Di sebuah kamar rias nampak seorang gadis muda sedang berkaca di depan sebuah cermin besar, hatinya sangat gembira. Inilah hari yang ditunggu tunggu olehnya karna sebentar lagi ia akan menikah dengan sang kekasih yang sangat ia cintai.
"Bagaimana bu? Apa aku cantik? " Tanya Ranika, gadis cantik yang sedang berkaca tadi dengan senyum di bibir nya.
Ibu Ranika tersenyum kecil mendengar pertanyaan putri semata wayang nya itu, lalu perempuan paruh baya itu berjalan mendekat ke arah Ranika.
"Cantik, sangat cantik! Setelah ini jadilah istri yang baik yah, dan juga kamu harus patuh pada suami" Nasehat Yana dengan lembut, tangan nya mengusap pelan rambut halus putri nya. Setetes air mata turun membasahi pipi nya, ia bahagia bisa melihat putri yang ia sayangi bahagia. Itulah yang namanya orang tua.
"Iya bu Ranika pasti akan selalu mengingat nasihat ibu. Jangan khawatir bu, Ran pasti bisa kok" Ujar Ranika sembari terkekeh pelan melihat ibunya yang sepertinya ada rasa tak sanggup melepas dirinya bersama orang lain.
Tok.. tok.. tok..
Tiba tiba pintu diketuk dari luar dan kemudian disusul dengan suara perempuan.
"Ranika, ini tante" Ucap perempuan dari luar.
Ranika segera membuka pintu ruang rias dan menyambut tante nya dengan senyum hangat khas dirinya.
"Ran, Riko... " Ucapan tante nya terpotong karena Ranika terlebih dahulu menyela.
"Riko udah nunggu yah tan hehe" Kekeh Ranika memotong ucapan tante nya.
"Bukan Ran, bukan. Biarkan tante bicara terlebih dahulu sampai tuntas" Tante Vira berujar lagi, ada rasa ragu menghinggapi nya untuk menjelaskan kepada keponakan nya itu. Hingga ia menatap Ranika dengan tatapan iba.
"Ran, Riko kabur. Dia tidak ada di rumah nya maupun di gereja tempat kamu menikah nanti" Jelas tante Vira pelan, ia menatap keponakan nya itu dengan intens. Ranika terkejut setengah mati mendengar apa yang tante nya sampaikan. Rasanya seperti ditusuk oleh paku sampai ke ulu hati. Sampai pada akhir nya ia meluruh ke bawah refleks tangan nya menutup wajah nya. Gadis cantik itu terisak pelan.
"Hiks.. hiks.. tante pasti bohong kan sama Ran. Riko.. ga mungkin ninggalin Ran kan? Hiks.. hiks.. hiks" Isak Ranika pilu. Gadis itu berusaha menyangkal apa yang tante nya sampaikan, ia tak kuat menerima semua ini. Apalagi hari ini adalah hari pernikahan nya, undangan pun sudah tersebar. Harapan nya hancur, awalnya ia berharap dan berimajinasi bahwa hari inilah hari dimana para teman kampung nya bisa memberi nya selamat.
Tante Vira hanya bisa diam, lalu memalingkan wajah. Tak tega rasanya melihat keponakan nya sakit hati. Mendengar isakan pilu itu, ia bisa merasakan seluka apa hati keponakan yang ia sayangi itu.
Tiba tiba datang seorang pria dewasa sekitar 45 tahun menghampiri Ranika. Dengan tatapan tajam nan serius nya itu ia berucap.
"Biar saya yang menikahi kamu Ranika, saya siap menjadi suami kamu" Ujar pria itu dengan tegas.
Sontak semua orang yang mendengar ucapan pria itu menoleh ke arah sumber suara dan mereka terkejut mendapati Tuan Aldero Benedictus seorang billionaire tampan dan masih gagah di usia nya yang menjelang tua.
"Tuan Aldero? " Gumam Ranika mengernyitkan dahi nya heran mendengar apa yang barusan pria itu katakan pada nya.
Hola readers, author balik lagi hehe. Ini cerita author yang sempat dihapus karena author pindah ke platform sebelah tapi sekarang author balik lagi dan bakal nge post disini lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Calon Mertua ✔
Romance[Completed] Bagaimana jika calon suami kalian kabur di hari pernikahan kalian? Tentu nya pasti kecewa, marah, sekaligus malu. Hal itu terjadi pada seorang gadis cantik miskin yang bernama Ranika Edelyn. Lucunya lagi calon ibu mertua nya mendukung pu...