Horror/06

18 6 7
                                    

Elina’s Horror Diary

Horror/06
#Bulan

     “Haaah!!...” aku seketika menarik nafasku dengan kuat, dan terbangun di dalam kamarku. “Ah—kau sudah sadar, semuanya Elina sudah tersadar” lalu ibuku datang dari luar kamarku, dan memanggil anggota keluarga yang lain. Ibuku datang sambl membawakan semangkuk bubur hangat dan juga segelas air putih. “Syukurlah kamu baik-baik saja” kata ibuku dengan perasaan bahagia. “Ibu apa yang terjadi padaku?...” kataku dengan suara lesu.

  Lalu ayah dan adikku datang ke kamar. “Jadi kamu sudah bangun ya, untung kamu tidak apa-apa” ayahku juga terlihat bahagia melihatku kembali. “Apa yang terjadi padaku, Ayah?” aku menanyakan pertanyaan yang sama kepada ayahku. “Kamu pingsan, pihak kepolisian menelpon rumah dan ibumu memberi tahu bahwa kamu sedang berda di dalam Bus tua di dalam hutan rimbun. Ayah langsung ketempatmu, dan benar saja kamu sudah dalam kondisi pingsan untung, kamu sudah pindahkan ke dalam mobil polisi saat ayah datang. Polisi itu kebingungan bagaimana ada seorang gadis pingsan dalam bus tua. Setelah itu ayah membawamu pulang, tapi untunglah kamu tidak terluka” ayahku benar-benar menerangkan padaku apa yang terjadi.

  “Tapi bagaimana polisi itu tahu, aku pingsan di dalam sana?” aku bertanya kembali pada ayahku “Soal itu... polisi itu mengatakan ia sedang berpatroli di dekat sana, dan mendengar suara handphone-mu berbunyi” “Itu karena ibu menelponmu, karena ibu cemas kamu tidak pulang tepat waktu” ibuku menambahkan, “Lalu polisi itu mendapatkanmu tidak sadarkan diri di dalam bus, polisi itu langgsung mengambil ponsel yang ada di tasmu, dan memberitahu ayah posisimu.” “Tapi ada yang salah, ayah tau ada kecelakaan di jalan utama kamu pulang, tapi kenapa kamu berjalan ke jalan menuju perbukitan Nozomu?. Jalan itu jelas sangat jauh dari jalan memutar pulang” ayah mengatakan itu dengan tatapan curiga.

   “Ayah bilang aku ditemukan di dalam bus tua? Kenyataaanya adalah aku menumpang bus untuk pulang kerumah. Karena aku sangat lelah aku memutuskan tertidur didalam bus, dan sesuatu yang mengerikanpun terjadi.” “Ada apa Elina? Ceritakan pada kami” tanya ibuku, akupun menjawab dan menjelaskan apa yang terjadi. “Supir bus itu mati dengan keadaan tidak wajar, sebelum kematiannya ia mengatakan untuk cepat pergi dari tempat itu. Aku mencoba pergi, sampai pada akhirnya tubuhku terasa mati rasa. Ada banyak hal aneh aku temui di sana.”

   “Hmm... sepertinya kamu hanya menghayal saja Elina”
“Tapi bu...”
“Ibumu benar, istirahatlah”
Itulah yang mereka katakan tidak ada yang mempercayai apa yang aku lihat. “Kalau begitu kami akan keluar, jangan lupa makan buburnya ya?” merekapun keluar. Aku mengambil bubur yang ada di atas meja, di samping kasurku. *Amm... Aku memakan bubur buatan ibuku, sambil memikirkan apa yang terjadi tadi. “Gambar-gambar itu apa maksudnya?” kataku dalam hati, sambil mengingat samar-samar gambar yang aku temui di tempat itu.

  Aku sesekali melihat keluar jendela, sambil memakan bubur. “Haaa... apa itu?....Bulan? mengapa itu dekat sekali dengan darata?.” Akupun menaruh mangkuk bubur dan melihat fenomena aneh. “Itu bukan bulan.” Aku melihat benda berwujud bulan tetapi memiliki ukiran berbentuk bola mata pada permukaannya. Ukurannya sangat besar, benda itu pun terbang dengan kecepatan lambat di atas kota. “Haah! Dia mengeluarkan sesuatu... itu semacam taburan bintang” kataku, kemudian selang beberapa saat benda itu menghilang dari angkasa. Dan orang-orang tidak ada yang menyadari benda aneh itu terbang di atas mereka.

   “Kota ini... Sungguh... Sungguh Aneh.”

Horror/06
#Bulan

Elina’s Horror Diary

Stories and Written
By Nui Yakazi

Elina's Horror DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang