Bagian 14🎭

1.4K 59 1
                                    

Happy reading!

Satu bulan berlalu, tak terasa waktu begitu cepat, dan hari ini adalah hari terakhir Erlan dan kyla di Paris, besok mereka berdua akan kembali ke Indonesia, kyla begitu antusias dengan kepulangannya besok karena ia sudah merindukan sosok sahabatnya di tanah air. Sangking antusiasnya kyla meluangkan hari ini dan sudah nge-list tempat-tempat yang akan dikunjungi sekaligus meningmati kota Paris, pasalnya selama sebulan di Paris kyla tidak pernah sama sekali menikmati atau mengunjungi kota Paris, waktunya hanya untuk bekerja dan bekerja tidak ada waktu untuk bersenang-senang.

Kyla sudah menyiapkan segala keperluannya, semua baju dan barang-barang kyla sudah masuk ke dalam koper, besok tinggal membawanya saja dan saat ini kyla sudah rapi, sebelum keluar kyla menyempatkan diri untuk pamit ke Erlan, kyla mencari Erlan di seluruh rumah ini tapi hasilnya nihil kyla tidak menemui sosok Erlan, hingga saat ingin kembali kyla berpapasan dengan Xander dan menanyakan dimana Erlan sekarang.

"Zander, apakah kau tahu dimana tuan Erlan sekarang?" Zander berhenti dan mengamati penampilan kyla saat ini.

"Tuan sedang pergi karena ada urusan mendadak."

"Benarkah, apakah itu urusan kantor?"

"Ya."

"Tapi hari libur begini kenapa harus kekantor, dan tidak menghubungi ku, kalau beginikan aku bisa ikut tuan ke kantor." Ucap kyla yang bingung, tidak biasanya tuannya itu ke kantor pada hari libur, walaupun Erlan terkenal akan sosok yang gila kerja tapi untuk hari Minggu dia selalu berada dirumah hanya untuk meluangkan hobinya atau yang lain.

"Ada urusan penting, apakah ada yang ingin dibicarakan kepada tuan nanti saya akan sampaikan ke beliau, sekalian saya akan berangkat ke kantor."

"Apakah aku juga harus kekantor secarakan aku sekretaris nya?" Mood kyla hampir saja turun, karena rencananya  hari ini terancam gagal, tapi setelah mendengar pernyataan zander barusan membuat moodnya kembali naik lagi.

"Tidak nona, tuan sudah bilang bahwa nona tidak perlu datang ke kantor."

" Benarkan? Kalau begitu tolong sampaikan bahwa aku mau keluar jalan-jalan, apa bisa?"

"Baiklah, kalau begitu saya pamit dulu nona."

Setelah kepergian zander, baru ingin pergi dari arah tangga muncul sosok gadis kecil yang sedang menuruni tangga. Melihat sosok gadis kecil tersebut, dengan raut wajah yang senang kyla memanggil gadis kecil tersebut yang tak lain Aqilah yang saat ini ingin ke meja makan.

"Aqilah.." panggil kyla antusias, mendengar namanya dipanggil Aqilah mendongakkan kepalanya dan mencari keberadaan orang yang memanggilnya.
"Aqilah apakah kau hari ini ada waktu luang, aku ingin mengajakmu keluar sekalian jalan-jalan, apakah kamu mau?" Aqilah tetap diam ditempat tanpa menjawab perkataan kyla, bukannya apa tapi Aqilah takut bila nanti Erlan marah melihat Aqilah keluar rumah, apa lagi kehidupan hari-harinya harus terkurung di istana megah ini.

"Apakah kau tidak mau? yaa..padahal aku ingin menemaniku jalan-jalan keluar, aku butuh teman sekarang karena hari ini hari terakhir ku berada di Paris, besok aku harus kembali ke Indonesia. Tapi kalau kau tidak mau tak apa, aku akan pergi sendiri saja." Mendengar bahwa kyla akan pergi membuat Aqilah sedikit sedih, baru saja menerima kehadiran kyla tapi mendapatkan sebuah kenyataan bahwa kyla harus pergi meninggalkan nya, selama kyla dirumah ini kyla terus mencoba mendekatkan diri pada Aqilah, walaupun berakhir dengan penolakan kyla terus berusaha hingga hari ini kegigihan nya terbayar sudah, tapi dia harus pergi walaupun dalam lubuk hatinya tidak ingin pergi. Dan untuk tekad kyla yang ingin mencari tahu tentang keluarga Erlan, kyla tidak menemukan apapun rasanya semua ini begitu sulit, kyla yakin suatu saat nanti dia akan mengetahui semuannya walaupun bukan sekarang.

Aqilah yang dari tadi diam, melihat raut wajah kyla yang lesu merasa tidak enak, kemudian membuka suaranya.

"A-aku mau, tapi--....."

"Tapi apa, kau takut pada tuan Erlan? Tak apa biar nanti aku yang bicara kepada beliau, kau tak perlu cemas."

"Kau tak takut?"

"Hehehe takut sih, bagaiman gak kalau beliau sedang marah sangat menyeramkan, tapi tak apa aku sudah terbiasa." Aqilah hanya menghembuskan nafasnya sebentar kemudian pamit untuk berganti baju. Setelah Aqilah sudah siap, mereka berdua langsung pergi meninggalkan rumah Erlan.
------------------------------------------

Setelah tadi bersenang-senang menikamati kota Paris, dan mengunjungi berbagai tempat-tempat wisata yang ada, kini tujuan terakhir nya adalah sebuah mall yang ada di tengah kota, kyla dan Aqilah hanya mengelilingi mall tersebut, bila ada yang dibeli mereka akan membelinya.

Karena sudah selesai dengan belanjaannya, kini kedua tangan mereka sudah dipenuhi dengan tas belanja, awalnya Aqilah  tidak ingin  membeli sesuatu karena kyla yang membelikannya dan juga dipaksa akhirnya mau tidak mau harus menerima.

Matahari pun mulai tenggelam sudah seharian penuh mereka berdua menghabiskan seluruh waktu dan tenaganya untuk bersenang-senang, hingga tidak terasa mereka harus kembali kerumah. Tapi sebelum itu mereka berdua mampir ke kedai es cream sebentar.

"Apakah kau menikmati hari ini?" Tanya kyla sambil sesekali memasukkan es cream kedalam mulutnya.

"Hm aku senang." Aqilah tidak tahu harus bicara apa lagi, karena hari ini adalah hari pertamanya keluar bebas rasanya bahagia sekaligus takut.

"Apakah ini pertama kalinya kau keluar? Tak apa nanti kalau aku kembali ke Paris aku akan sering mengajakmu keluar." Kyla begitu kasihan kepada Aqilah, dimana di umurnya sekarang Aqilah butuh bersosialisasi kepada orang luar, bukan dirumah terus membuat Aqilah sedikit takut kepada orang baru.
"Udah hampir malam, apakah kau sudah selesai, kalau begitu ayo kita pulang." Aqilah mengangguk dan mengikuti kyla yang keluar dari kedai es cream tersebut.























TBC
See you next part🤗











THE SECRET OF MY CEO'S LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang