna, Nuel beserta Aldero terkejut melihat Ran membawa seorang anak. Apalagi Anna yang sangat terkejut ketika mengetahui anak tersebut adalah Lian, bocah perempuan itu menatap sinis ke arah Lian.

"Anna ayo menggeser sedikit" Perintah Ran lembut kepada putri kecil nya, Anna menatap Lian dengan tatapan tak suka.

"Tidak mau" Bantah Anna sambil melipat tangan nya di depan dada. Ran memandang putri nya dengan tatapan memohon yang akhirnya membuat Anna mengalah.

Lian tersenyum tulus ke arah Anna dan Nuel, kedua kakak beradik itu hanya tersenyum tipis lebih tepat nya hanya Nuel yang tersenyum sedangkan Anna ia beringsut mendekat dengan kakak nya masih dengan mata menatap Lian tajam.

Lian yang ditatap seperti itu oleh Anna merasa kikuk. Ia memalingkan wajah nya ke jendela.

"Tuhan... lindungi mama" Batin Lian merasa sakit.

Aldero mengendarai mobil nya mengikuti mobil Pak Sapto, tidak membutuhkan waktu lama mereka sudah sampai ke rumah Lian.

Ran beserta Aldero terkejut melihat Diana yang sekarang keadaan nya sedang terikat di kursi kayu.

"Nenek kemana para pria jahat itu menculik mama? " Tanya Lian khawatir, ia celingak-celinguk ke seluruh penjuru rumah nya guna mencari keberadaan sang ibu.

"Mereka tidak pergi kemana-mana, tadi penjahat itu membawa ibu mu ke gudang" Ujar Diana setelah berhasil dilepaskan oleh Pak Sapto.

Ran dan Aldero ikut turun mengikuti Lian, sedangkan Anna dan Nuel menunggu di mobil.

Prok... prok... prok...

Tiba-tiba dari belakang seorang pria berpakaian rapi bertepuk tangan sambil menyeringai. Ia berjalan mendekat ke arah Lian yang berdiri kaku karena takut melihat pria di depan nya yang berwajah bengis.

"Wah kau anak Sera yah? Hahaha... bagus bodyguard ku rupanya hebat yah hanya sekali perkosa langsung menghasilkan anak" Jelas Marc, mantan pacar Sera yang waktu itu menyuruh bodyguard nya memperkosa Sera. Lian tak mengerti apa maksud dari ucapan Marc.

"Kau mau melihat ibu mu anak tampan? " Tanya Marc lagi, kali ini ia mengangkat dagu Lian agar tidak menunduk.

"Wajah nya mirip dengan ayah nya" Batin Marc meneliti wajah tampan Lian.

"Dimana mama uncle? " Tanya Lian memberanikan diri untuk bertanya.

"Oh sabar boy. Dia ada kok. Bejo bawa perempuan jalang itu ke sini" Teriak Marc memerintah, tak lama setelah itu datang seorang pria berbadan kekar besar membekap tubuh Sera yang meronta.

"Mama" Teriak Lian ingin berlari menghampiri ibunya, Ran dan Aldero dengan cepat menahan tubuh ringkih itu agar tak pergi ke sana.

"Lepaskan si murahan itu"

Bejo segera melepas kain yang menyumpal mulut Sera, lalu wanita itu langsung berteriak.

"Sialan dia anak mu! " Teriak Sera di depan wajah Bejo kemudian ia tertawa kencang.

"Dia jadi anak haram karena dirimu, dan juga dirimu Marc... hiks... tega kamu... " Tangis Sera sekarang, dari hatinya yang paling dalam ia tak pernah ingin membenci Lian jika saja putra nya itu tak berasal dari hasil perbuatan bejat.

Lian tak mengerti dengan sulit nya kehidupan orang dewasa, yang dapat ia simpulkan bahwa dirinya anak dari hasil pemerkosaan. Dan pria yang tadi membekap tubuh ibunya merupakan ayah nya. Itulah kehidupan keluarga nya rumit.

Tanpa Lian sadari, Bejo sedari tadi menatap putra nya itu dengan intens. Betul-betul tak menyangka karena perbuatan bejat nya anak nya menanggung semua itu.

"Aku? Jahat? Kamu yang jahat Sera! Jika kamu orang baik harusnya kamu bisa menjadi ibu yang baik bukan malah mencelakakan anak, cuih hati mu sungguh busuk. Kamu sudah mempermainkan hati ku, sakit hati ini yang memberikan cinta tulus pada perempuan jalang seperti mu" Gertak Marc penuh emosi.

"Bejo jika kamu mau anak mu lebih baik putra mu itu tinggal bersama mu daripada dia harus tinggal dengan medusa macam Sera" Lanjut Marc.

"Nak" Panggil Bejo sambil membuka lebar tangan nya.

Lian tak menghampiri Bejo, ia melirik Ran beserta Aldero terlebih dahulu. Tapi kedua orang yang dilirik nya tak merespon apapun karena bingung.

"Papa" Panggil Lian menghampiri Bejo dengan kaki yang terseok-seok. Tangis Bejo pecah melihat kekurangan putra nya karena tidak tahan lagi ingin memeluk tubuh ringkih putra nya, pria itu sekarang berlari menghampiri Lian.

"Nak, maafkan papa yah sayang. Kamu boleh pukul papa, kamu boleh benci papa... hiks" Ucap Bejo ketika ia sudah memeluk tubuh kurus Lian.

Lian menghela napas lalu mengelus pipi ayah nya yang terdapat jejak air mata.

"Aku tidak pernah membenci orang lain termasuk papa. Aku ingin mempunyai keluarga yang lengkap" Ucap Lian mencurahkan keinginan nya, seketika Sera yang mendengar itu mengamuk.

"Tidak... tidak... kumohon jangan... aku tidak mau menikah dengan nya. Aku takut" Amuk Sera yang lama kelamaan mencicit.

"Mama... " Gumam Lian masih di dalam gendongan Bejo.

Menikah Dengan Calon Mertua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang