Horror/03.5

21 7 4
                                    

  "Kyyaaaggrr..."
Aku berteriak kencang, saat melihat kepala pak supir. Bagian wajahnya bolong, dengan kondisi mulut, mata, dan telinga lepas dari kepalanya. Kepalanya yang bagiannya telah bolong mengeluarkan darah dan daging cair berwarna merah gelap.

  *Cleegg... Cleegg...
Darah dan dagingnya jatuh kelaintai bus. Dan mulai menyebar memenuhi lantai. “Aaaaggrr... ” aku berteriak dan berlari ke kursi belakang, lalu mengambil ponselku dalam tas kecil yang kubawa tadi kesekolah. Aku mencari nomer telpon rumah, lalu aku mencoba menghubunginya. “Ayoo... ayooo cepatlah.” Tapi sayangnya sinyal di tempatku sangat lemah untuk melakukan panggilan.

  “Sialan...!!” kataku dengan nada marah dan frustasi, aku membanting ponselku kelantai bus. “Huu.. huu...” aku menarik nafas dan menenangkan diriku. Ketika mencoba menggambil ponselku, aku melihat dibawah kursi penumpang terdapat sebuah payung berwarna hitam. Aku mengambilnya dan melihat peluang untuk pergi dari bus ini. “Aku bisa menggunakan ini agar tidak kebasahan saat berjalan pulang.” Kataku yang semakin optimis bisa pulang.

  *Dorr.. dorr.. dor...
Aku mencoba keluar dari bus dengan mendobrak pintu bus, tetapi usahaku gagal karena pintu ini tertutup sangat rapat. “Tunggu sebentar, pintu ini adalah pintu elektrik. Dan pasti ada tombol yang bisa ditekan untuk membuka pintunya.” Aku mencoba mencari tombol tersebut di dekat pintu, tetapi aku tidak menemukannya.

  Akupun mencoba untuk mencarinya di kursi supir. “Ada di mana itu?” sambil mencari-cari disekitar setir pengemudi. “Ahh- itu dia, di kanan bawah setir!” kataku yang lega sudah menemukan tombolnya. Akupun memindahkan payung untuk menekan tombol itu, sedikit sulit karena terhalang oleh mayat pak supir. “Sedikit lagi, ayolah sedikit lagi. Hmm Berhasil!!”

  *Ning...Nung...
terdengar suara pintu terbuka, hatiku langsung lega. Akupun mengeluarkan payung, dan berjalan keluar mencari pertolongan. Hujan semakin deras, hanya jalan lurus dan gelap yang aku lihat. Akupun mencoba untuk berjalan maju kedepan, berharap ada pengendara lain yang lewat.

Horror/03
#Bus

Elina’s Horror Diary


Stories and Written
By Nui Yakazi

Elina's Horror DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang