Bagian 13🎭

1.4K 66 2
                                    

Happy Reading!!

Setelah makan siang bersama vino, kyla langsung pulang dan vino harus kembali ke kantor karena jam istirahat sudah selesai, setibanya di kediaman Erlan, kyla tiba-tiba dikejutkan sosok pria yang duduk di sofa ruang tamu. Kyla yang hampir terkejut sedikit menarik nafas sebentar, dan menghampiri pria tersebut.

"Tuan sudah pulang?" Betapa bodohnya kyla bertanya seperti itu, sudah jelas sekali kini sosok bosnya sudah ada didepannya, ya..sosok pria yang duduk di sofa adalah Erlan yang sudah dari tadi menunggu kedatangan wanita tersebut.

Erlan yang mendengar pertanyaan konyol dari asisten nya hanya mengangkat sebelah alisnya, kemudian diikuti tubuhnya yang berdiri menghampiri sosok wanita yang ia tunggu dari tadi. Melihat tuanya yang semakin mendekat ke arahnya hanya bisa menunduk menutupi rasa ketakutannya.

"Oh tuhan...apalagi ini, kesalahan apa yang ku perbuat, tolong lindungi aku.."
Kyla terus berdoa agar tuannya tidak mengamuk lagi, walaupun sudah sering melihat Erlan mengamuk, tapi kyla masih saja ketakutan, melihat sosok didepannya kini kalau sudah mengamuk sangat mengerikan.

"Dari mana?" Tanya Erlan yang kini sudah berdiri didepan kyla, walaupun suara Erlan sedikit melunak, tapi kyla masih saja ketakutan , membuat Erlan sedikit menunjukkan smirk miliknya, dan berbicara sendiri pada dirinya sendiri begitu menakutkan dirinya dimata kyla.

"Sa-saya habis makan siang sebentar di restoran dekat kantor tadi." Karena tidak ada jawaban dari lawan bicaranya, membuat kyla mendongak kan wajahnya, dan yah kini mereka berdua saling memandang satu sama lain, mereka berdua masih menikmati apa yang ada didepannya, kyla begitu kagum dengan ciptaan tuhan didepannya ini, Erlan begitu sempurna dengan rahang yang tegas dan mata yang tajam yang kini menatapnya, membuat dirinya ada sesuatu yang bergejolak, begitupun dengan Erlan yang mengakui akan kecantikan yang dimiliki kyla. Hingga Kyla yang sadar buru-buru membuang arah pandangannya ke objek yang lain.

"Kau habis kencan?" Kini Erlan kembali duduk dimana sofa yang didudukinya tadi, sambil menyalakan sebatang rokok yang entah dari mana asalnya.

"Ti-tidak tuan."

"Bukannya kau tadi makan siang bersama seorang pria dari divisi keuangan, apakah itu bukan kencan kyla?"

Kyla kaget, darimana tuannya ini tau apa yang kyla lakukan, tapi kyla sadar bahwa sosok tuanya ini sangat berkuasa, dan itu hal yang kecil untuk mencari sesuatu mengenai dirinya sendiri, akan tetapi jika perbuatan tuannya tersebut memang benar  adanya, kyla merasa marah dan risih karena seluruh hidupnya akan dikendalikan dan ruang lingkupnya akan teebatas.

"Apakah anda memata-matai saya!" tanya kyla berani, saat ini bukan lagi rasa takut yang ditunjukkan oleh kyla melainkan marah, ya marah karena dia tidak mau orang lain ikut campur pada hidupnya.

Erlan hanya bersikap biasa melihat aura kemarahan yang dipancarkan oleh kyla, " ingat selama kau bekerja dengan ku kau tak boleh berhubungan dengan pria manapun." Setelah apa yang diucapkan barusan, Erlan langsung pergi meninggalkan kyla sendirian yang bingung, sejak kapan ada peraturan seperti itu, setahu kyla dalam kontrak tidak ada poin seperti itu.

Kyla yang ingin protes, mencoba menghampiri tuannya yang sudah agak menjauh"Tapi tuan dalam kontrak, tidak tertulis bahwa saya tidak boleh berhubungan dengan seorang pria."

"Itu poin tambahan dari saya mulai sekarang." Sontak jawaban Erlan barusan membuat kyla tercengang.

---------
Malam harinya,seperti biasa Erlan dan kyla mengabiskan waktu makan malamnya disebuah meja makan, tidak ada suara, hanya terdengar suara dentingan sendok, apalagi suasana tersebut didominasi dengan aura Erlan membuat begitu mencekam, para maid yang berjejer disamping tuannya hanya diam, dan menunggu perintah dari tuannya. Kyla yang sudah selesai dengan makan malamnya memutuskan untuk meninggalkan ruangan tersebut terlebih dahulu, sebelum itu kyla sempat melirik kearah Erlan tapi sosok tersebut hanya cuek, baru berjalan selangkah  kyla teringat akan gadis kecil yang selalu ditolak keberadaannya oleh Erlan, mengingat apakah dia sudah makan atau belum, kyla berinisiatif untuk menanyakan ke salah satu maid.

"Apakah Aqilah sudah makan malam?" Maid tersebut saling memandang dan kemudian salah satu dari mereka membuka mulutnya.

"Iya nona, tadi nona Aqilah makan malam terlebih dahulu, mungkin saat ini beliau sedang tidur."

"Baiklah, terimakasih untuk makan malamnya, kalau begitu saya duluan." Seperti biasa Kyla selalu mengucapkan terimakasih kepada maid yang sudah bersusah payah membuat makanan untuknya dan kemudian pergi kekamarnya.

Saat pergi ke kamarnya, kyla menyempatkan dirinya untuk ke kamar Aqilah hanya untuk sekedar mengecek qilah sebentar, tapi setibanya dikamar Aqilah, terlihat bocah tersebut mengigau dan gelisah, dan membuat kyla khawatir.

"Kumohon jangan sakiti aku, pergi dari sini, jangan... jangan...ampun..., kau wanita jahat!" Kyla yang melihat hal tersebut langsung masuk ke kamar Aqilah.

"Aqilah bangun sayang..., hey Aqilah bangun." Kyla terus mencoba membangunkan Aqilah dengan menepuk pipinya berulang kali, hingga Aqilah terbangun dari tidurnya dan tak lama terdengar suara isakan dari Aqilah, melihat Aqilah menangis kyla prihatin dan  membawa aqilah kedalam pelukannya sambil menggosok punggung bocah tersebut agar sedikit tenang.

"Ssttt...tenanglah, cup...cup.. jangan menangis ya, minum dulu dan tidur lagi." Aqilah menerima sodoran gelas yang berisi air dari kyla.

"Jangan pergi, tidurlah disini bersamaku, apa boleh? " tanyanya, karena Aqilah sadar kemarin-kemarin sudah berbuat jahat pada wanita didepannya.

"Baiklah, sekarang tidurlah." Kyla membawa Aqilah untuk tidur dipeluknya sambil mengusap punggung Aqilah agar dia cepat tidur. Tapi hal yang dilakukan kyla dari tadi tak luput dari pandangan Erlan yang sudah ada didekat pintu kamar Aqilah.





























TBC
See you next part🤗

THE SECRET OF MY CEO'S LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang