Hai, gimana kabar kalian? Sehat selalu ya.
***
"Harusnya tadi lo serangnya dari atas Na, jangan dari bawah, kalah kan gua."
"Berisik."
"Ck, emang dasarnya bottom biasa main masak-masak suruh main pubg ya gini nih, edannn."
"Posisi top atau bottom ga ngaruh ya sat sama lo kalah atau menangnya main game."
"Ya tapi kan-"
"Bawa komputer warnetnya kalo lo masih gak ikhlas kita kalah main game, lo bisa main di kamar lo sampe juling tuh mata."
"Ish!"
"Shu dha, jha ngan ber the man." [Sudah jangan berteman.]
"Ini lagi satu, jarang ngomong sekali ngomong bikin orang ice mosi melulu."
"Dar lu bisa diem ga?"
"Gabisa Na, gue gak ikhlas kita kalah main game."
Hari di kota Malang sudah semakin gelap. Ketiga remaja yang masih memakai seragam sekolah itu berjalan pelan menyusuri hitam pekatnya langit kala itu, menapaki aspal trotoar, sembari mengobrol asyik, menceritakan tentang keseruannya sepanjang hari ini setelah menghabiskan waktu bolos sekolahnya untuk bersenang-senang.
Jendral berada di tengah, sementara Naresh dan Haidar ada di kedua disinya. Berjalan beriringan, Jendral sesekali terkekeh melihat ulah kedua teman barunya yang bertengkar kecil.
Hari ini berjalan begitu singkat bagi Jendral. Bertemu dengan teman baru, dan merasakan pengalaman pertamanya-bolos sekolah, sungguh Jendral merasa bahagia.
Ya walaupun nanti Jendral harus menanggung konsekuensi dari apa yang ia perbuat.
Jendral tak bisa menepis fakta bahwa bundanya nanti akan marah habis-habisan mengetahui kalau Jendral pulang larut malam.
Ah, hati Jendral terbagi dua rasanya, antara gelisah dan bahagia.
"Bang, perumahan lo di sebelah mana sih?" Tanya Naresh, setelah ia selesai beradu mulut dengan teman tengilnya.
Jendral berhenti, menunjuk sebuah jalan masuk dengan portal yang terbuka, di samping kanannya ada pos satpam terbangun dengan lampu temaram menyala. Jalan masuk komplek perumahan itu ada di seberang tempat ketiganya berdiri sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anargya | Jaeyong & Nomin [✓]
Fanfiction[ DIBUKUKAN - PART TIDAK LENGKAP ] "...anargya berarti tak terhingga nilainya, namun bagi mereka aku bahkan tak punya nilai sedikit pun..." © shnaxxya, 2020