10

15 2 0
                                    


Hallo:).

****

(Cakep yah anaknya bund)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cakep yah anaknya bund).


Senja menarik nafasnya panjang, lalu membuangnya dengan pelan, tetapi masih bisa didengar oleh Lintang dengusan kecil gadis itu, sudah sejak satu jam lamanya mereka berdua mengelilingi kota tapi muka Senja dari tadi tidak ada berubah-rubahnya, tetap saja kelihatan muram dan kusut seperti baju yang belum disetrika.

Lintang memberhentikan motornya diparkiran sekarang cowok itu malah mengajak Senja ke salah satu restoran, Senja menatap Lintang sejenak, tahu saja dia kalau Senja sedang dalam mode lapar begini.

"Kusut amat muka lo, senyum dikit kek," ujar cowok itu yang hanya mendapat tatapan sinis dari Senja, gadis itu mendengus dia harap setelah ini tidak ada yang tahu dirinya pergi bersama Lintang dan dia tidak akan mendapatkan ancaman dari kakak kelas resenya itu.

"Lo mau makan apa?"

"Terserah kakak aja,"

"Beneran nih?"

Gadis itu mengangguk, akhirnya Lintang mulai

Akhirnya setelah selesai mengajak anak gadis orang makan-makan Lintang kemudian kembali mengajak Senja untuk berjalan-jalan lagi keliling kota, sebenarnya sih cowok itu ingin langsung mengajak Senja pergi kepantai, tapikan gak epick banget kalau ngajak jalan tapi gak ngajak makan.

Lintang terus mengendarai motornya, dibelangkang sana Senja terus menerus mendumel tak jelas, untung saja tidak didengar oleh cowok itu.

"Ngeselin banget sih nih orang, kalau aja dulu gue tahu bakalan kek gini, gak akan gue tolongin," Senja mendumel.

"Awas aja nanti kalau misalkan gue dilabrak sama tu cewek rese lagi, nih orang yang gue kasih pelajaran,"

"Ngeselin banget sih, yawlah semoga tu mak lampir kagak tahu kalau sekarang gue lagi jalan sama cowoknya,"

"Kalau sampai dia tahu, dah lah kelar hidup gue,," Senja histeris sendiri didalam hati.

**

Motor Lintang berhenti tepat di jalan raya sepi dekat pantai, Senja sampai terheran-heran kenapa cowok ini membawanya kesini, kalau di hitung-hitung sudah dua hari gadis itu tidak mampir kepantai ini karena banyak kesibukan, Senja jadi kangen sama ayahnya, coba saja dia tahu kalau kakak kelasnya itu bakalan ngajak dia kesini, pasti tadi dia mampir dulu ketokoh bunga buat beli bunga yakali buat nanam bunga.

"Kok kesini? Gue mau pulang!" ucap Senja dengan nada malas.

"Seneng aja gitu lihat tempat ini,"

"Mau tahu gak dulu ditempat ini nyawa gue hampir melayang, untungnya ada bidadari cantik yang berbaik hati mau nolongin gue, seneng banget bisa kenal sama bidadari itu sekarang,"

L I N T A N G [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang