IL 19 - Rasa Yang Tertinggal

173 17 0
                                    

Lagi asik-asiknya menikmati kesendirian, sialnya para makhluk itu tiba-tiba muncul membuat mood-nya memburuk.

=IndigoLove=


Natha duduk lesehan di balkon kamarnya dengan gitar di pangkuannya. Ia menatap langit malam dengan tangan yang memetik gitarnya sesuai irama.

Malam ini terasa begitu sunyi bahkan bulan terlihat sendirian, awan hitam yang menyelimuti langit malam kali ini terasa begitu mencengkam seolah akan ada badai yang siap menerjang.

Kini telah ku buktikan

Kamu pendamping setia

Kuat tak pernah mengeluh

Bahagiaku selalu bersamamu ~

Andai ada keajaiban

Ingin kuukirkan

Agar semua tahu

Kau berarti untukku ~

Selama-lamanya kamu milikku ~

Prokk! Prokk! Prokk!

Suara tepukan tangan mengalihkan pandamgan Natha dari langit malam ke arah belakang tubuhnya. Ia menatap pria yang beberapa hari ini berkeliaran entah kemana.

"Ngapain, lo?"

"Suara lo bagus juga." Bukannya menjawab Dilan justru memuji Natha yang bermain gitar dengan bernyanyi.

Natha hanya mendengus. Ia sebenarnya sedang berpikir apakah ia harus menanyakan soal Arlan pada Dilan? Tetapi, mengapa ia harus repot-repot mengetahui urusan orang lain? Semua manusia, kan, memiliki privasi yang gak semua orang bisa lihat.

Natha menepuk jidatnya. Ia lupa jika makhluk ini bukanlah manusia. Dia makhluk tak berakhlak yang datang pergi sesuka hatinya.

"Ngapain lo, tepok jidat? Udah gila atau sadar kalau lo emang gila?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Dilan seperti sebuah sindiran baginya sehingga ia lebih memilih menatap sinis pria itu.

"Lan, lo punya kembaran?" tanyanya tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.

Dilan yang awalnya menatap langit malam dengan duduk di atas pembatas balkon mengalihkan pandangannya pada Natha yang terlihat begitu serius dengan pertanyaannya tadi.

Dalam sekejap ia berpindah di depan gadis itu kemudian mengusap puncak kepalanya pelan. "Kenapa?" tanyanya dengan senyum yang begitu manis.

"Jawab aja napa, sih. Gue kasih pertanyaan itu gunanya buat dijawab bukan malah dikasih pertanyaan balik." Ia menatap sinis Dilan menjauhkan wajah pria itu dari hadapannya.

Dilan sendiri terkekeh melangkah mundur hingga punggungnya bersandar pada pagar pembatas. Kedua tangannya masuk ke dalam saku celana abu-abunya. Matanya menatap Natha intens seolah tengah memindai gadis itu.

"Gud gak tahu," jawabnya.

Belum sempat Natha bertanya lagi ia dibuat berdecak kesal melihat Dilan yang sudah terbang bebas di angkasa.

Ck. Setan mah, bebas.

=IndigoLove=

INDIGO LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang