PART 34

1.8K 83 4
                                    

Hari ini hari kelima Keyla terbaring koma di rumah sakit. Tidak ada perubahan yang terjadi dengannya, hanya Alex yang kini berubah. Ekspresinya selalu murung, lihatlah kantung mata yang kini terlihat jelas itu.

Owh ya, ngomong-ngomong orang tua Keyla hari ini sudah ada di situ, mereka kini tampak sedang berbincang dengan orang tua Alex.

Apa yang mereka pikirkan? Entahlah, tidak ada yang tahu apa yang orang tua itu pikirkan setelah mencoba membunuh anak mereka.

Teman-teman Keyla juga datang setelah mereka keluar dari sekolah. Ehh, bukan keluar dikeluarkan, maksudnya itu setelah pulang sekolah ya.

"Hay, kamu kenapa masih tidur?" Bisik Alex pelan.

"Bangun gih, aku kangen, aku minta maaf" lirihnya lagi

Menghela nafas, Alex hanya bisa memandangi lamat-lamat wajah cantik istrinya itu.

Titttttttttt

Bunyi itu mengalihkan atensi mereka semua. Alat pendeteksi detak jantung itu menampilkan garis lurus.

"Cepet panggil dokter!!!" Teriak Alex kelabakan

David dengan cepat keluar dan memanggil dokter, tak lama dokter datang dan mereka semua di persilahkan keluar.

"Pa, Keyla nggak bakal kenapa-napa kan?" Tanya Mara takut

"Kita berdoa saja" pinta Bara yang dituruti mereka semua. Setelah itu hening, dalam hati mereka was-was dengan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi.

Setelah lama menunggu diluar akhirnya dokter keluar dengan wajah yang terlihat emmmm, kelelahan?

"Bagaimana dok?" Tanya Davina dan Alex bersamaan

"Jantung pasien kembali berdetak, namun pasien masih belum sadar dari komanya" terang dokter itu

Setelah menjelaskan secara rinci bagaimana kondisi Keyla, dokter itu pun pamit pergi.

Di alam bawah sadar Keyla.......

"Hey, kamu kenapa masih tidur?" Samar-samar Keyla mendengar bisikan itu.

Sekarang dia dimana? Di padang rumput? Dengan banyak bunga? Dengan air mancur mewah ditengahnya? Ini dimana?

"Bangun gih, aku kangen, aku minta maaf" bisikan itu kembali menghampiri indra pendengaran Keyla. Siapa yang berbicara itu?

Mengedarkan pandangannya Keyla tidak menemukan siapapun disini. Ahh, ada satu orang yang membelakanginya.

Dia Kevin? Iya, menurut Keyla itu perawakannya Kevin saat berumur delapan belas tahun, tidak mungkin Keyla salah. Tapi untuk apa Kevin disini?

"Kevin" panggil Keyla pelan

Sosok itu berbalik sambil tersenyum hangat. Matanya dipenuhi akan kilatan kesenangan dengan raut kerinduan yang teramat jelas.

"Udah besar yah" kata sosok tersebut.

Sosok yang di kira Keyla adalah Kevin itu berjalan mendekat ke arah Keyla. Senyum manisnya masih tidak lepas dari kedua bibir merah penuhnya itu, jangan lupakan lesung pipi yang menambah kadar ketampanan sosok itu.

Matanya masih tetap menatap Keyla lekat, seolah saat mata sosok itu berkedip, Keyla akan hilang.

"Kakak rindu sayang" kata sosok tersebut sambil mendekap Keyla erat

Keyla hanya diam, dia sama sekali tidak bisa berkata apa-apa. Nafasnya seolah tercekat, sosok orang yang terdengar mustahil untuk kembali itu kini berada di hadapannya, mendekapnya, menggumamkan kata-kata penuh kerinduannya.

Bahkan Keyla tidak tahu bahwa kini pipinya telah dibasahi oleh air mata. Sosok itu dengan perlahan menyeka air mata yang keluar dari mata indah Keyla itu. Senyumnya masih belum pudar.

Dielusnya kepala Keyla pelan, lamat dan penuh akan kasih sayang.

Sedari tadi masih hening, belum ada yang memulai percakapan, entah enggan, atau keduanya masih belun bisa mencerna apa yang kini telah terjadi

Yang terdengar hanya gemirsik air mancur dan gesekan daun yang tertiup angin, tenang dan nyaman, mungkin bagai melodi untuk kedua insan itu?!

"Kamu kenapa disini?" Tanya sosok itu akhirnya membuka suara

"K-kak" kata Keyla tercekat-cekat, bahkan dia tidak bisa menyelesaikan satu kalimatnya.

Keyla membawa tangannya ke arah rahang tegas sosok itu, di sentuhnya perlahan, seolah membuktikan apakah yang ia lihat sekarang ini adalah nyata?

"Kak K-Ke-Kevan" lirih Keyla terbata-bata

Sosok itu hanya mengangguk sebagai jawaban dengan seyum tipis mengiringinya.

"Kenapa disini hem?" Tanya sosok yang diketahui Kevan itu.

"Nggak tau" Keyla masih menjawab lirih seakan tidak percaya

"Kenapa, cerita dong" kata sosok Kevan seolah mengetahui kegelisahan Keyla

"Nggak tau, tadi Keyla naik pesawat, terus pesawatnya terbang, terus pesawatnya jatuh terus bummmm!!! Keyla tenggelam, udah minta tolong tapi nggak ada yang nolongin, terus Keyla disini. Udah itu aja" Keyla menjelaskannya dengan cerewet dengan aksen seperti anak kecil membuat sosok Kevan itu terkekeh kecil.

"Kenapa disini? Pulang gih cari Kevin, Kevin disana sendiri" nasihat sosok Kevan itu

"Keyla disini aja yah, Keyla nggak mau balik kesana, Keyla capek" lirih Keyla sambil menunduk

"Keyla kuat, Keyla nggak boleh gitu yah, jagain Kevin, perbaikin hubungan kamu" terang Kevan bijak

"Keyla disini dulu yah, Keyla mau istirahat dulu, nanti Keyla balik lagi ke sana, nemuin Kevin" kata Keyla sambil menatap mata sosok Kevan itu dengan lekat.

"Sekarang ngapain disini?" Tanya sosok Kevan sambil memiringkan kepalanya heran

"Sama Kak Kevan, cup" kata Keyla di akhiri kecupan singkat di pipi sosok Kevan.

"Nakal yah" kata sosok Kevan membuat Keyla terkekeh singkat.

*****

Haiiii!!!!

Haloooo!!!

Yuhuuu!!!!

Tadi tu Author mau update, tapi ternyata Kuota author habis. Huhuhu

Jadi maafkuan keterlambatan author ya readers. Kalau ada typo bilang yah, tulis di komen

Jangan lupa vote, terus komen, terus follow akun wattpad author kalau berkenan. Maaci buat yg udah vote sama komen, luv deh💜

Buat part ini jangan lupa pencet bintang pojok kiri😉
👇

ATTEMPT [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang