9

3.3K 311 13
                                    

Aku berusaha menamatkannya segera sebelum project nct 2020 berakhir. Jadi semoga kalo ada ketypoan aku mohon maaf yaaaaaa.

------------------------------------

"Hueeek. Hueeekk" jungwoo memuntahkan semua isi perutnya setelah ia bangun tidur. Pusing melanda dirinya, sudah 2 hari ini rasanya pusing dan lelah.

"Mommm??? Are u okay?" jaemin yang mendengar suara jungwoo dikamar mandi langsung mengetuk pintu kamar mandi tersebut. Kemudian jungwoo membuka pintu kamar mandi dengan wajah pucatnya

"Mommy ngebangunin kamu ya?"

"Noo... Ini kan udah kebiasaan jaemin bangun pagi. Mommy kenapa? Ayo duduk dulu" ajak jaemin pada jungwoo

Kemudian jaemin membuatkan teh hangat untuk jungwoo yang kemudian jungwoo minum.

"Loh kenapa lo?" kini giliran mark yang baru saja keluar dari kamar melihat jaemin memijat tengkuk jungwoo yang pucat itu.

"Mommy muntah-muntah tadi om"

"Lo belom makan ya?"

"Gue ga nafsu mark"

"Tapi lo pucet banget. Gue anter ke rumah sakit ya? Kita periksa"

"Iya mom. Kerumah sakit dulu aja biar jeno nanti jaemin yang urus, mommy sembuh dulu pokoknya" jungwoo pun mengangguk paham dan kemudian jaemin membawakannm cardigan milik jungwoo dari kamar jungwoo. Kemudian jungwoo pun mengenakan cardigan tersebut dan berjalan menuju mobil mark yang sudah siap untuk mengantarnya ke rumah sakit.

"Hati-hati om" ucap jaemin pada mark yang kemudian dijawab anggukan oleh mark.

Tak butuh waktu lama jungwoo dan mark sampai dirumah sakit, dan tak butuh waktu lama pula mereka dipanggil karna saat itu masih sepi sehingga antrian tidak begitu panjang.

"Selamat pagi dok" sapa jungwoo pada dokter tersebut

"Selamat pagi, silahkan duduk. Ada keluhan apa?" kemudian jungwoo pun duduk dan didampingi mark yang duduk disampingnya

"Jadi 2 hari ini saya lelah dan tadi pagi saya muntah dok, apa karna maag saya kambuh atau bagaimana ya?"

"Baik. Coba saya cek terlebih dahulu ya" dokter tersebut mengajak jungwoo untuk mengecek kesehatannya terlebih dahulu. Tak butuh waktu lama kemudian jungwoo dipersilahkan duduk kembali ke kursinya.

"Jadi bagaimana dok?" tanya mark pada sang dokter

"Anda siapanya kalo boleh tau?" tanya sang dokter

"Saya temannya dok"

"Lalu dimana suaminya?" dokterpun bertanya demikian membuat mark dan jungwoo bingung

"Ada apa ya dok kira-kira?"

"Ahh selamat anda sedang mengandung. Umur kandungan anda masuk pada 3 minggu ini, selamat ya mom. Saya kira yang disampingnya suaminya" ucap dokter lee tersebut.

"Saya hamil dok?" tanya jungwoo untuk memastikan pernyataan sang dokter

"Iya betul, anda hamil dan masuk dalam minggu ke 3. Untuk kandungan diumur ini akan sangat rentan jadi tolong jangan banyak pikiran ya mom, kalo mommynya banyak pikiran nanti adeknya juga jadi stres"

"Ah begitu. Baik dok saya akan pastikan teman saya untuk baik-baik saja. Kalo begitu kami permisi dulu dok" mark pun mengajak jungwoo segera keluar dari ruangan itu. Namun saat berjalan jungwoo masih diam tak berkata apapun. Mark sedang sibuk untuk melakukan pembayaran dan mengambil obat untuk jungwoo. Kemudian setelah selesai mereka berdua pun kembali kerumah dalam keadaan hening.

"Ayo turun" ucap mark yang membukan pintu mobilnya dan mengulurkan tangannya pada jungwoo

"Mark.." jungwoo mencoba untuk protes namun mark malah tersenyum tulusnmembuat jungwoo semakin bersalah

"Ayok udah. Calon mommy anak ke 3 masa sedih-sedih. Ayo kakaknya dirumah udah nunggu" kata mark pada jungwoo, kemudian jungwoo pun mengalah dan menyambut tangan mark.

