8

1.2K 117 0
                                    

Jihoon sudah kembali masuk kampus dan di sambut oleh rose, jenny dan jinhwan dengan senang pasalnya mereka tak tahu jika jihoon alergi kopi dan mereka tak akan memesankan kopi untuk jihoon.

Pintu ruang kelas jihoon terbuka dengan sangat kencang dan semua orang mendapati sana datang menghampiri jihoon dengan penuh amarah.

Tanpa pikir panjang sana mencekik leher jihoon dan membuat satu kelas heboh sendiri dan membuat jihoon kesulitan bernafas.

"Sudah berapa kali ku peringatkan jangan dekati soonyoung...soonyoung itu hanya milik ku"ujar sana menekan leher jihoon
"L-lepas..."ujar jihoon kesusahan
"Kau mengerti tidak!"kesal sana

Rose yang baru masuk kelas karena ia tadi baru membuang sampah melihat jihoon di cekik begitu langsung menarik rambut sana dengan kencang membuat sana berteriak kesakitan memegangi rambutnya.

"Yak kau gila kau hampir membunuhnya!"kesal rose
"Tak jalang lepaskan tangan kotor mu dari rambutku"celetuk sana
"Sialan kau...mengatai ku jalang...harusnya kau berkaca siapa yang jalan, ku peringatkan jika kau mengganggu jihoon atau menyebar berita buruk tentang jihoon ku pastikan wajah mu rusak ku cakar dengan kuku tajam ku...lagi pula kau anak bisnis kenapa nyasar ke fakultas seni...pergi dari kelas ini"

Dengan penuh amarah sana meninggalkan kelas jihoon, rose segera menghampiri jihoon yang terduduk lemas dengan susah payah mengatur pernafasannya.

"Ji kita ke ruang kesehatan"ajak rose.

Rose mengajak jihoon keruang kesehatan karena demi apa pun jihoon membutuhkan oksigen untuk membatu nafasnya yang tersengal karena cekikan sana.

Rose memperhatikan sekitaran leher jihoon yang memerah karena cekikan sana dan itu sungguh meninggalkan bekas yang sangat ketara.

"Ji bukankah itu yang sedang mengincar soonyoung?"tanya rose
"Iya..."
"Kau harus memberitahu soonyoung ji agar soonyoung jauh-jauh darinya dan bilang jika kau di cekik olehnya"
"Biar soonyoung yang menentukan dan aku juga tak mau bilang soal kejadian barusan aku tak mau dia khawatir dan kau tahu kan aku baru saja keluar dari rumah sakit"
"Terserah kau saja lah ji, tapi bekas di leher mu ini butuh tiga hari untuk hilang"
"Iya...terima kasih sudah mau menolongku"
"Eeeyyyy kita ini teman sesama teman harus saling menolong"
"Iya...iya rose"

Rose memilih untuk meninggalkan jihoon di ruang kesehatan sendiri karena ia juga harus mengikuti kelas dan tak lupa jihoon mengunci ruang kesehatan dari dalam.
.
.
.
Soonyoung pulang dengan raut wajah yang sungguh lelah bahkan belakangan ini soonyoung selalu pulang larut sama seperti sekarang, jihoon yang masih didapur segera menghampiri soonyoung dan menggiring soonyoung masuk ke dapur.

"Ini aku buatkan teh hangat untuk mu"ujar jihoon lembut
"Terima kasih"sahut soonyoung
"Kau ingin makan apa? Biar ku buatkan?"
"Apa pun yang kau masak akan aku makan"
"Tumis kerikil dan sup pasir itu saja bagaimana?"
"Kau membalik kata-kata ku?"
"Katakan soon kau mau makan apa aku bukan peramal"
"Buatkan aku nasi goreng kimci saja"
"Nah begitu dong, tunggu sebentar aku akan buatkan kau bisa mandi dulu"

Soonyoung beranjak pergi ke kamarnya untuk mandi dan membiarkan jihoon kembali memasak untuknya di dapur dengan tenang.

Sepuluh menit berlalu soonyoung kembali melangkahkan kakinya ke dapur dengan santai dan pakaiannya juga sudah berganti dengan pakaian rumah.

Soonyoung hanya diam memandangi jihoon yang sedang memasak ia sering melihat jihoon memasak namun entah mengapa malam ini ia senang sekali melihat jihoon memasak, namun pandangan soonyoung teralih pada leher jihoon yang memerah.

"Ji leher mu kenapa?"tanya soonyoung mendekat kearah jihoon
"Ini terjerat tali"sahut jihoon bohong mana mungkin ia terjerat tali
"Kau sedang apa bermain tali pada leher ingin simulasi gantung diri?"
"Tidak bukan begitu aku dan teman-teman memang sedang main lompat tali dan tanpa sengaja tali nya melilit leherku dan sedikit tertarik makannya meninggalkan bekas"
"Sudah di obati?"
"Sudah...kau kembali duduk aku ingin memindahkan pesanan mu pada piring"

Tanpa mereka sadari dua orang tengah mengintip mereka berdua dari balik dinding siapa lagi kalau bukan wonwoo dan mingyu.

Niat awal mingyu ingin mengambil air untuk minum dan bertemu dengan wonwoo yang juga ingin ke dapur malah di suguhi pemandangan soonyoung yang sedang melihat leher jihoon.

"Gyu kau yakin mereka hanya sahabatan saja?"bisik wonwoo
"Mana aku tahu...kalau kau ingin tahu cari tahu saja"sahut mingyu

Akhirnya mingyu dan wonwoo kembali ke kamar mereka masing-masing melupakan niat awal mereka sedangakan soonyoung menikmati nasi goreng kimchi buatan jihoon dengan tenang.
.
.
.
Hari ini hujan turun dengan lebatnya mereka pergi kekampus dengan mobil pasangannya masing-masing dan tentu saja jihoon satu mobil dengan soonyoung.

Selama perjalanan menuju kampus jihoon dan soonyoung hanya diam karena mereka juga sudah biasa terlebih lagi jihoon ingin soonyoung fokus menyetir.

"Ini payung mu...jangan hujan-hujan, kau belakangan ini terlihat lelah aku takut kau sakit kalau kau hujan-hujanan...aku buatkan jahe madu juga biar kau tetap hangat"ujar jihoon
"Terima kasih"sahut soonyoung
"Sampai bertemu saat makan siang"
"Sampai bertemu saat makan siang"

Jihoon keluar dari mobil soonyoung dengan payung pink miliknya sedangkan soonyoung masih bertahan di dalam mobil memandangi payung dan termos mini berisikan jahe madu untuknya dari jihoon.

"Kau bahkan tahu aku kelelahan beberapa hari ini"gumam soonyoung.

Soonyoung turun dari mobilnya dan berjalan menuju fakultasnya dengan payung biru yang jihoon berikan pada soonyoung.

Langkah soonyoung menyusuri lorong kampus dengan tenang sampai suara sana menyapa pendengaran soonyoung.

"Soonyoung-ah"ujar sana
"Iya ada apa?"sahut soonyoung
"Ini aku membuatkan jahe madu untuk mu"
"Aku sudah bawa jihoon sudah membuatkannya untuk ku...kau minum saja sendiri"
"Ahhh begitu...ini payung untuk mu pulang"
"Aku juga sudah bawa"
"Apa jihoon yang memberikannya?"
"Iya...aku duluan"

Soonyoung pergi meninggalkan sana yang masih terdiam dengan penuh amarahnya sia sia saja ia bangun pagi hanya untuk membuatkan jahe madu untuk soonyoung.

"Akan ku pastikan kau habis di tangan ku Lee" gumam sana.

Sana memilih untuk kembali kedalam kelasnya sebari memikirkan cara bagaimana ia akan menghabisi jihoon.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Because She's My WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang