Saat ini jaehyun sedang mencari informasi dimana keberadaan istri dan kedua anaknya. Dia sudah berada di jeju sejak beberapa jam lalu, ayahnya hanya memberi info bahwa ia berada di jeju, padahal jeju tidak lah tempat yang kecil. Namun jaehyun masih butuh informasi lainnya. Tidak mungkin ia akan pergi mencari jungwoo tanpa tau dimana ia tinggal maka ia memohon bantuan pada lucas yang sudah dia anggap sebagai adiknya.
"Luuke. Kau sudah mendapat info?" tanya jaehyun pada lucas di sambungan telepon mereka.
"Sudah, dia ada di vila milik sekertarisnya mark lee. Aku akan mengirimkan detail alamatnya lewat chat"
"Mark lee?"
"Iya. Dan kudengar pria itu menyukai istrimu bahkan sebelum istrimu menikah dengan doyoung. Berhati-hatilah bro. Musuhmu ada didepanmu. Bawa istrimu dan anakmu kembali"
"Akan aku usahakan. Terimakasih infonya"
"Sama-sama"
Kemudian sambungan telpon tersebutpun putus dan kemudian lucas mengirim alamat dimana jungwoo dan anak-anaknya tinggal. Namun waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, tidak mungkin ia datang kesana malam-malam seperti ini. Jaehyun pun mengistirahatkan badannya dan tertidur supaya besok dapat segera bertemu orang yang harus ia bawa kembali.
Berbeda dengan keadaan jungwoo saat ini, sejak tadi mark serta kedua anaknya mencoba membujuk ia makan namun jungwoo sama sekali tak ingin makan. Mereka bertiga bingung dan berakhirlah sekarang mark duduk disamping tempat tidur jungwoo yang saat ini sedang menangis akan keadaan yang ianhadapi.
"Jungwoo.. Ayo makan, kasihan bayi didalam kandunganmu" ucap mark yang mendapat gelengan dari jungwoo
"Gue ga nafsu mark"
"Kenapa? Ada yg menganggu pikiran lo? Cerita sama gue jangan lo pendem sendiri kasihan adeknya"
"Gue takut mark"
"Why??"
"Takut jaehyun tau ini anaknya dan dia nyuruh gue gugurin kandungan ini. Gue takut mark"
"Astaga jungwoo.... Kalo dia punya pikiran seeprti itu biar gue yg mengadapinya. Bayi itu ga salah woo. Udah sekarang mending lo tidur ya? Udh daritadi lo nangis kasihan gue liatnya" kata mark sambil menarik selimut untuk jungwoo dan mengelus puncak kepala jungwoo pelan.
"Makasih ya mark. Maaf banget gue gabisa balas perasaan lo"
"Its okay. Terkadang gue sadar, cinta itu tidak selalu memberi dan menerima, tapi ada juga cinta itu untuk memberi. Ngeliat lo yang masih percaya sm gue udh cukup buat gue. Dan kalo jaehyun emang udh gamau sama lo gue masih siap untuk hidup sama lo"
"Mark...."
"Udah gausah mikir lagi. Ayo tidur udh malem pula" jungwoo pun mengangguk paham dan kemudian menutup matanya untuk segera tidur dan mark pun keluar dari kamar jungwoo lalu masuk kekamarnya dan kemudian ia juga tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya karna besok ia harus kembali karna pekerjaan sudah menunggunya.
Pagi pun sudah datang, kini jaehyun sudah berada didepan vila milik mark lee. Ia masih ragu untuk masuk karna waktu saat ini masih menujukkan pukul 6 pagi. Namun nyatanya disana mark lee keluar dari vila tersebut dengan pakaian rapinya. Jaehyun pun langsung buru-buru turun untuk menghampiri mark.
"Mark lee?" sapa jaehyun pada mark
"Oh kau. Ingin menjemput keluargamu?"
"Dia ada didalam?"
"Ya dia didalam dan sedang mengalami morning sickness"
"Apa dia sehat?"
"Siapa yg kau maksud?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Empty (Jaewoo & jeno jaemin)
FanfictionKetika sang CEO duda tampan harus berurusan dengan sang janda cantik yang memiliki seorang putra yang kebetulan sahabat dari anak sang duda tersebut. ini rumit. tapi sepertinya kehidupan keluarga mereka akan menarik. WARNING BXB JAEHYUN X JUNGWOO...