"Mommy!" sapa jeno pada jungwoo dan mark

"Gimana keadaan mommy om?" tanya jaemin tak kalah sabarnya dengan jeno

"Ayo masuk dulu. Nanti om jelasin didalem" mereka berdua pun menurut. Kemudian sesampai nya diruang tengah mereka berdua tak sabar mendengar penjelasan mark setelah mark membantu jungwoo untuk masuk kedalam kamar supaya lebih banyak beristirahat.

"Jadi gimana om?" tanya jeno

"Kalian akan punya adik" ucap mark pada jeno dan jaemin, mereka berdua langsung saling menatap tak percaya

"Om serius?" tanya jaemin mencoba mencari kebenaran

"Sangat serius. Umurnya sudah 3 minggu dan dokter pesan supaya mommy kalian tidak kelelahan dan tidak stres"

"Om... Tapi papa sm mommy akan cerai lalu nti adik bagaimana?" kata jeno pada mark

"Om rasa papa kalian akan segera sadar"

"Maksud om?"

"Om tentu saja tidak bisa membiarkan mommy kalian sendirian, jd om membicarakan ini pada opa dan kakek kalian. Dan baiknya ayah kalian sudah menyelesaikan urusannya dengan mina itu"

"Tapi mommy apa akan semudah itu memaafkan papa?" tanya jeno pada mark

"Itu urusan mereka jeno. Kita hanya bisa membantu mommy kalian supaya tidak stres, om mohon pada kalian untuk lebih perhatian sama mommy kalian ya?"

"Iya om, kita akan jaga mommy sm adek" ucap jaemin pada mark yang saat ini hatinya sebenarnya tidak baik-baik saja tapi beginilah akhir hidupnya. Mencintai namun tak terlihat. Ia hanya ingin orang yang ia cintai hidup bahagia. Semoga ini terakhir kalinya ia melihat jungwoo menangis.

Sedangkan saat ini jaehyun berada dirumah orang tuanya. Ia memohon bantuan ayahnya untuk menemukan jungwoo dan anaknya, namun nihil sang ayah diam seribu bahasa. Begitu pula dengan ibunya.

"Ayah... Jaehyun mohon, bantu jaehyun menemukan mereka"

"Ayah tidak ingin mempermudah hidupmu jaehyun. Kamu sudah membuat sulit hidup orang-orang disekitarmu"

"Tolong aku ayah tolong" jaehyun berlutut didepan ayahnya sambil menangis, dan disaksikan oleh sang ibu yang tak tega dengan anaknya itu.

"Jaehyun bangunlah" ucap sang ibu

"Ibu... Maafkan jaehyun" jaehyun memeluk kaki ibunya

"Jaehyun, berdirilah. Kau ini kepala keluarga dan dimana jung jaehyun yang terlihat kuat dimata semua orang?" kata sang ibu

"Jaehyun bodoh bu maafkan jaehyun"

"Jaehyun. Ayah akan memberimu 1 informasi dimana keberadaan jungwoo"

"Dimana ayah tolong cepat beritahu aku"

"Dia ada di jeju bersama anak-anakmu. Dan 1 lagi, selamat kau akan menjadi papa lagi"

"Maksud ayah?"

"Dari informanku mengatakan, jungwoo mengandung seorang malaikat kecil dan memasuki minggu ke 3. Itu anakmu jaehyun?"

"Ya itu anakku dengan jungwoo yah. Terimakasih infonya, akan bawa kembali mereka bertiga dan membawa malaikat kecil ku dengan selamat. Terimakasih ayah, jaehyun akan pergi terlebih dahulu" sang ayah pun menepuk pundak jaehyun memberikannkekuatan pada anaknya.

"Jaehyun... Bawa mereka kembali ya" pesan sang ibu pada jaehyun yang sudah menangis mendengar bahwa ia akan mendapat cucu lagi dari putranya.

"Pasti ibu, doakan jaehyun untuk membawanya kembali. Jaehyun pamit dulu" kemudian jaehyun pun keluar dari rumah orang tuanya dan bergegas menyiapkan beberapa hal yang akan ia bawa di jeju nantinya untuk menjemput istrinya yang mengandung dan kedua anaknya.

Empty (Jaewoo & jeno jaemin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang