Hari demi hari haechan lewati, seperti biasa haechan bekerja dari pagi hingga malam lalu pulang dan menjaga ibu berserta adik nya.
Begitu pula dengan mark ia bekerja seperti biasa dan pulang ke apartemen nya, mark terlalu marah untuk memohon kepada haechan, bukan nya sudah tak mencintai haechan namun, kenapa haechan dengan begitu mudah nya mengucapkan kata putus hanya karena omong kosong kakak nya? Jika haechan mencintainya bukan seperti ini, harus nya dia menunjukan kepada keluarga mark bahwa dia dan mark layak untuk bersatu.
Mark membaringkan tubuhnya di atas ranjang membuka pesan masuk di ponsel nya.
Renjun mengirim pesan di grup bahwa guanlin sedang berada di korea dan mengajak mereka untuk minum bersama di caffe milik jeno, semua orang menjawab iya termasuk haechan.
Mark membalas pesan itu 'Aku tidak ikut' lalu kembali menaruh ponsel nya, tapi sebentar haechan ikut datang disana?! Bukan kah ini kesempatan bagus untuk mark agar bisa melihat wajah haechan?
Mark langsung bangkit dan memilih pakaian yg akan dia gunakan, mark harus menggunakan pakaian yg keren agar haechan menyesal!
Disisi lain haechan sibuk melapisi benda benda yg berjenis besi dan logam dirumah nya dengan kain, mengganti semua alat makan dengan bahan kayu.
Dokter bilang efek kemo yg akan timbul pada ibunya kali ini adalah mati rasa terhadap besi logam dan sejenis nya, maka dari itu haechan membungkus semua besi dan logam yg berada dirumah nya dengan kain dari mulai gagang pintu, wastafel dll.
Dokter juga mengatakan bahwa kulit ibunya akan sangat kering haechan harus mengatur suhu ruangan dengan baik, haechan menyalakan pelembab ruangan di dalam kamar ibunya mengaturnya setelah terasa semuanya sudah selesai haechan keluar dari kamar ibunya.
“Sungchan, aku akan bertemu dengan temanku tolong awasi ibu..” Ucap haechan mengambil ponsel nya, melirik sungchan yg sedang sibuk mengrjakan tugas nya di ruang tengah.
“Iya kamu tak perlu khawatir, bersenang senanglah! Pulang lah larut malam! Jangan terlalu buru buru..” Ucap sungchan tersenyum lebar menatap kakak nya yg sudah berada di ambang pintu, sungchan tahu bahwa kondisi haechan sedang buruk semenjak kakaknya itu mengakhiri hubungan nya dengan mark, sungchan sering mendengar suara isakan kakak nya di tengah malam.
[]
Malam ini suasana nya terasa begitu riang, haechan melupakan masalah masalah nya sejenak, meminum sedikit alkohol untuk menenangkan pikiran nya bersama teman teman nya bercanda dan tertawa seolah tak ada beban bagi hidupnya.
Biarkan haechan malam ini untuk melupakan semua nya, tentang tanggung jawab nya untuk membayar hutang alm ayah nya, tentang biaya rumah sakit ibunya, tentang adiknya yg masih harus dia biayai, dan tentang hubungan nya yg begitu menyedihkan bersama mark.
“Apa aku terlambat?” Suara mark mengalihkan perhatian teman teman nya, jeno, guanlin, renjun dan jaemin menoleh menatap mark yg terlihat begitu tampan.
Haechan ia mendongakkan wajah nya untuk melihat mark, tersenyum kala mata mereka beradu pandang, mark terlihat sangat fresh pikir haechan.
“Sangat terlambat tapi duduk lah! Sudah lama sekali kita tidak bertemu mark..” Ucap guanlin tersenyum lebar menatap mark yg kini duduk di hadapan haechan.
“Bagaimana kabarmu guan? Kamu tampak semakin keren..” Ucap mark menatap guanlin dengan senyuman nya.
Jeno, jaemin, dan renjun masih menatap mark, bukan kah tadi mark bilang tak akan datang lalu kenapa sekarang dia tiba tiba muncul?! Ini membuat keadaan sedikit cangung!