Kembali dengan rutinitas biasa nya, pergi ke kantor dan menjalankan tugas nya sebagai pegawai, haechan mendesah melihat tumpukan kertas yg menumpuk di meja nya karena kemarin dia membolos kerja demi bersenang senang bersama mark.
Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam tapi haechan belum bisa pulang karena pekerjaan nya yg masih menumpuk, rekan rekan nya sudah pulang sejak pukul 5 sore tadi
Haechan mengambil ponsel nya membaca pesan masuk dari mark dan tersenyum membaca nya.
Mark❤️
Aku sudah di depan, apa kamu lembur lagi?
Aku menunggumu..
Semangat, aku mencintaimu..Haechan tak peduli dengan pekerjaan nya yg masih menumpuk, ia merapihkan dirinya mengambil tas nya dan keluar dari kantor nya, berlari kecil menghampiri mobil mark.
Mark tersenyum lembut begitu haechan masuk kedalam mobil nya, mengelus pipi haechan begitu kekasihnya itu duduk di samping nya.
“Apa kamu sudah menunggu lama?” Tanya haechan tersenyum tipis kepada mark.
“Tidak lama.. apa pekerjaanmu sudah selesai? Mau makan sesuatu dulu atau langsung pulang?” Tanya mark mengecup bibir haechan sekilas, padahal baru kemarin mereka menghabiskan waktu bersama tapi mark masih sangat merindukan haechan.
“Pulang, aku ingin langsung beristirahat hari ini..” Ucap haechan membenarkan posisi duduk nya mencari posisi ternyaman nya namun mata haechan tak sengaja melihat bingkisan kado di belakang mobil mark.
“Uh? Untuk siapa itu?” Tanya haechan menatap kado yg lumayan berukuran besar dengan kertas kado bergambar kuda poni.
“Aleysa.. dia berulang tahun hari ini aku berencana untuk mampir memberinya hadiah setelah mengantarmu pulang..” Ucap mark mulai menyalakan mobil nya, dan melaju meninggalkan area kantor haechan.
“Ajak aku, aku ingin ikut untuk memberi ucapan selamat ulang tahun..” Ucap haechan mencondongkan tubuhnya kepada mark mengecup pipi mark.
Haechan tentu saja mengenal aleysa, gadis manis berumur 15 tahun itu adalah anak dari kakak ketiga mark, aleysa selalu memperlakukan haechan dengan baik, ia ingin mengucapkan selamat juga pada aleysa.
Mark tersenyum dan mengangguk menyetujui keinginan haechan lalu membawa mobilnya melaju kerumah sang kakak.
[]
Haechan tersenyum hambar, ia tak tahu bila keluarga mark mengadakan makan malam bersama dirumah kakaknya, haechan duduk di samping mark, rasanya ada sedikit rasa kesal kepada mark karena tak memberitahu nya tentang makan malam ini.
Mark sejujur nya juga sama tak mengetahui bila keluarganya berkumpul disini untuk makan malam bersama, mark hanya mengabari aleysa bahwa dia akan datang malam ini membawa hadiah untuk keponakan nya itu.
Kakak ketiga mark sejak tadi memperhatikan haechan yg seperti tak nyaman dengan duduk nya, dan leher mark yg memperlihatkan sedikit bercak ungu.
“Apa kalian sudah melakukan hal sejauh itu?” Tanya kakak mark menatap haechan yg hanya diam dan menunduk sejak tadi.
“Um?” Haechan mendongak dan menatap kakak mark dengan tak mengerti.
“Gunakan lah kondom berhati hati jangan sampai kamu hamil haechan, bagaimanapun kalian belum menikah..” Ucap kakak mark dengan nada yg begitu dingin, wajah haechan memerah padam melirik mark yg mengepalkan lengan nya, apa harus kakaknya itu menegur hal ini di hadapan keluarga nya?
Ibu mark menatap haechan yg terdiam dan melirik mark yg sudah memasang ekspresi kesal nya.
“Ya bagaimanapun kalian sudah menjalin hubungan sangat lama, laki laki pasti sudah tak tahan melihat pasangan mereka.. wajar bila mark menginginkan tubuh mu lebih dulu sebelum kalian menikah iyakan haechan?” Ucap ibu mark tatapan nya masih tertuju kepada haechan