IL 12 - Cemburu

233 28 0
                                    

Yang biasanya datang tanpa undangan pergi tanpa alasan. Tiba-tiba stay di depan, kenapa? Lo cemburu?

=IndigoLove=

Natha bersama beberapa teman pendakiannya sedang berada di kaki gunung. Pukul empat sore adalah waktu yang pas untuk pendakian malam. Meski banyaknya cerita mistis di gunung ini tak membuat beberapa dari mereka kapok justru semakin penasaran.

"Sebelum kita mulai pendakian sore ini. Cek lagi semua perlengkapan yang kalian bawa, ingat lagi setiap peraturan yang sudah saya jelaskan tadi. Terutama, jangan membuang apa pun kecuali waktu. Jangan tinggalkan apa pun kecuali jejak, dan jangan ambil apa pun kecuali udara."

"Baik."

"Sebelum memulai pendakian, mari kita berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Berdoa mulai."

Semuanya menggangguk kemudian membaca doa sesuai kepercayaan masing-masing. Setelah bertos ria, mereka berjalan memasuki hutan. Langkah Natha terhenti karena pria bernama Rizky juga berhenti tepat di hadapannya.

"Halo Rizky paranormal di sini. Setanmu, setanku, setan kita semua. Ada yang bisa saya bantu?" Natha melongo mendengar ucapan pria itu kepada seseorang yang berada di seberang sana.

Gadis itu menggeleng kemudian menhalihkan pandangnya ke segala arah. Mencari keberadaan Dilan yang belum menunjukkan batang hidungnya sejak mereka sampai di kaki gunung lawu.

"Ayo, Nath," ajak Fajar mengulurkan tangannta membantu gadis yang terlihat kebingungan.

"Makasih," ujar Natha setelah Fajar membantunya berjalan.

Ransel yang dibawa Natha sepertinya cukup berat hingga membuat jalannya sedikit oleng beruntung dengan sigap Fajar memegang lengannya agar tak jatuh menggelinding ke bawah.

"Lo baik-baik saja ’kan?" Natha menggangguk kemudian berjalan dengan tuntunan dari Fajar juga tangan yang selalu digenggam pria itu.

Tak jauh di belakang Dilan yang baru saja berkeliling dibuat geram dengan pria yang berani menggenggam tangan gadisnya itu. Memang Natha belum memberi jawaban dari pernyataannya tadi tetapi tak bisakan ia menghargai perasaannya.

Dengan sekali kedipan mata ia sudah berdiri di depan Natha membuat gadis itu tersentak kaget dan memberhentikan langkahnya. Ia menghela napas lega saat tahu jika Dilan baik-baik saja.

"Lo kenapa?" Natha menatap Fajar kemudian menggeleng pelan tanda ia sedang baik-baik saja.

Ia menatap Dilan dengan tatapan tajam seolah sedang memberi kode agar menyingkir dari hadapannya. Tetapi, dengan keras kepalanya pria itu tetap bersikukuh berdiri di hadapan Natha.

Ia menatap sinis tangan Natha kemudian berdecak kesla. Tangannya meraih tangan kiri Natha menggenggamnya kemudian membawa gadis itu berjalan mendahului Fajar. Natha yang awalnya bingung dengan kelakan aneh Dilan tiba-tiba tersenyum menggoda.

"Lo cemburu, ya?" tanyanya menggoda.

Dilan mendengus. Memilih mengalihkan pandangan, sudah tahu ia sedang terbakar cemburu masih sempat-sempatnya gadis itu bertanya dengan tatapan menggoda yang semakin membuatnya merasa kesal.

Natha yang melihat Dilan diam dengan membuang pandangan ke arah lain meledakkan tawanya membuat Fajar dan beberapa anak MAPALA lain menatap aneh Natha.

"Nath, are you okay?" tanya Rizky melirik sekitar, tubuhnya tiba-tiba meremang saat angin dingin berembus ke arahnya.

Natha menggeleng kemudian mendelik tajam pada Dilan yang sedang menjahili Rizky sehingga membuat pria itu ketakutan.

"Jahil banget, sih." Natha memukul keras bahu Dilan saat pria itu berdiri dengan tawa puas yang menghiasi wajahnya.

"Biarin," balasnya kesal.

Salah siapa membuatnya sampai cemburu, batinnya.

=IndigoLove=

INDIGO LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang