4

22 3 0
                                    


Hallo hy Indah balik lagi nih masih dengan Lintang.

Selamat membaca

****

Sudah setengah jam lebih gadis dengan kuncir kuda itu menunggu angkutan umum untuk menuju kesekolah, sebenarnya Senja bisa saja menebeng bersama Rinjani atau menyuruh Vinayya untuk menjemput dirinya, namun kedua sahabatnya itu sedang ada urusan sekarang. Rinjani yang masih berada diluar kota menengok neneknya yang sedang sakit, juga Vinayya yang katanya hari ini tidak bisa masuk karena demam, jadilah gadis manis itu mesti repot-repot menunggu angkot.

Beberapa kali Senja menatap panik jam tangan berwanar biru mudah yang melingkar manis ditangan nya. Selang beberapa lama munculah angkutan umum, tidak ingin menunggu lama Senja langsung menaiki dan bergegas menuju sekolahnya.

**

Senja kemudian turun dari angkotnya, setelah membayar gadis itu kemudian bergegas masuk kegerbang yang Alhamdulliah- nya belum tertutup yang artinya dirinya juga tidak terlambat.


Syukur gue gak terlambat- Senja membatin.

***

Terbilang sudah lewat dari dua minggu Lintang keluar dari rumah sakit, hari ini adalah hari pertama dirinya kembali masuk sekolah. Jujur dia malas tapi mau bagaimana lagi hal itu sudah menjadi kewajibannya menjadi seorang siswa, ditambah lagi tugas yang menumpuk dari para guru, mau tidak mau cowok itu harus ekstra dalam mengerjakan semuanya.

Lintang menghelah nafasnya panjang, sekarang dia benar-benar dilanda badmood saat melihat wajah Liudra, gadis yang paling dia benci. Entah mengapa gadis itu tidak pernah letih untuk mengejarnya dan memohon maaf untuknya, Lintang sendiri juga sudah lelah, jika boleh jujur dia sudah memaafkan kesalahan Liudra dimasalalu, tapi untuk menerima gadis itu kembali rasanya mustahil, rasanya sudah tidak sama seperti dulu, semuanya berbeda dan berubah saat gadis itu yang memulainya.

"Lintang!, kamu udah sembuh?"

"Aku senang deh hari ini kamu udah bisa masuk sekolah, tahu gak? Aku tuh kangen banget sama kamu,"

"Maaf waktu itu gak sempat nengok kamu dirumah sakit, mama aku kambuh lagi soalnya, jadi aku gak bisa nengok kamu karena harus jaga mama," gadis itu terus berbicara

"Kamu kok diem aja sih?, jawab dong Lintang!" Lintang masih diam tanpa mau berbicara satu katapun, cowok jakung itu menatap tajam kearah Liudra yang menatapnya penuh arti, mata sayu itu masih tetap sama, tidak pernah berubah sedaridulu.

"Lo bisa diem gak? Gue muak dengar suara lo," ucap Lintang dingin.

"Lintang maafin aku, kamu gak capek apa marah-marahin aku terus?, aku tahu aku salah aku minta maaf, dan kamu harus maafin aku Lintang,"

Lintang masih diam tanpa ada niat untuk menjawab, cowok itu benar-benar sudah lelah.

"Aku tahu Lintang kamu masih cinta sama aku, aku tahu kamu masih sayang sama aku, aku harap kamu akan segera memaafkan aku dan bisa nerima aku kembali," ucap gadis itu dengan percayadiri, yah Liudra yakin sangat yakin malah jika Lintang masih mencintai dan menyangi dirinya, laki-laki itu hanya belum bisa berdamai  dengan masalalu.

"Tau dari mana lo?" tanya cowok itu dingin. Liudra mengangkat pandangannya menatap netra milik Lintang.

"Lo pikir dengan lo bersikap kayak gini gue bakal luluh sama lo?, dan bakal terima lo lagi?" Liudra tersentak saat suara cowok itu mulai meninggi, beberapa siswa yang berada dikoridorpun menatap kearah keduanya.

L I N T A N G [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang