Elina's Horror Diary
Horror/02
#Gang KecilCahaya senja terlihat sungguh indah, aku kembali pulang setelah kegiatan sekolahku. "Wahh ini indah sekali" terkagum melihat jembatan dengan air sungai jernih dan juga matahari yang perlahan mulai terbenam, seolah-olah aliran sungai adalah tempatnya terbenam. Aku melanjutkan perjalananku, seharusnya hanya membutuhkan 15 menit-an untuk sampai kerumah.
"Ahh apa yang terjadi?" Aku melihat jalan yang sebelumnya aku lewati sudah terbelokir. Aku bertanya kepada bapak polisi yang sedang mengamankan lokasi kejadian "Maaf pak, kenapa jalannya di blokir?" "Ohh, iya tadi siang terjadi kecelakaan hebat. Truk pembawa bensin meledak menabrak pembatas. Banyak puing-puing banguan dan juga mayat disekitar sini, itu sebabnya lalu lintas disini diblokir dan meminta pengendara memutar arah. Jadi sebaiknya kamu juga mengambil arah memutar, atau meminta tumpangan" pak polisi itu menjelaskan dengan sangat detail tentang kejadian itu. Aku juga dapat melihat beberapa petugas medis sedang memindahkan mayat yang sudah ditutupi kain putih, kecrlakaan itu meninggalkan lubang cukup besar ditanah "Ohh begitu, terima kasih atas informasinya". Bapak polisi itu tersenyum lebar sekali setelah aku mengatakannya. Aku langsung berbalik meninggalkan dia, dan dan mencari solusi lain untuk pulang.
"Itu tadi sedikit menyeramkan. Ahh- aku tidak memiliki uang untuk pergi menumpang bus. Uang ini nanti akan kubelikan kado untuk ulang tahun Yotshu, tidak aku harus mencari jalan memutar. Lumayan jauh tapi jika aku bergegas pasti masih sempat" tanpa pikir panjang aku langsung mengikuti jalan memutar yang cukup jauh. Tak lama setelah mengikuti jalan tersebut, aku melihat gang kecil yang kurasa tak pernah kulewati sebelumnya.
"Sejak kapan ada gang disini, tapi jalan ini sebelumnya tak pernah memiliki gang. Gang ini menuju tepat ke belakang jalan rumahku, sepertinya aku harus mengikutinya." Aku memberanikan diri untuk masuk ke gang yang lumayan kecil dan sedikit kumuh, ada banyak sampah di sini. Walau sudah disediakan tempat sampah, tetapi sepertinya tidak ada yang mengangkut sampah tersebut. Sampailah aku di belokan gang dan ada semacam tembok yang membatasi jalanku. Dan terdapat papan kayu yang bertuliskan sesuatu.
"Bahasa Prancis? Apa maksudnya ini." Aku kebingungan karena tembok ini seolah-olah menutupi jalan dibelakangnya agar tidak bisa dilewati. Lalu terdengar seseorang berbicra secara bisik-bisik dari jalan sebelah kanan dari tembok ini. Ada seseorang yang seperti sedang mengintip gerak-gerikku dari ujung jalan itu. "Par ici..." Dia mengatakan sesuatu tetapi aku tidak dapat mendengarnya. Dia memiliki postur tubuh yang aneh, layaknya manusia umumnya tetapi kepalanya lebih besar 2 kali lipat dari tubuhnya. Posisi mata dan mulutnya seperti tidak beraturan, mirip orang cacat.
"Par ici..." dia terus mengatakan hal yang sama, yang tidak aku mengerti, dia hanya berdiri dipojok sana tanpa berani mendekatiku. "Par ici... " matahari mulai meredup dan dia berdiri disana seperti dimakan oleh kegelapan. Aku mundur dengan perlahan lalu berlari keluar dari gang itu. "Aku tidak akan pernah memasuki gang ini lagi" kataku dengan nafas yang terengah-engah dan berkeringat dingin. Angin mulai behembus kencang, senja memudar digantikan gelap, tanda aku harus cepat pulang dan melupakan kejadian aneh ini.
Horror/02
#Gang KecilElina's Horror Diary
Stories and Written
By Nui Yakazi
KAMU SEDANG MEMBACA
Elina's Horror Diary
HorrorElina seorang gadis biasa yang hidup di sebuah kota kecil. Hal-hal aneh dan horror sering menimpanya setiap saat. Tetapi orang-orang sekitarnya tidak mempedulikan hal itu, dan masih menganggapnya hal biasa. Apa yang sebenarnya kota itu sembunyikan...