24 - INVITATION

99 11 2
                                    

AUTHOR POV

" Kau sudah menyiapkan semuanya ? " drea menyibak rambut merah panjangnya dan duduk dengan postur lurusnya di salah satu bangku di restaurant yang tampak lengang karena sudah dia pesan. Pria didepan nya mengangguk. " baiklah kerjakan cepat , kita akan kedatangan tamu sebentar lagi , " imbuhnya membuat pria dengan pakaian pelayan itu segera pergi dari hadapan nya. " apa kau pikir hanya karena diumumkan menjadi istri richard itu artinya kau sudah menjadi nyonya kim ? jangan bermimpi ! itu posisiku " ucap wanita itu penuh penekanan.

- - -

Drea duduk ditempat nya dan dikelilingi beberapa tamu nya dengan nyaman,  sebelum seseorang berjalan masuk dan membuat wanita itu tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drea duduk ditempat nya dan dikelilingi beberapa tamu nya dengan nyaman, sebelum seseorang berjalan masuk dan membuat wanita itu tersenyum.

" Zeline , kau sudah datang " Drea memeluk wanita yang baru saja masuk itu . " maaf tiba tiba memintamu datang , temanku akan berulang tahun , dia ingin kau membantunya merekomendasikan makanan disini " ucapnya membuat Zeline tersenyum kaku.

Zeline mengambil tempat duduk di tengah dan mulai membuka buku menu yang disodorkan padanya ketika sesuatu tiba tiba mengenainya dan membuat kulitnya terasa terbakar. " astaga aku menumpahkan hot coffee ku , bagaimana ini ? aku minta maaf Ms. Zeline . . ." salah satu teman drea menatap zeline dengan ekspresi bersalah yang dibuat buat, membuat wanita itu menahan rasa marahnya saat ini, karena tidak ingin membuat masalah.

" salah  satu teman drea menatap zeline dengan ekspresi bersalah yang dibuat  buat, membuat wanita itu menahan rasa marahnya saat ini, karena tidak  ingin membuat masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" ah pakaianmu jadi kotor , zeline bagaimana ini . . . pelayan pelayan " drea berteriak sampai salah seorang pria keluar dan menghampiri meja mereka, pria yang diajaknya bicara tadi. " apa kalian punya kaos atau apa ? tolong ambilkan , pakaian nona ini kotor " ucapnya , membuat pria itu mengangguk dan segera pergi dari sana.

Tidak lama pria itu kembali dengan pakaian ditanganya. Tapi bukan kaos atau kemeja sederhana, melainkan hanya sebuah taplak meja putih yang sama dengan yang menghiasi meja tempat mereka duduk saat ini.

" kenapa memberi taplak ? aku bilang baju bukan ? " drea memarahi pria itu , membuat Zeline mendengus. " tidak masalah , berikan itu padaku . . . " ucap Zeline berdiri dan mengambil kain putih itu dari tangan pelayan pria tadi," apa kalian punya peniti ? " imbuhnya membuat semua orang bingung.





ZELINE POV

Aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku dan berencana menemui Richard diluar ketika ponselku berdering. Nomor tidak dikenal. siapa?. " hallo ? " jawabku. " zeline ? Ms. Zeline ini drea? bisakah aku meminta waktu mu ?" tanya suara diseberang membuatku terkejut. Drea ? Drea Cayle? untuk apa dia menelepon ku ?.

" kau tidak harus pergi " ucap Richard membukakan pintu mobilnya untukku. " aku merasa dia memiliki tujuan lain dibalik mengundangmu dengan alasan ini menjadikanmu konsultan untuk acara ulang tahun teman nya . . ." imbuhnya , aku mengangguk. " tetap saja, aku akan datang , aku bisa menjaga diriku sendiri Mr. Kim , jangan cemas . . . " ucapku membuat pria itu menggeleng dan membuang nafas berat. Aku tahu , dia memintaku datang pasti hanya berkaitan denganmu.

- - -

Kain taplak meja ? serius ? kau ingin mempermalukan ku dengan ini ? apa kau sedang berusaha membuatku ingat seharusnya dimana posisiku ? kau harus mencoba lebih keras! aku bahkan pernah memakai baju yang sudah usang karena tidak memiliki uang selain untuk membayar sewa.

Aku memotong kain itu dengan pisau dan mencoba menutupnya dibeberapa bagian dengan peniti yang kumiliki. dan ini sempurna !

Aku keluar begitu aku selesai. Aku bisa mendengar dengan jelas suara tawa drea dan teman teman nya yang mencoba menebak apa yang akan aku lakukan dengan kain putih sepanjang dua setengah meter itu. Jangan cemas sayang , kain ini lebih dari cukup untuk melakukan apapun termasuk membalik telak rencana bodohmu itu.

Aku berjalan lambat lambat dan sampai dimeja mereka, membuat semua wanita itu terdiam dan menatapku dengan ekspresi tak percaya.

Aku berjalan lambat lambat dan sampai dimeja mereka, membuat semua wanita itu terdiam dan menatapku dengan ekspresi tak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku teresenyum dan membuat mata drea berkilat. " kau tahu , bukan pakaian yang membuat wanita manjadi cantik , tapi cara berfikir mereka " ucapku , membuat drea menatapku kesal." kalau kau mengundangku kemari hanya untuk menunjukan dimana levelku , kau bisa melihatnya sekarang . . . dimana level kita , dan semoga itu membuka dengan jelas matamu , kenapa Richard bisa memilihku dibanding dirimu . . . level ~ itu hanya masalah level " ucapku terkekeh sebelum pergi meninggalkan para jalang itu dengan perasaan kesal mereka atas kekalahan nya.

- - -

" sia sia saja aku menunggu disini kalau begitu . . . " Aku terkejut begitu menemukan Richard berada didepan restaurant tempat aku menemui drea.

" kau bahkan memberikan pertunjukan yang lebih bagus , dari yang aku rencanakan " ucapnya membuatku terkekeh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" kau bahkan memberikan pertunjukan yang lebih bagus , dari yang aku rencanakan " ucapnya membuatku terkekeh.




Promote . . .

soon 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

soon  . . .  MR. CEO

SUIT & DRESS (COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang