13 : Seperti tulang yang patah

67.4K 13.7K 13.2K
                                    

"mmm-mwah(◕દ◕)"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mmm-mwah(◕દ◕)"

***

"Ngapain sih pulang hari ini?"

Tanaka menggeram kesal. Bersandar di meja, ia menyilangkan kedua tangannya angkuh menatap sang putra tengah yang menunduk dalam penuh penyesalan. Sementara disampingnya berdiri Bara dan juga Jaka yang sudah akan meluapkan amarahnya semenjak kepergian teman-teman Tanaka petang tadi.

"Gawaras, ini anakmu! Gak ada rasa ibanya kamu Jendral masuk ke rumah sakit?!"

"Masih hidup kan? Yaudah, lagian dia juga udah sembuh! Kenapa sih kamu selalu ribet dan memperpanjang masalah?!"

Tapi hati Jendral tak pernah sembuh kala bunda mengabaikanku..

"Sadar Tanaka, dia itu anakmu! Dia lahir dari darah dagingmu sendiri! Mas harus bagaimana biar kamu itu sadar kalau Jendral itu anak kamu hah?!"

"Semoga dia mati aja."

Deg!

Tadi bunda bilang apa?

Tidak, ini pasti jendral salah dengar..

Hearing aid jendral kan baru, pasti jendral butuh beradaptasi untuk mendengar suara..

Ya, pasti telinga jendral yang salah..

"TANAKA!" - Jaka menyentak sang istri, namun tak membuat Tanaka merasa takut sedikit pun. Sebaliknya, sang istri justru semakin menjadi. Menatap Jendral seolah anak itu hanyalah sampah menjijikkan yang tak sengaja ia tampung kehidupannya di rumah.

"Kamu," Tanaka menunjuk Jendral tanpa ragu, "kenapa gak mati aja?"

"Bunda!" Bara kini yang mulai bersuara. Ia menutup telinga Jendral supaya sang adik tak mendengar kata-kata menyakitkan yang keluar dari bibir sang ibunda.

Kak..

Percuma kau menutup telingaku...

Aku tetap bisa mendengar bagaimana bunda membenciku..

Dilihat dari raut wajahnya saja sudah menggambarkan dengan jelas..

Dia benci kehadiranku..

"Bunda ini kenapa sih? Jendral itu anak bunda!" Bara berusaha berkata, tak ingin menaikkan nada bicara karena ia masih ingat bahwa seseorang dihadapannya itu adalah orang yang telah melahirkannya.

Anargya | Jaeyong & Nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang