Extra part 1

88.5K 3.3K 83
                                    

Di sebuah ruangan gelap, seorang perempuan yang sedang mabuk di bopong oleh seorang pria kekar tinggi besar. Perempuan itu adalah Sera dan pria itu merupakan bodyguard mantan pacar Sera yang sakit hati karena dipermainkan oleh Sera.

"Sudah saya bawa tuan" Ucap bodyguard itu melalui earphone nya.

"Bagus, perkosa dia bila perlu buat dia hamil" Jawab pria di sebrang sana.

"Baik tuan"

Kemudian dengan keadaan mabuk Sera bergumam tak jelas, ia menyebut nama Greck terus menerus. Bodyguard Marc mantan pacar Sera langsung membekap tubuh Sera lalu membanting tubuh perempuan itu dengan kasar ke sebuah kasur.

"Arghhh siapa kamu?! " Tanya Sera panik, walau dalam keadaan mabuk ia bisa merasakan bahwa ia berada di dalam bahaya.

"Diam nona... ikuti saja apa mau saya"

Bejo si bodyguard langsung mencumbu tubuh Sera lalu memperkosa Sera dengan kasar.

"Akhhhh... tolong hentikan kumohon... ahh..." Pinta Sera sembari mendesah, jujur saja walau di perkosa ia merasa ada nikmat dan sakit nya.

"Saya tidak akan berhenti. Tubuh anda saja menginginkan lebih... ahhh" Jawab Bejo si bodyguard.

2 jam Sera di perkosa oleh bodyguard mantan pacar nya. Tubuh nya terasa sakit semua apalagi bagian selangkangan nya.

"Arghhh... hiks... bagaimana jika aku hamil?!" Teriak Sera setelah ia ditinggalkan oleh Bejo sendirian di sana dengan masih tidak berpakaian. Kesal di rasa nya karena pria tadi menanamkan benih di rahim nya.

***

"Hosh... hosh... hosh... astaga... kenapa aku bermimpi kejadian waktu itu" Gumam Sera masih dengan napas memburu.

Ia melihat ke arah samping tempat putra nya berada, sekilas ia melihat wajah Lian sang anak. Perasaan terkejut mulai menyergapi nya, tangan nya menutup mulut nya.

"Jangan jangan Lian anak pria brengsek itu. Tapi siapa pria itu? Mengapa ia memperkosa ku? "

Sera sekarang sadar kalau warna mata Lian sama persis dengan pria itu, bahkan bentuk rahang nya pun juga sama persis.

"Tidak... aku tidak mau... " Teriak Sera frustasi, saking kencang nya teriakan nya itu putra nya terbangun lalu mengucek mata nya.

"Mama kenapa? " Tanya Lian sembari memegang lengan sang ibu, raut wajah nya menunjukkan kalau ia khawatir. Jujur ia tak pernah membenci wanita yang ada di depan nya ini, wanita yang melahirkan nya walau ibunya itu selalu memukul nya tanpa sebab.

"Pergi anak haram. Aku benci pada mu" Usir Sera sambil mendorong Lian. Tubuh ringkih anak kecil tersebut terpental sampai kepala nya mengenai kepala ranjang.

"Awww" Ringis Lian pelan karena ia takut ringisan nya terdengar oleh ibunya.

Sera segera beranjak dan pergi dari sana.

"Sampai kapan mama akan membenci ku? " Gumam Lian memegang dada nya yang sakit.  Ia punya banyak kekurangan sejak lahir, ia memang dilahirkan dengan kondisi tidak sempurna.

"Apa salah ku? Kenapa aku harus menanggung semua ini? " Lian berujar lagi, pemikiran nya bahkan lebih dewasa dari orang tuanya.

Keesokan harinya, Lian dengan terburu-buru menggunakan seragam nya dan mengambil tas kecil nya. Kaki mungil itu berjalan menuruni tangga, terlihat nenek nya sedang meminum teh hangat.

"Hm... nek, dimana mama? " Tanya Lian dengan suara khas anak-anak, mata nya menatap wajah nenek nya menunggu jawaban.

"Saya tidak tau ibu gila mu dimana, sampai kapan sih kamu akan selalu memanggil saya dengan sebutan nenek? Kamu bukan cucu saya! " Bentak Diana kasar, ia menyeret tubuh ringkih itu keluar.

"Pak Sapto tolong antarkan anak haram ini ke sekolah" Perintah Diana kepada sang supir yang sudah menunggu di depan pintu.

"Baik nyonya, mari tuan muda" Ajak Sapto menggandeng tangan mungil Lian.

15 menit perjalanan dari rumah menuju ke sekolah, selama perjalanan yang dihabiskan oleh Lian hanya melihat ke arah luar jendela.

"Tuan muda sudah sampai"

"Ehm... terimakasih pak Sapto" Ujar Lian ramah dan sopan.

Mata nya menangkap pemandangan di depan nya, sepasang kakak beradik sedang dicium dahi nya oleh ibu mereka secara bergantian. Sedangkan ayah kedua anak itu mengelus puncak kepala kedua anak nya.

Kalian tau siapa keluarga bahagia itu? Mereka adalah keluarga Aldero, tampak sekali mereka merupakan keluarga harmonis beda dengan kehidupan keluarga Lian yang kacau.

"Minggir anak haram" Ujar seorang anak laki-laki dengan menatap Lian sinis, ia menimpuk kepala Lian dengan tas sekolah berat milik nya.

Lian mengusap kepala nya pelan, Ran beserta Aldero dan kedua anak nya sontak melihat pemandangan itu. Ran menatap Lian dengan tatapan iba. Lian tau dan peka kalau Ran memperhatikan nya karena ia tidak ingin dikasihani, anak bertubuh ringkih itu langsung berusaha berjalan cepat menuju kelas nya dengan terseok-seok karena kondisi kaki nya yang tak sama.

Setelah kepergian Lian, Ran bertanya kepada kedua anak nya.

"Nuel... Anna... siapa anak tadi? " Tanya Ran penasaran dengan sosok anak kecil bertubuh ringkih tersebut.

"Oh dia itu namanya Maximillian Dwayne Anderville biasa nya dipanggil Lian, kata orang-orang dia itu anak haram sehingga mama nya sendiri membenci nya" Ucap Anna polos, ia berbicara jujur karena yang ia dengar memang begitu adanya.

"Hush... ga boleh ngomong gitu yah Anna, gak baik. Tidak ada namanya anak haram, anak yang masih kecil mana punya dosa? Mommy yakin kok kalau mereka juga tidak ingin dilahirkan begitu" Nasehat Ran dengan bijak.

"Sebenarnya siapa anak itu? Kasihan melihat kondisi nya. Aku harus mencari tau" Batin Ran masih penasaran.

Menikah Dengan Calon Mertua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang