Akupun mencari cara agar bisa mengeluarkan mayatnya dari bus. “Aku akan menariknya saja kalau begitu.” Akupun memutuskan untuk menarik bagian kaki menuju keluar. Aku memegang pergelangan kaki dan mulai menariknya keluar, *Creek.. kepalanya terbentur lantai bus dan memuncratkan darah kesekitar termasuk rok yang ku pakai. “Maafkan aku, maafkan aku”. Hujanpun mereda dan aku membawa mayatnya keluar, dan menaruhnya dibelakang pohon dekat semak-semak. “Aku taruh disini saja” akupun kembali kedalam bus.“Ahh- banyak sekali darah disini, aku bisa menggunakan ini” aku mengambil lap kai di dekat stir dan menggosok sisa-sisa darah yang ada pada kursi pengemudi. “Baiklah ini sudah cukup, sekarang bagaimana cara menjalankan” aku pun bertanya pada diriku sendiri. Akupun kebingungan karena tidak pernah menjalankan bus sebelumnya. “Bagaimana sekarang, aku tidak mengerti sama sekali” akupun mencoba mengotak atik, dan mencoba menjalankan bus seperti menjalankan mobil biasa.
“Ahh- ini bergerak, baiklah aku bisa melakukannya” buspun bergerak maju, aku mencoba untuk tetap tenang dan fokus. Tanpa tersadar bus sudah melewati jalan lurus dan tepat didepanku ada sebuah jalan besar dengan banyak gedung kantor bersinar di malam hari. Aku mencoba memberhentikan dan memarkirkan secara perlahan. “Aku berhasil, sekarang aku bisa pulang” kataku dengan senang bisa kembali pulang ke rumah.
Aku berjalan dengan perasaan bahagia karena bisa meninggalkan jalan hutan itu, “Aku akan segera pulang.” Kataku dalam hati. Dengan berjalan perlahan dan pasti aku menuju tempat itu.
Horror/04
#JalanElina’s Horror Diary
Stories and Written
By Nui Yakazi
KAMU SEDANG MEMBACA
Elina's Horror Diary
HorrorElina seorang gadis biasa yang hidup di sebuah kota kecil. Hal-hal aneh dan horror sering menimpanya setiap saat. Tetapi orang-orang sekitarnya tidak mempedulikan hal itu, dan masih menganggapnya hal biasa. Apa yang sebenarnya kota itu sembunyikan...