IL 04 - Angka 13

296 36 0
                                    

Angka keramat belum tentu membawa kesialan.

=IndigoLove=

Kembali menyusuri koridor lantai dua dengan Dilan yang melayang di belakangnya. Sesekali pria itu menggoda beberapa hantu cewek yang mereka lewati atau tak jarang membuat beberapa hantu menjerit kesal akibat kejahilan hantu magang itu.

Belum genap sepuluh hari Dilan meninggal. Terkadang ia masih bersikap seolah dirinya bukan hantu melainkan manusia remaja biasa yang suka keluyuran mencari keramaian dan hiburan untuk dirinya sendiri.

Sebut saja dia hantu magang yang masih mempelajari semua Undang-Undang Dasar hantu. Dilan itu sebenarnya tampan meski memiliki beberapa memar di bagian wajahnya yang tak memudarkan aura tampannya. Bahkan beberapa hantu yang mereka lewati secara terang-terangan memandang memuja pemuda itu.

Natha yang bodo amat pun melanjutkan langkahnya menyusuri lantai dua dengan lilin di tangan kirinya serta kertas yang berisi nomor urut dirinya melakukan renungan malam. Di balik kertas itu ada catatan tempat yang harus ia kunjungi yang sudah ia tebak jika di sana ada tiket bebas ujian yang ia cari.

Jalan yang biasanya ia lalui terasa cepat saat siang hari pun kini terasa sangat lama dan berbelit hingga membuatnya merasa kelelahan. Ia menyandarkan punggungnya pada dinding kelas. Menatap sekeliling hingga netranya menangkap sebuah cahaya yang berada jauh di ujung koridor.

Angka tiga belas sering sekali dianggap angka pembawa sial. Mengapa angka tiga belas dianggap sial? Menurut Numerologi, angka tiga belas didefinisikan sebagai angka sial dari semua angka yang sering muncul. Tapi, kita tidak boleh percaya persepsi seperti itu karena itu tidak sepenuhnya benar.

Nomor tiga belas sebenarnya menggambarkan kepemimpinan. Angka ini melambangkan seorang guru atau master. Mereka yang lahir pada tanggal tiga belas memiliki kepribadian yang unik. Mereka tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dianalisis dengan mudah. Kepirbadian mereka cenderung seperti teka-teki. Kita tidak dapat memahaminya dengan mudah dan kita akan merasa seolah sedang menggali harta karun saat ingin memahami mereka.

Menurut banyak penelitian, angka tiga belas juga merupakan misteri kosmik. Ada tanda zodiak ketiga belas yang telah diungkapkan oleh NASA tetapi sekali lagi, ini adalah sebuah misteri.

Seperti jumat ketiga belas adalah salah satu mitos yang sangat dipercayai sebagai hari yang aneh. Dan beberapa hal lain yang di Negara ini masih saja menjadi kepercayaan.

"Angka keramat," celetuk Dilan yang lagi-lagi membuat Natha terkejut. Secara spontan memukul bahu pemuda itu membuatnya meringis dengan tangan mengusap lengannya sendiri.

"Emang ada angka keramat?" tanyanya.

Dilan menggangguk. "Ada. Angka keramat bisanya membawa kesialan."

Ia mendengus. "Gak semua angka keramat itu membawa kesialan," ujarnya.

"Itu soal kepercayaan ’kan?" tanyanya diangguki Natha.

Gadis itu berjalan dengan Dilan di sampingnya. "Bukan hanya kepercayaan, tentang anggapan juga. Mungkin sebagian dari mereka ada yang percaya ada juga yang tidak. Misa gue, gue selalu percaya jika hantu itu tidak ada, yang ada hanya jin dan arwah."

Dilan mengernyit. "Kalau lo gak percaya hantu lalu, lo anggap gue dan mereka apa?" tanyanya bingung.

Natha menatapnya serius. "Arwah dan jin," jawabnya.

"Lo biasanya manggil gue setan," gumamnya pelan beruntung Natha tak mendengarnya.

Berbelok memasuki ruang guru, mengajak beberapa barang tanpa permisi atau ucapan sopan pada sosok makhluk yang duduk manis di atas lemari dengan kaki yang menggelantung. Membiarkan beberapa anak kecil tanpa baju berlarian tak jarang juga ada beberapa sosok yang menatapnya kepo.

"Heh! Dilanda mager, daripada lo gangguin anak not human mending bantu gue cari tiket bebas ujian."

Dilan menoleh, berdecak kesal. "Tadi katanya gak perlu bantuan gue," ujarnya sebal melepaskan beberapa cicak yang ia mainkan bersama dua tuyul yang sedang ia kerjai.

"Udah deh, buruan! Waktu gue gak banyak nih." Ia masih mengobrak-abrik beberapa barang tak perduli jika esok ia akan mendapatkan hukuman.

"Males banget."

Dug!

Satu buku tebal melayang mulus mengenai jidatnya membuat Dilan mengaduh kesakitan, pria itu menatap sebal Natha sebelum seulas smrik tercetak di wajah pucatnya.

"Mau main-main lo sama gue?" Ia berjalan ke arah Natha yang membelakanginya.

"Hilih bicit." Ketus Natha tak tahu jika pria yang sedang ia ajak bergulat itu memiliki rencana licik untuknya.

Greb!

Tubuhnya menegang dengan tangan yang secara spontan menjatuhkan buku.

=IndigoLove=

INDIGO LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang