12

10 2 0
                                    


Hallo:)

****

"Kenapa gak ngelawan?" tanya Bintang seraya mendudukan dirinya disamping Senja. Saat ini keduanya tengah berada ditaman belakang sekolah. Cowok itu mengelus pucuk kepala Senja dengan lembut, secara tidak langaung perbuatan Bintang membuat Senja berharap lebih padanya, tapi Senja tidak ingin seperti itu dia tetap akan memegang teguh pendiriannya untuk tidak boleh menaruh perasaan apa-apa terhadap Bintang, ingat Ja kak Bintang itu hanya nganggap lo sebagai adik, jadi lo jangan berharap apa-apa sama dia- gadis itu membatin.

"Mana bisa kak, kakak kan tahu aku gak mau cari masalah, aku mau hidup tenang," jawab Senja.

Bintang mengangguk-anguk paham.

"Kak Bintang makasih yah karena kakak selalu baik dan nolongin Senja," Lintang mengacak rambut gadis itu gemas.

"Emang seharusnya gitu," setelah mengatakan itu cowok itu pergi berlalu meninggalkan Senja yang masih diam mematung, maksudnya apa coba?.

Tanpa mereka sadari dari kejauhan seseorang menatap mereka dengan pandangan tidak suka.

***

"Sini lo," Lintang menarik kasar tangan Liudra sampai menimbulkan bekas merah pada tangah putih itu.

"Lintang kamu jangan kasar sama aku, aku gak suka," pinta gadis itu menahan sakit ditangannya.

"Lo apain Senja huh?" tanya Lintang dingin.

"Aku gak ngapa-ngapain cuma sedikit kasih pelajaran aja sama dia," jawab Liudra santai, sangat santai bahkan yang dimana membuat Lintang semakin naik pitam.

Lintang menarik lengan gadis itu kasar, sehinngga menimbulkan sebuah ringisan dari bibir mungil Liudra.

"Jangan pernah lagi lo sentuh Senja, sekali aja gue denger lo nyakitin dia, gue pasti'in hidup lo dan mama lo yang gak waras itu bakal lebih tersiksa," ucap cowok itu tegas, Liudra menatap kesal kearah Lintang dia benar-benar tidak terima apa yang Lintang katakan tentang mamanya.

Plak

Tamparan keras itu mendarat mulus kepipi putih Lintang, Liudra menatap nyalang kearah lelaki yang dia cintai itu.

"Kamu keterlaluan Lintang, kamu jahat, kamu boleh menghina aku sepuas kamu, tapi bisa gak kamu gak bawa-bawa mama aku, bisa gak kamu gak ucapin kata-kata itu buat mama aku, aku gak suka kamu hina mama aku Lintang, aku benci! kamu jahat," Lintang menatap Liudra dengan pandangan seolah tak melakukan kesalahan apapun, dia benar-benar sudah muak dengan gadis dihadapannya ini.

"Aku sayang sama kamu, tapi kamu gak pernah melihat itu, aku tahu aku salah dulu aku minta maaf, aku masih cinta kamu Lintang," lirih Liudra, gadis itu menunduk.

"Lo pikir gue perduli?" Setelahnya Lintang pergi begitu saja, meninggalkan Liudra yang masih terisak.

Kita pernah sedekat nadi, sampai sekarang sejauh matahari.- Claretta Liudra

****

Atta berjalan mendekati Lintang cowok itu dengan gaya manjanya duduk disebelah Lintang. Lintang yang merasa ada pergerakan disebelahnya pun menatap datar kearah Atta.

"Menurut kalian gue ini cakep gak? Cakepkan gue? Kan kan kan?" Tanyanya pada Lintang, Cakra, dan Rean.

Ketiganya langsung memandang datar kearah Atta.

"Ganteng. Ganteng dari mananya lo? Dari hongkong," cibir Cakra.

"Yeuh si anjir, kalau iri mah bilang," Atta membuka ponselnya tahu gak sekarang cowok tengil itu sedang  demam-demamnya sama hal yang berbau kpop.

"Bantuin gue pesenin  ticket konser Blackpink dong, tahu gak minggu depan Blackpink bakal konser di Indonesia, jadi mau gak mau gue harus mau, buat nonton isteri-isteri gue," ujarnya dengan penuh semangat.

"Dih pede banget sih lo, jangankan kenal,Lisa blackpink tau lo hidup aja kaga," cibir Lintang. Heran deh kenapa dulu dia bisa punya teman seperti Atta ini.

"Kebanyakan main sama Satya si lo jadi ketularan," timpal Rean dengan wajah datarnya. Rean itu kenal banget siapa itu Satya anak geng AGASTA sahabatnya Arai yang kalau udah ngomongin soal kpop gak bakal ada habisnya. Rean tahu nih pasti otaknya si Atta sudah dicuci habis-bahissan oleh Satya biar ikut jejak dia.

"Lo punya dendam kesumat yah Cak ama gua, gua rasa gua itu selalu salah dimata lo," ucap Atta sok dramatis.

"Iya Ta gua punya dendam kesumat ama lo,"

"Jangankan lihat lo bernapas, jantung lo berdetak aja gua udah ngerasa rugi, kenapa tuhan harus nyiptai manusia kek lo, bikin sempit dunia aja," Atta mendekat kearah Cakra lalu tanpa aba langsung merangkul leher cowok itu dengan kuat membuat sang empuh meringis.

"Lepasin gue Ta, tolong,,, tolong dong,, gue mau diperkosa nih,"

"Tolong jangan nodain dedek bang,,, dedek masih suci," teriak Cakra seperti seorang gadis yang akan diambil secara paksa hak nya. Hal itu sontak membuat Atta bergidik ngeri, sedangkan Lintang dan Rean terkekeh pelan heran saja dengan kelakuan dua bocah itu.

"Dih lo pikir gue cowok apaan, jijik anjir," ucap Atta mentapa ngeri kearah Cakra, sedangkan yang ditatap hanya menyengir tanpa dosa.

"Pokoknya gua gak mau tahu yah, batalin dulu acara bakuhantam kita sama gengnya Zean, bosen gua lihat muka jelek mereka, mending gue kekonser blackpink, nonton Lisa my lope❤," ujarnya.

"Gak bisa gitu dong Ta," tolak Cakra tak terima.

"Lo yang enak nonton konser, kita yang bonyok," cibirnya.

"Emang gue pikirin gak yah,"

"Lintang, lo lihat Atta nih, ngelawan," adu Cakra. Atta mendengus jengkel.

"Lintang, lo kan tahu ini itu, sekali seumur hidup, kalau bakuhantam sama Zean kan tiap hari juga bisa, please yah batalin dulu izinin gue nonton konser Lisa, pleaseeeeeee,, yah yah yah," bujuk cowok itu pada Lintang dengan memperlihatkan pupy eyes nya.

"Kalau kalian gak batalin yaudah, gue bakal ngambek sama kalian, jangan ada yang bujuk gue," ujar cowok itu.

Lintang memutar bola matanya malas. "Yaudah bakuhantamnya di cancel dulu, biar Atta bisa nonton konser Blackpink," seketika itu juga Atta langsung mencak-mencak tak jelas lalu memeluk leher Lintang.

"Makasih boss, lo emang yang terbaik deh," ucapnya, lalu menatap kearah Cakra yang menatap malas kearahnya.

"Mau ikut nonton konser gak?" tanyanya.

Cakra berdecak kesal.

"Gak doyan gue,"

Tbc

Vote jangan lupa:v

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

L I N T A N G [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang