Elina's Horror Diary
Horror/10
#BungaMurid-murid dari sekolahku dipulangkan lebih awal karena kejadian disekolaah, "kejadian itu pasti telah membuat banyak orang trauma," renungku sambil berjalan pulang. Aku kembali melewati jalan raya di dekat sekolah untuk menumpang taksi. Banyak siswa juga yang sedang menunggu jemputan, dan ada juga yang berjalan pulang. Setelah menunggu lumayan lama akupun melihat dari kejauhan mobil berwarna abu dengan plang bertuliskan 'Taxi' diatasnya, aku masuk kedalam dan ditanya oleh pak supir yang sepertinya masih baru, "Mau diantar kemana Non?" tanyanya, "Antarkan saya ke jalan Sakura," jawabku. "Baiklah Non" Aku tidak bisa mengarhkannya langsung, karena rumahku terdapat dalam sebuah kopleks perumahan, dengan jalan yang sempit, mungkin hanya beberapa mobil dan motor yang dapat masuk kesana. Aku juga merasa orang disana tidak banyak membangun garasi.
Hanya membutuhkan beberapa menit untuk sampai ke tujuanku, tempat yang sama saat aku menunggu taksi untuk berangkat sekolah. Turunku dari mobil dan melihat banyak orang berlalu lalang dan juga sibuk disini, toko-toko yang sebelumnya tutup kini telah buka. Ada beberapa jenis toko disepanjang jalan, mulai dari toko buku, toko peralatan, toko busana, dan sebagainya. Tapi ada satu toko yang sebelumnya tak pernah aku lihat, "Toko bunga?" tanyaku dalam hati, aku memandang heran toko disebelah kanan aku berdiri. Pasalnya tempat itu selalu tutup, dan malahan aku kira sudah ditutup permanen. Dan sekarang secara mengejutkan toko itu buka.
Tempat itu sekilas mirip dengan toko lain, tapi lebih terkesan klasik dengan perpaduan warna interior coklat tua dan coklat kayu. Ada banyak orang yang mengantri di diluar toko itu, tapi yang aku anehkan adalah toko itu cuma menjual satu jenis bunga. Bunga yang sedikit aneh, bunga itu seperti berbentuk terompet dengan ukuran yang besar, dan berwarna kuning bercorak hitam. "Bunga itu..." ucapku dalam hati sambil mengingat dimana aku pernah menemukannya. "Sama dengan bunga waktu itu!" akupun terkejut dalam hati, melihat bunga itu adalah bunga yang sama saat aku melewati jalan menuju perbukitan Nozomu. Dan yang lebih aneh adalah orang-orang yang membelinya menikmati bunga itu dengan memasukan kepala mereka kedalamnya, dan berjalan dengan kondisi itu.
"Ap-apaan mereka? Apa mereka tidak terhalang saat berjalan?" tanyaku dalam hati dengan heran melihat mereka bertingkah aneh. Sepertinya toko itu sangat laris manis, banyak orang tua maupun muda datang, ada yang membawa teman/sahabat, ada juga yang membawa kekasih mereka. Dalam kerumunan orang yang mengantri aku melihat seseorang memakai seragam dari sekolahu "Mereka berdua?... Sepertinya aku kenal?" sedikit memiringkan kepala, aku melihat dua orang yang berseragam sama denganku. "Mereka... Ahh, Riri dan Miuro! Mengapa mereka membeli bunga aneh itu? Aku harus memperingatkannya," dengan sigap aku langsung berjalan menuju mereka, tapi sayangnya aku dihalangi oleh orang-orang yang sedang mengantri. Mereka berdua masuk kedalam toko itu, dan sesaat kemudia aku melihat mereka keluar, dengan kondisi sudah membeli bunga.
"Mereka..." kataku dengan pandangan sedih dan suara sayu, tanpa dapat memanggil mereka aku melihatnya sudah seperti orang-orang lain yang membeli bunga itu, dengan kepala dimasukan kedalam bunga itu dan berjalan bersama keluar dari toko. "Aku harap mereka baik-baik saja..." kataku dalam hati dan terdiam memandang mereka.
Horror/10
#Bunga
Elina's Horror Diary
Stories and Written
By Nui Yakazi
KAMU SEDANG MEMBACA
Elina's Horror Diary
HorrorElina seorang gadis biasa yang hidup di sebuah kota kecil. Hal-hal aneh dan horror sering menimpanya setiap saat. Tetapi orang-orang sekitarnya tidak mempedulikan hal itu, dan masih menganggapnya hal biasa. Apa yang sebenarnya kota itu sembunyikan...